Logo
>

CPIN Dijaga Buyer, tapi Dinding Offer Masih Tebal

CPIN dijaga buyer di area bawah, tetapi tekanan jual di 4.860–4.900 membuat kenaikan tersendat. Pasar menunggu katalis baru untuk menguji peluang menuju level psikologis 5.000.

Ditulis oleh Yunila Wati
CPIN Dijaga Buyer, tapi Dinding Offer Masih Tebal
PT Charoen Pokphand Indonesia atau CPIN. Foto: Dok CPIN.

KABARBURSA.COM – Pergerakan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sepanjang pekan ini menunjukkan pola yang menarik. Buyer terlihat rajin menjaga harga di area bawah, tetapi dinding offer yang tebal di rentang atas membuat laju penguatan saham ini berjalan pelan dan hati-hati. 

Pasar sepertinya masih optimis dengan pergerakan saham CPIN. Hanya saja, ruang kenaikannya masih tertahan oleh tekanan jual yang belum mengendur.

Pada perdagangan Senin pagi, 17 November 2025, CPIN ditutup di level 4.830 dengan volume 45,79 ribu lot. Gerakannya cenderung stabil, tetapi tidak cukup kuat untuk menembus area resistensi yang sudah berulang kali menjadi penghalang. 

Orderbook memperlihatkan sinyal paling transparan terkait ketegangan tersebut. Bid tebal yang berjejer di kisaran 4.800–4.820, memperlihatkan komitmen buyer menjaga fondasi harga. 

Namun di sisi lain, offer menumpuk besar mulai dari 4.840 hingga 4.900, terutama di 4.860 dan 4.870. Karenanya, setiap percobaan kenaikan langsung tertahan.

Rata-rata harga harian di 4.832, yang nyaris identik dengan penutupan, mengonfirmasi bahwa transaksi berlangsung dalam kondisi seimbang. Pasar saat ini tidak sedang trending, tetapi lebih memilih menunggu katalis baru sebelum menentukan arah berikutnya.

Frekuensi transaksi yang hanya 1.252 kali hari ini turut memperjelas suasana pasar yang lebih tenang dibanding pekan lalu. Pada 13 November, misalnya, CPIN sempat mencatat hampir 9.000 transaksi ketika minat spekulatif memuncak. 

Penurunan aktivitas ini bukan sinyal pelemahan, melainkan indikasi bahwa investor tengah menilai ulang apakah kenaikan yang terjadi beberapa hari terakhir masih bisa berlanjut.

Broker summary hari ini menunjukkan pola serupa. ZP, PD, YU, KZ, dan XC masuk sebagai top buyer dengan nilai belanja yang cukup besar. Namun belum ada pola akumulasi agresif yang menjadi ciri masuknya pelaku besar. Distribusi kecil dari broker ritel juga tidak cukup menekan harga. 

Dari gambaran ini, CPIN lebih terlihat berada dalam fase penjagaan harga, bukan fase pembentukan tren baru.

Jika ditarik ke sepekan terakhir, CPIN sebenarnya tengah membangun fondasi penguatan yang lebih terstruktur. Setelah turun ke 4.620 pada 7 November, harga mulai merangkak naik secara konsisten hingga kembali ke area 4.830–4.860. 

Pola higher low yang tersusun rapi ini menandakan buyer mulai berperan dominan. Area 4.700–4.750 kini menjadi support penting yang terus dijaga oleh pelaku pasar, dan zona inilah yang menjadi dasar strategi “buy on weakness”.

Posisi CPIN Aman Hingga Akhir Tahun?

Secara teknikal, CPIN masih berada dalam jalur positif selama harga bertahan di atas 4.750. Jika tekanan offer di rentang 4.850–4.900 mulai menipis, CPIN masih memiliki ruang terbuka menuju 5.050, bahkan 5.250, terutama jika lonjakan volume kembali terjadi. 

Sebaliknya, pelemahan di bawah 4.450 akan menjadi sinyal bahwa struktur bullish jangka menengah bisa saja patah.

Sementara itu, pendekatan fundamental yang biasa digunakan RHB Sekuritas untuk sektor poultry turut memperkuat peluang kenaikan CPIN. 

Pergerakan harga jagung global yang mulai turun, stabilnya permintaan protein hewani domestik, dan prospek perbaikan margin pakan membuat CPIN berada dalam posisi yang relatif aman menjelang akhir tahun. 

Dalam pandangan yang konservatif sekalipun, CPIN tetap termasuk saham defensif yang punya peluang pemulihan margin pada kuartal IV dan awal 2026.

Dengan seluruh dinamika tersebut, CPIN memang dijaga dengan baik oleh buyer, tetapi masih harus berhadapan dengan dinding offer yang cukup tebal di rentang atas. Selama area support kunci bertahan dan pasar mampu mengikis tekanan jual, peluang kenaikan tetap lebih besar daripada risiko penurunan. 

Namun hingga saat ini, CPIN masih membutuhkan katalis tambahan untuk benar-benar melampaui hambatan tersebut dan membuka jalan ke level psikologis 5.000.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79