Logo
>

China Salip Jepang Sebagai Pasar Batu Bara Australia

Ditulis oleh Syahrianto
China Salip Jepang Sebagai Pasar Batu Bara Australia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Australia melaporkan jumlah ekspor semua grade batu bara ke China mencapai 6,87 juta metrik ton pada April 2024, dibandingkan pada Maret yang hanya 6,83 juta metrik ton. Capaian ini membuat China menyalip Jepang sebagai pasar batu bara Negeri Kangguru.

    Mengutip data yang dikompilasi oleh analis komoditas, Kpler, Jepang hanya menerima batu bara Australia sebanyak 6,10 juta ton pada April. Angka ini menurun sebab pada Maret mencapai 7,93 juta.

    "Ekspor batu bara Australia ke Tiongkok telah pulih sejak Februari tahun lalu ketika pembeli terbesar bahan bakar polutan itu mengakhiri larangan impor informal," tulis analis dalam laman web Kpler, dikutip Rabu, 1 Mei 2024.

    Namun demikian, meskipun ekspor Australia ke China telah mencapai rata-rata di atas 6 juta ton sebulan selama setahun terakhir, hal ini tetap di bawah level yang berlaku sebelum larangan ekspor tidak resmi pada 2020.

    Mengacu pada sumber yang sama, Kpler, pada 2019, ekspor Australia ke China mencapaj rata-rata 7,84 juta ton sebulan. Pada 2018 mencapai 7,37 juta.

    "Ekspor ke China mencapai rekor tertinggi 12,03 juta ton pada Juni 2020, tepat sebelum larangan diberlakukan akibat COVID-19," jelas laporan tersebut.

    Sementara ekspor Australia ke China telah sedikit pulih, tren pengiriman ke Jepang menunjukkan penurunan perlahan karena restart reaktor nuklir dan harga gas alam cair yang lebih rendah setelah lonjakan akibat invasi Rusia ke Ukraina berakhir.

    Untuk empat bulan pertama tahun ini, ekspor Australia dari semua grade batu bara ke Jepang rata-rata 8,07 juta ton, turun dari rata-rata 8,79 juta pada 2023, dan 10,54 juta pada 2022.

    "Pengecualian juga terjadi pada ekspor ke India, yang turun seiring dengan pemulihan ekspor ke China. Australia mengirimkan 2,63 juta ton batu bara ke India pada April, turun dari 3,49 juta pada Maret dan mencatatkan angka terendah sejak Mei 2020," terang data yang tersaji.

    Terkait dengan India, mayoritas ekspor batu bara Australia ke Anak Benua itu adalah batu bara metalurgi, yang menyumbang 1,52 juta ton pada April, atau sekitar 58 persen dari totalnya.

    Batu bara termal Australia kesulitan bersaing di India karena harus bersaing dengan grade batu bara dari Indonesia, yang merupakan pengirim terbesar di dunia untuk jenis batu bara ini, serta dari Afrika Selatan dan baru-baru ini Rusia, yang menjual bahan bakar dengan harga diskon setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi menyusul invasi Moskow ke Ukraina.

    Sementara ekspor Australia ke India dan Jepang mengalami penurunan, total pengiriman negara tersebut secara keseluruhan telah relatif stabil, dengan peningkatan ke China dan negara-negara Asia lain seperti Vietnam mengimbangi kerugian apa pun.

    "Total ekspor batu bara Australia adalah 28,22 juta ton pada bulan April, turun dari 29,58 juta pada Maret, tetapi sedikit lebih tinggi dari 28,08 juta pada April tahun lalu," tutup Kpler dalam datanya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.