KABARBURSA.COM - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), perusahaan yang bergerak di bidang air minum dalam kemasan (AMDK), mencatatkan pencapaian rekor dengan meningkatkan laba bersih konsolidasian sebesar 75 persen year on year (yoy) pada semester I 2024.
Laba bersih konsolidasian perusahaan pada periode ini mencapai Rp225,04 miliar, naik signifikan dari Rp128,81 miliar yang dicatatkan pada semester I 2023.
Direktur Utama CLEO Melisa Patricia menjelaskan, bahwa lonjakan laba bersih konsolidasian tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang signifikan di semua segmen, termasuk botolan dan nonbotolan.
“Pencapaian kinerja semester I 2024 ini merupakan rekor baru bagi CLEO, sekaligus semakin menunjukkan konsistensi kinerja keuangan perseroan karena terus berhasil mencapai pertumbuhan angka double digit di setiap kuartal maupun semester selama beberapa tahun ke belakang,” kata Melisa pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Ini sejalan dengan ekspansi jaringan pabrik, distribusi, dan inovasi produk, terutama di segmen premium, yang telah didukung oleh komitmen terhadap kemasan bebas BPA selama dua dekade terakhir.
Penjualan CLEO untuk periode Januari-Juni tahun ini mencapai Rp1,30 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 33 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencatatkan penjualan sebesar Rp975,68 miliar.
Dari semua produk yang dijual perusahaan, segmen air minum dalam kemasan botol tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan. Segmen ini menyumbang 54 persen dari total penjualan CLEO, sementara segmen non-botol menyumbang 44 persen.
Melisa mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen perseroan dalam mengembangkan operasinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini, CLEO telah mengoperasikan 31 pabrik dan memiliki lebih dari 350 jaringan distribusi yang mendukungnya.
“Tahun ini, CLEO kembali akan menambah tiga pabrik di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru, sehingga akan menjadikan CLEO sebagai perusahaan air minum dalam kemasan dengan pabrik paling banyak di Indonesia,” ujar Melisa.
Lanjutnya Melisa mengungkapkan bahwa perseroan telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp450 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mendirikan pabrik baru, mengembangkan pabrik yang sudah ada, menambah mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, serta memperluas jaringan distribusi.
Kinerja Keuangan 2023
Kinerja keuangan CLEO pada tahun 2023 mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat di diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp323,99 miliar. Laba ini naik 65,75 persen dari laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp195,47 miliar.
Peningkatan laba tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan konsolidasi CLEO yang mencapai Rp2,09 triliun, naik 25 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan Rp1,67 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa CLEO secara konsisten mencatat pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri yang tumbuh sebesar 8 persen.
"Keberhasilan CLEO terus tumbuh double digit selama beberapa tahun terakhir ini didukung oleh integrasi ekosistem bisnis Perseroan sehingga lebih efektif dan efisien," jelas Melisa
Seiring peningkatan penjualan, beban pokok penjualan pada tahun 2023 meningkat menjadi Rp907,37 miliar dari Rp829,19 miliar pada tahun 2022. Meskipun begitu, laba kotor perusahaan tetap meningkat menjadi Rp1,18 triliun dari Rp844,86 miliar pada tahun 2022.
Kinerja Saham CLEO
Berdasarkan data dari papan panel saham RTI Business per tanggal 1 Agustus 2024, saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) ditutup pada harga Rp1.215, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp1.230 per saham.
Dalam sepekan terakhir, saham CLEO mengalami kenaikan sebesar 1,68 persen. Sementara itu, dalam enam bulan terakhir, saham CLEO mencatat pertumbuhan signifikan hingga 79,26 persen, dengan harga rata-rata berkisar antara Rp640 hingga Rp1.440 per lembar saham.
Selama periode enam bulan tersebut, volume transaksi saham CLEO mencapai 691,4 juta lembar dengan total nilai perdagangan mencapai Rp727,8 miliar. Frekuensi perdagangan saham CLEO juga cukup tinggi, dengan total 166.409 kali transaksi.
Melihat kinerja dalam setahun terakhir, saham CLEO menunjukkan pertumbuhan yang lebih impresif, naik sebesar 110,43 persen dengan harga rata-rata berada di rentang Rp575 hingga Rp1.440. Selama periode ini, volume transaksi mencapai Rp1,3 triliun, sementara volume saham yang diperdagangkan mencapai Rp1,1 triliun. Volume transaksi juga mencatat angka yang signifikan, dengan total 282.268 kali transaksi atau 89,79 persen dari total volume perdagangan.
Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis CLEO, terutama dalam menghadapi tantangan pasar. Kinerja saham yang solid menunjukkan adanya minat yang kuat dari para pelaku pasar terhadap saham CLEO, yang didukung oleh fundamental perusahaan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang cerah di masa depan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.