KABARBURSA.COM - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya kenaikan signifikan dalam klaim asuransi kesehatan, mencapai 29,6 persen menjadi Rp 5,96 triliun pada periode Januari-Maret 2024. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, klaim kesehatan yang dibayarkan industri asuransi jiwa mencapai Rp 4,6 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki ekosistem asuransi kesehatan. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut bertujuan mendorong pengelolaan risiko yang lebih baik dan efisiensi biaya kesehatan. Selain itu, OJK juga mendorong pemanfaatan teknologi digital melalui host-to-host dengan rumah sakit untuk membangun database yang lebih baik dan mempercepat layanan medis.
BNI Life mengalami peningkatan klaim kesehatan sebesar 44 persen per Mei 2024, dengan nilai klaim mencapai Rp 246,6 miliar. Untuk mengatasi lonjakan klaim ini, BNI Life memperketat proses underwriting dan mengimplementasikan program-program seperti vaksinasi flu, program wellness, dan edukasi penggunaan telemedicine.
Generali Indonesia Membayarkan klaim asuransi kesehatan lebih dari Rp 293 miliar, dengan peningkatan nominal sebesar 9,72 persen dan jumlah kasus meningkat 13,42 persen. Chief Marketing Officer Generali, Vivin Arbianti Gautama, menekankan bahwa pembayaran klaim ini menunjukkan komitmen Generali untuk mendampingi nasabah, terutama di masa sulit.
IFG Life menghadapi peningkatan klaim asuransi kesehatan sebagai hasil dari pengembangan kapabilitas bisnisnya. Gatot Haryadi, Head of Corporate Secretariat IFG Life, menyatakan bahwa untuk mengendalikan biaya medis, IFG Life melakukan pemilihan dan pemantauan ketat terhadap fasilitas kesehatan yang menjadi rekanan mereka.