Logo
>

Digoyang Saham Chip & Megacaps, Wall Street Anjlok 1 persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Digoyang Saham Chip & Megacaps, Wall Street Anjlok 1 persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Tiga indeks utama di Wall Street merosot lebih dari 1persen pada hari Selasa. Saham-saham megacaps seperti Apple Inc dan sektor chip menjadi beban bagi Nasdaq menjelang data ekonomi minggu ini dan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

    Pada Selasa 5 Maret 2024, Dow Jones Industrial Average turun 404,64 poin atau 1,04persen menjadi 38.585,19. Sedangkan Indeks S&P 500 merosot 52,3 poin atau 1,02persen menjadi 5.078,65. Nasdaq Composite anjlok 267,92 poin atau 1,65persen menjadi 15.939,59.

    Data ekonomi yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan pertumbuhan industri jasa Amerika Serikat (AS) melambat pada bulan Februari. Sementara lapangan kerja mengalami penurunan, namun jumlah pesanan baru mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Data terbaru ini menandakan adanya kekuatan mendasar di sektor ini.

    Laporan Indeks Manajer Pembelian pada hari Selasa mengonfirmasi adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari The Fed sejak Maret 2022.

    Beberapa ahli strategi melihat aksi penjualan di sektor teknologi pada hari Selasa sebagai akibat dari ambil untung setelah sektor ini naik 56persen pada tahun 2023.

    “Mungkin beberapa orang mengambil keuntungan dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama menjelang pidato Powell dan sebelum kita mendapatkan banyak data pasar tenaga kerja,” kata Kevin Gordon, ahli strategi investasi senior di Charles Schwab kepada Reuters Rabu 6 Maret 2024.

     

    {

    "autosize": true,

    "symbol": "OTC:WSSE",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Saham Apple turun 2,8persen setelah laporan riset menunjukkan penjualan iPhone di Tiongkok turun 24persen secara tahunan dalam enam pekan pertama tahun 2024. Hal ini terjadi karena Apple menghadapi persaingan yang semakin ketat dari rival domestik seperti Huawei.

    Sementara sektor chip juga terpukul setelah Bloomberg News melaporkan bahwa Advanced Micro Devices mengalami kesulitan dalam menjual chip kecerdasan buatan yang ditujukan untuk pasar Tiongkok. Salah satu faktor penyebabnya adalah regulasi ketat dari AS terkait ekspor teknologi canggih ke Beijing.

    Saham-saham chip juga mengalami penurunan, dengan indeks semikonduktor Philadelphia, yang ditutup turun 2persen.

    Fehr juga mengaitkan sebagian pelemahan pada hari Selasa dengan penguatan yang terjadi baru-baru ini. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi intraday baru pada hari Senin sebelum akhirnya ditutup sedikit lebih rendah.

    “Adalah wajar dan bahkan sehat untuk melakukan koreksi setelah kenaikan yang cukup signifikan. Pasar butuh istirahat sejenak setelah pergerakan yang kuat,” kata Fehr.

    Delapan dari 11 indeks industri utama S&P 500 mengalami penurunan. Sektor teknologi turun 1,2persen, diikuti oleh konsumen yang turun 1,3persen. Sementara itu, sektor energi mencatatkan kenaikan 0,7persen, menjadi sektor dengan kenaikan terbesar, diikuti oleh sektor konsumen bahan pokok yang naik 0,3persen.

    Selain itu, investor juga menantikan kesaksian Powell di hadapan anggota parlemen pada hari Rabu dan Kamis, serta data ekonomi lainnya. Data yang akan dirilis termasuk laporan non-farm payrolls pada hari Jumat.

    Mayoritas pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pertama tahun ini akan terjadi pada bulan Juni, sesuai dengan alat FedWatch CME Group.

    Pada perdagangan yang berakhir pagi ini, harga saham Tesla merosot 3,9persen setelah Gigafactory Eropa di dekat Berlin menghentikan produksi menyusul dugaan serangan pembakaran.

    Sementara itu, harga saham Target menguat 12persen setelah pengecer ini memperkirakan penjualan tahunan yang jauh lebih tinggi dari perkiraan. Target juga mengumumkan layanan, peluncuran produk, dan program keanggotaan baru untuk meningkatkan pengeluaran.

    Namun, saham Microstrategy anjlok 21persen. Perusahaan pengembangan bitcoin ini mengumumkan penawaran senilai US$ 600 juta dalam bentuk obligasi senior yang dapat dikonversi. Microstrategy berencana menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membeli bitcoin.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi