KABARBURSA.COM - Bank investasi terkemuka meramal bahwa China mungkin tidak akan melampaui Amerika Serikat (AS) dalam perekonomian hingga tahun 2080.
Tingginya tingkat utang, populasi yang menua, dan krisis properti merupakan faktor utama yang menyebabkan perkiraan tersebut. Menurut Nathan Sheets, kepala ekonom global di Citi, perekonomian China telah menyusut menjadi setara dengan 65 persen PDB Amerika, turun dari 75 persen pada tahun 2021.
Meskipun China telah menjadi kekuatan ekonomi global selama dua dekade terakhir, beberapa faktor mendorong kebangkitannya telah mulai memudar. Manfaat urbanisasi, yang pada awalnya mendorong pertumbuhan dengan perpindahan pekerja dari pedesaan ke kota, kini telah mencapai puncaknya. Selain itu, populasi China yang semakin menua, dengan hampir sepertiganya diperkirakan berusia di atas 60 tahun pada tahun 2040, menjadi kendala tambahan.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan ini adalah pertumbuhan konstruksi yang didorong oleh utang, yang pada gilirannya menggerakkan perekonomian, kini mengalami stagnasi. Contoh simbolis dari kondisi ini adalah likuidasi pengembang properti Tiongkok Evergrande, perusahaan dengan utang terbanyak di dunia, yang diumumkan oleh seorang hakim Hong Kong.
Nathan Sheets memperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi sekitar 4 persen dalam jangka menengah, turun dari tingkat 10 persen sebelum krisis keuangan. Tantangan-tantangan seperti tingkat utang tinggi, tekanan pada sektor properti, demografi yang menua, dan hambatan geopolitik menjadi fokus dalam respons pemerintah.
Upaya untuk mendorong manufaktur maju, produksi teknologi tinggi, dan infrastruktur ramah lingkungan merupakan bagian dari strategi tersebut, tetapi tetap menjadi pertanyaan terbuka apakah usaha ini akan cukup efektif.
Pemunduran ekonomi China dalam dua tahun terakhir mengubah asumsi dasar Citi, yang kini memproyeksikan bahwa China hanya akan melampaui Amerika Serikat pada "awal tahun 2040-an."
Nathan Sheets menganggapnya sebagai perkiraan yang masuk akal bahwa transisi ini mungkin akan memakan waktu hingga "sampai tahun 2080." Sejak lama, para analis telah meramalkan bahwa China akan menjadi perekonomian terbesar, mengungguli AS, tetapi perkiraan terkini menunjukkan bahwa perkembangan ini mungkin akan lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.