KABARBURSA.COM - Dosen Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai bahwa Indonesia berpotensi menghadapi risiko kehilangan kepercayaan investor (investor trust) akibat konflik Timur Tengah antara Iran dengan Israel.
"Ketika trust itu hilang, uang (investor) akan keluar semua (dari negara). Yang terburuk, rupiah bisa Rp20.000 sampai Rp30.000, itu adalah sesuatu yang possible," kata Wijayanto dalam diskusi yang diselenggarakan Universitas Paramadina-INDEF bertajuk 'Dampak Kebijakan Ekonomi Politik di Tengah Perang Iran Israel", Senin, 22 April 2024.
Namun, Wijayanto membeberkan, langkah untuk mempertahankan kepercayaan investor dan dunia internasional terhadap Indonesia. Yang pertama, pemerintah harus mampu menjamin ekonomi dikelola dengan baik.
"Prudential macro kita itu dijaga dengan baik menjadi sangat penting. Yang kedua dari segi fiskal," ungkapnya.
Mengenai fiskal, Wijayanto mengungkapkan bahwa debt service ratio atau rasio antara cicilan bunga dan utang Indonesia terhadap penerimaan negara berada di atas batas aman (safe treshold) sebesar 30 persen.
"Ada beberapa hal yang ingin saya soroti, debt service ratio mencapai 38 persen. Jadi sering kita menampilkan rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) padahal itu tidak relevan, yang lebih relevan adalah rasio uang yang dibutuhkan pemerintah untuk membayar cicilan pokok dan bunga terhadap penerimaan permintaan pemerintah tinggi sekali 38 persen," paparnya.
Yang kedua, tutur Wijayanto, budget deficit ratio Indonesia meningkat, sedangkan tax ratio menurun.
"Situasi ini 14 persen APBN itu kita gunakan untuk membayar bunga saja ini hampir dua kali lipat spending yang kita gunakan untuk capital expenditure atau modal pembangunan," kata dia, menambahkan.
Yang ketiga ini adalah masalah terbesar. Wijayanto menilai, bahwa pemerintah Indonesia memiliki karakter kecanduan terhadap utang.
"Sayangnya, utang itu sumbernya adalah Surat Utang Negara (SUN) ORI yang saat ini mewakili 90 persen dari total utang pemerintah. Kalau trust hilang, mereka enggak pegang lagi, mereka lempar nilainya pasti jatuh," pungkas dia.