Logo
>

Dapat Kredit Rp2,3 Triliun, PTRO Langsung Tancap Gas

Ditulis oleh Yunila Wati
Dapat Kredit Rp2,3 Triliun, PTRO Langsung Tancap Gas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk (PTRO) baru saja menandatangani kesepakatan fasilitas kredit berjangka senior dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp2,3 triliun. Menurut manajemen, dana tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, serta memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan perseroan.

    Pengumuman ini disampaikan melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 3 September 2024.

    Menurut Anto Broto, Corporate Secretary PTRO, perjanjian fasilitas kredit ini telah ditandatangani oleh PTRO dan BBNI pada 30 Agustus 2024. Fasilitas ini termasuk opsi accordion tambahan hingga Rp775 miliar, dan akan berlaku efektif mulai 30 September 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai belanja modal (capex) yang berkaitan dengan pembelian aset usaha, seperti kontrak jasa pertambangan, kontrak jasa EPC, serta kegiatan usaha lainnya yang tertera dalam Anggaran Dasar.

    "Fasilitas yang diberikan ini akan mendukung peningkatan kinerja operasional dan keuangan perusahaan, serta memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha kami," ujar Anto Broto.

    Pada hari yang sama, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan entitas anaknya juga menandatangani fasilitas kredit maksimal Rp775 miliar dari BBNI, dengan tenor hingga 30 Agustus 2030. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan secara umum.

    Laporan Keuangan Semester I-2024

    Dalam laporan keuangan yang dirilis pada 3 September 2024, PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan pendapatan sebesar USD318,02 juta untuk semester pertama 2024, naik dari USD274,02 juta pada periode yang sama tahun lalu. Namun, beban usaha langsung meningkat menjadi USD277,35 juta dari sebelumnya USD232,41 juta.

    Laba sebelum pajak turun menjadi USD3,13 juta, berkurang signifikan dari USD13,28 juta pada semester pertama 2023. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD1,32 juta, dibandingkan dengan USD11,59 juta tahun lalu.

    Total aset perusahaan meningkat menjadi USD735,59 juta per 30 Juni 2024, dibandingkan dengan USD727,94 juta pada akhir tahun 2023. Meskipun saham PTRO mengalami penurunan 1,89 persen menjadi Rp13.000 pada 3 September, saham perusahaan masih mencatatkan kenaikan 62,5 persen dalam sebulan terakhir.

    Teken Perjanjian Fasilitas Berjangka Senior

    Selain itu, pada 30 Agustus 2024, PT Petrosea Tbk (PTRO) juga menandatangani perjanjian fasilitas berjangka senior dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp2,32 triliun dengan opsi accordion hingga Rp775 miliar dan tenor selama 8 tahun.

    “Fasilitas ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal terkait pembelian aset usaha, termasuk kontrak jasa pertambangan, kontrak jasa EPC, serta kontrak lainnya sesuai Anggaran Dasar,” jelas Anto Broto.

    Dengan fasilitas kredit ini, PTRO berharap dapat memperkuat kinerja dan daya saingnya dalam menghadapi tantangan di sektor pertambangan.

    Laba Bersih Turun

    PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan kinerja yang tidak sejalan antara pendapatan dan laba bersih pada paruh pertama tahun 2024. Meskipun pendapatan meningkat, laba bersih perusahaan mengalami penurunan signifikan.

    Pada semester I-2024, PTRO mencatatkan pendapatan sebesar USD318,02 juta, naik 16,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD274,02 juta. Peningkatan pendapatan ini didorong oleh kontribusi segmen penjualan batubara yang baru tercatat sebesar USD25,95 juta, sedangkan pada semester I-2023, segmen ini belum memberikan kontribusi.

    Namun, kinerja segmen lainnya menunjukkan hasil yang bervariasi. Pendapatan dari segmen konstruksi dan rekayasa melonjak 96,43 persen YoY menjadi US$141,24 juta. Sebaliknya, pendapatan dari segmen penambangan mengalami penurunan sebesar 27,14 persen YoY menjadi USD130,57 juta. Pendapatan dari segmen jasa dan lain-lain masing-masing tercatat sebesar USD19,02 juta dan USD1,23 juta.

    Meskipun pendapatan meningkat, beban usaha langsung PTRO meningkat tajam sebesar 19,33 persen YoY menjadi USD277,35 juta, yang menyebabkan laba kotor menurun 2,23 persen YoY menjadi USD40,67 juta. Beban penjualan dan administrasi juga meningkat 24,15 persen YoY menjadi USD26,57 juta, sementara beban bunga dan keuangan melonjak 86,31 persen YoY menjadi USD13,34 juta.

    Akibatnya, laba bersih periode berjalan PTRO anjlok 87,01 persen YoY menjadi USD1,52 juta, dibandingkan dengan USD11,71 juta pada semester I-2023. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami penurunan drastis sebesar 88,61 persen YoY menjadi USD1,32 juta dari USD11,59 juta tahun lalu. Laba per saham dasar turut menyusut dari USD0,0117 menjadi USD0,0013 per 30 Juni 2024.

    Aset PTRO pada akhir periode tercatat sebesar USD735,59 juta, dengan liabilitas sebesar US$494,01 juta dan ekuitas sebesar USD241,58 juta. Kas dan setara kas di akhir periode mencapai USD92,27 juta.

    Di pasar saham, harga saham PTRO menurun 1,89 persen menjadi Rp13.000 pada perdagangan 3 September 2024. Meskipun demikian, harga saham PTRO masih mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 147,62 persen secara year-to-date (YTD).(*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79