KABARBURSA.COM - PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN), emiten di bidang rumah produksi membeberkan strategi dalam meningkatkan pendapatan di semester II 2025, salah satu cara ialah dengan terjun ke dunia perfilman.
Hal diungkapkan Perseroan setelah dicecar sejumlah pertanyaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterbukaan informasi. Salah satu pertanyaan yang dilayangkan BEI ialah soal cara VERN dalam meraup pendapatan di paruh kedua tahun ini.
Corporate Secretary VERN, Budiman Darwin mengatakan Perseroan terus membuat ide kreatif untuk tayangan sinetron di stasiun televisi.
"Selain itu, Perseroan juga tengah berupaya untuk untuk dapat menayangkan produk Film Bioskop, tayangan perdana sudah didapat di awal Desember 2025," ujar dia dikutip, Minggu, 28 September 2025.
BEI kemudian melontarkan pertanyaan mengenai kesiapan VERN merambah dunia perfilman. Budiman menyatakan, Perseroan kini telah menambah personel professional (karyawan) dalam industri film bioskop.
"Perseroan juga telah membina hubungan dengan para sutradara film bioskop ternama, penulis cerita, tim produksi, pasca produksi, serta terutama pihak pemilik bioskop," ungkap dia.
Budiman menegaskan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan tim kreatif. Selain itu, VERN juga tengah membina kerja sama yang baik dengan pihak XXI, CGV, dan Cineapolis.
"Perseroan telah mendapatkan skedul tayang film bioskop perdana, yaitu “Riba” yang akan ditayangkan di awal Desember 2025," ungkapnya.
BEI mencatat pendapatan VERN hingga Juni 2025 mencapai Rp39,4 miliar dan jika disetahunkan yaitu sebesar Rp78,9 miliar. Adapun angka tersebut mencerminkan tingkat ketercapaian sebesar 15,5 persen dibandingkan dengan proyeksi Perseroan yaitu sebesar Rp508 miliar.
Di sisi lain, menurut keterangan BEI, Laba bersih VERN per Juni 2025 yaitu sebesar Rp5,8 miliar dan jika disetahunkan yaitu senilai Rp11,6 miliar.
Adapun angka tersebut mencerminkan tingkat ketercapaian sebesar 13,69 persen dibandingkan dengan proyeksi Perseroan yaitu sebesar Rp84,9 miliar.
Menurut Budiman, penurunan pendapatan dari target proyeksi awal tahun disebabkan oleh kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil serta geopolitik global yang dinamis.
"Di luar itu, dalam hal target film bioskop, film bioskop milik Perseroan yang siap tayang perlu menunggu jadwal tayang dari bioskop, di mana untuk tahun 2025 ini sudah didapatkan jadwal tayang untuk satu film bioskop di bulan Desember 2025," jelasnya.