Logo
>

CLEO Catat Penjualan Dobel Digit Tujuh Tahun Berturut-turut

Total penjualan CLEO pada 2024 mencapai Rp2,7 triliun, meningkat 29 persen dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
CLEO Catat Penjualan Dobel Digit Tujuh Tahun Berturut-turut
Salah satu produk AMDK Cleo. Foto: Dok Cleo

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sariguna Primatirta (CLEO) sukses mencatat rekor selama 7 tahun berturut-turut pertumbuhan penjualan double digit meskipun adanya persaingan ketat dan perubahan preferensi konsumen. 

    Dalam keterangan resminya diketahui, total penjualan CLEO pada 2024 mencapai Rp2,7 triliun, meningkat 29 persen dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya. Dari perolehan itu, Perseroan sukses membukukan laba bersih konsolidasi sejumlah Rp474,0 miliar, tumbuh hingga 46 peren dari pencapaian tahun lalu. 

    "Tujuh tahun berturut turut tumbuh dua digit merupakan bukti nyata dari kesungguhan komitmen Perseroan untuk tumbuh berkelanjutan," kata CEO CLEO Melisa Patricia, di Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.

    Adapun salah satu penopang kinerja positif ini adalah langkah CLEO dalam memperluas pabrik dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, perusahaan produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini telah didukung oleh keberadaan 32 pabrik di tanah air. 

    Namun, Perseroan tidak berhenti pada angka 32 pabrik, karena setiap tahun CLEO terus membangun pabrik baru di seluruh penjuru tanah air. Dan, tahun ini, perusahaan fokus menyelesaikan tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, serta Pekanbaru. Diharapkan, kehadiran pabrik-pabrik baru ini akan kembali menambah performa Perseroan.

    Selain itu, CLEO secara gencar terus berinovasi menciptakan produk-produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pendekatan melalui inovasi ini telah menarik pelanggan karena produk yang dihadirkan semakin bervariatif sehingga konsumen bisa menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan masing-masing.

    Melisa mengatakan, selain ekspansi dan inovasi, kunci sukses Perseroan adalah disiplin, kerja keras dan kesetiaan kepada dasar filosofi bisnis yang selalu mendahulukan keamanan dan kesehatan konsumen. 

    "Pertumbuhan penjualan secara gemilang selama tujuh tahun berturut-turut ini menunjukkan, betapa konsumen menghargai komitmen dan kesungguhan Perseroan dalam menyediakan air minum yang sehat dan aman, sehingga permintaan terhadap produk CLEO terus bertumbuh secara konsisten," pungkasnya. 

    Optimistis Dongkrak Pendapatan di Momen Ramadan

    CLEO sendiri optimistis jika momentum Ramadan dapat mendorong pertumbuhan penjualan. Perusahaan menargetkan peningkatan penjualan dobel digit sepanjang tahun 2025.

    Melisa Patricia mengungkapkan, permintaan terhadap produk CLEO selama bulan Ramadan hingga Idulfitri meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan bulan biasa. Hal ini didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat, baik di dalam maupun di luar rumah.

    “Banyaknya acara buka bersama, pertemuan keluarga, dan kegiatan sosial lainnya selama Ramadan menjadi katalis utama peningkatan permintaan. Dengan strategi yang tepat, kami optimistis target pertumbuhan penjualan dobel digit tahun ini bisa tercapai," aku dia pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, lanjutnya, CLEO memperkuat kapasitas produksi dengan membangun tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru yang ditargetkan mulai beroperasi tahun ini. 

    Dengan tambahan ini, ia berharap CLEO dapat memperkokoh posisinya sebagai pemilik jaringan pabrik AMDK terbesar di Indonesia dengan total 32 pabrik yang telah beroperasi.

    Masuk MSCI Small Cap, Sentimen Positif untuk CLEO

    Sementara itu, Masuknya CLEO dalam indeks MSCI Small Cap memberikan dampak besar bagi pergerakan sahamnya. Indeks ini banyak digunakan oleh investor institusional sebagai acuan investasi, sehingga saham yang masuk indeks berpotensi mendapat aliran dana lebih besar.

    CLEO menjadi emiten kedua milik Hermanto Tanoko yang masuk dalam indeks MSCI setelah PT Avia Avian Tbk (AVIA). Dengan kapitalisasi pasar Rp19,92 triliun dan enterprise value Rp20,38 triliun, CLEO kini memiliki daya tarik lebih di mata investor asing.

    Sejak 2017, pendapatan CLEO tumbuh dengan CAGR 20,3 persen dan laba bersih meningkat 36,7 persen. Perusahaan kini memiliki 32 pabrik dan akan menambah tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru pada 2025. 

    Dengan ekspansi ini, CLEO menargetkan pertumbuhan dua digit dan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp600 miliar.

    Dari pergerakan saham, bisa dilihat bahwa CLEO mengalami kenaikan harga sebesar Rp35 (3,38 persen), mencapai Rp1.070 per saham. Selama sesi perdagangan, saham dibuka pada Rp1.055, mencapai harga tertinggi Rp1.070 dan terendah Rp1.045, dengan rata-rata harga Rp1.057. Volume perdagangan mencapai 43.480 lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp4,6 miliar.

    Kinerja keuangan CLEO menunjukkan pertumbuhan yang solid. Hingga September 2024, penjualan perusahaan mencapai Rp2 triliun, meningkat 31,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara laba bersih melonjak 60,8 persen menjadi Rp336,5 miliar. 

    Pada kuartal IV 2024, CLEO membukukan laba bersih Rp134 miliar, naik 12,61 persen dari kuartal IV 2023. 

    Perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada 2025, didukung oleh ekspansi melalui pembangunan pabrik baru, peningkatan jaringan distribusi, dan efisiensi operasional. 

    Sejak 2017, CLEO mencatat rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 20,3 persen. Secara teknikal, peringkat teknikal menunjukkan sinyal penjualan untuk saham CLEO.

    Namun, dengan fundamental yang kuat dan strategi ekspansi yang agresif, prospek jangka panjang CLEO tetap positif.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.