Logo
>

Delta Dunia Makmur (DOID) Target Overburden 630 Juta BCM

Ditulis oleh KabarBursa.com
Delta Dunia Makmur (DOID) Target Overburden 630 Juta BCM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), perusahaan jasa kontraktor penambangan batu bara dan mineral lainnya, menargetkan peningkatan volume pengupasan lapisan penutup atau overburden (OB) hingga mencapai 630 juta bank cubic meter (bcm) dalam tahun ini.

    Direktur Delta Dunia Grup, Dian Andyasuri, menyatakan bahwa target ini dikejar setelah DOID mencatatkan rekor overburden removal pada tahun 2023 dengan peningkatan sebesar 14persen YoY, mencapai 621 juta bcm.

    Dian menambahkan bahwa pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai mengingat DOID sedang melakukan sejumlah langkah ramp up atau ekspansi di beberapa lokasi pertambangan yang telah menggunakan jasa mereka sebelumnya.

    "Dalam bisnis kami di Indonesia, kontribusi terbesar berasal dari situs-situs kami di Bayan dan di Adaro yang terus memberikan hasil yang baik. Mereka masih terus berkembang," ungkap Dian dalam acara Media Briefing & Iftar Gathering Delta Dunia Group (DOID) di Jakarta Selatan, dikutip Rabu 20 Maret 2024.

    {

    "width": "100persen",

    "height": "480",

    "symbol": "IDX:DOID",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Melirik laporan keuangan DOID, empat perusahaan besar memberikan kontribusi signifikan terhadap total pendapatan. PT Berau Coal berkontribusi sebesar 25persen, anak usaha Bayan Resource, PT Indonesia Pratama sebesar 19persen, dan PT Adaro Indonesia sebesar 12persen. Sementara dari Australia, sumbangan terbesar berasal dari BM Alliance Coal Operations Pty Ltd sebesar 11persen.

    "Di situs lainnya, seperti di Berau, kami memprediksi akan stabil tahun ini dan produksi akan mulai menurun seiring waktu," tambahnya.

    Dian menekankan bahwa secara keseluruhan, untuk situs-situs di Indonesia, DOID mengasumsikan volume batubara akan tetap stabil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di Australia, dengan adanya dua situs baru pada tahun 2023, DOID memperkirakan bisnis di sana juga akan tetap stabil dan terus berkembang.

    "Dari segi belanja modal, tahun ini DOID mengalokasikan dana hingga US$ 190 juta. Penggunaan dana capex akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu capex maintenance untuk perawatan aset dan capex growth untuk pertumbuhan perusahaan," tutupnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi