Logo
>

Data Bilang Reklamasi Vale (INCO) Turun Dua Tahun Beruntun

Reklamasi Vale turun selama dua tahun beruntun, dari 295 hektare pada 2022 menjadi 178 hektare pada 2024.

Ditulis oleh Syahrianto
Data Bilang Reklamasi Vale (INCO) Turun Dua Tahun Beruntun
Realisasi reklamasi lahan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat penurunan selama dua tahun berturut-turut. (Foto: Dok. Vale Indonesia)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Realisasi reklamasi lahan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat penurunan selama dua tahun berturut-turut. 

    Data dalam Laporan Keberlanjutan Tahun 2023 dan 2024 menunjukkan bahwa total area reklamasi perseroan bergerak turun dari 295,4 hektare pada 2022 menjadi 224,4 hektare pada 2023, sebelum kembali turun menjadi 178,9 hektare pada 2024.

    Penurunan reklamasi pada periode 2022–2023 tercatat sebesar 71,0 hektare, setara turun 24,0 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara pada 2023–2024, penurunan realisasi mencapai 45,5 hektare, atau turun 20,3 persen yoy. Secara kumulatif, reklamasi Vale berkurang 116,5 hektare dalam dua tahun atau turun 39,4 persen dari posisi 2022.

    Laporan Keberlanjutan 2024 menjelaskan bahwa penurunan realisasi reklamasi tahun lalu dipengaruhi oleh ketersediaan lahan yang telah selesai ditambang dan siap direhabilitasi yang lebih kecil dibandingkan rencana. Dari total luasan tersebut, 38,74 hektare merupakan penyelesaian reklamasi 2023 yang belum tercapai pada tahun sebelumnya.

    Secara operasional, total reklamasi 2024 tercatat mencakup 75,69 hektare di Sorowako Barat, 38,45 hektare di Sorowako Timur, dan 64,85 hektare di Petea. 

    Ketika dikurangi bagian yang merupakan pemenuhan target 2023, realisasi reklamasi murni pada 2024 tercatat sebesar 140,24 hektare atau setara 52 persen dari target 265 hektare dalam rencana kerja tahun berjalan.

    Laporan keberlanjutan juga menyebut bahwa pemanfaatan material limonit sebagai bagian dari inisiatif konservasi mineral membuat kegiatan penimbunan kembali (backfilling) memerlukan waktu lebih lama. Kondisi tersebut berdampak pada keterlambatan proses pemulihan lahan hingga siap untuk direhabilitasi.

    Di sisi penggunaan lahan, perseroan mencatat total area yang dibuka untuk kegiatan tambang sepanjang 2024 seluas 177,70 hektare. Hingga akhir tahun, total area yang telah digunakan untuk operasi penambangan mencapai 5.895,4 hektare, dengan 3.791,1 hektare di antaranya telah direhabilitasi secara progresif. 

    Dengan demikian, area yang masih menunggu proses rehabilitasi tercatat seluas 2.104,3 hektare.

    Data yang tercantum dalam laporan keberlanjutan menempatkan realisasi reklamasi sebagai salah satu indikator kinerja lingkungan Vale pada 2024, bersama data emisi, konsumsi energi, dan limbah B3 yang juga disampaikan dalam dokumen tersebut. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.