Logo
>

Diguyur Dana Rp491 Miliar, Paywatch Amankan Gaji Karyawan

Ditulis oleh Yunila Wati
Diguyur Dana Rp491 Miliar, Paywatch Amankan Gaji Karyawan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Paywatch, penyedia layanan akses gaji instan (earned-wage access/EWA), melaporkan telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp491 miliar dari kombinasi ekuitas dan fasilitas kredit. Dalam investasi ekuitas Seri A, Paywatch berhasil mendapatkan lebih dari Rp229 miliar. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Third Prime dan konsorsium investor dari Amerika Serikat, termasuk Vanderbilt University dan University of Illinois Foundation.

    Adapun investor baru seperti Octagon Venture Partners dan Wooshin Venture Investment Corp juga turut berpartisipasi. Selain itu, Paywatch juga mendapat fasilitas kredit sebesar Rp261 miliar dari bank-bank global seperti Citi dan bank-bank besar lainnya.

    President & Co-founder Paywatch Alex Kim, menyebut ini sebagai putaran pendanaan terbesar yang pernah diterima oleh pemain EWA di Asia Tenggara. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan melakukan ekspansi bisnis.

    "Di tengah tantangan pendanaan investor dan industri teknologi, kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh para investor dan bank-bank ternama. Pertumbuhan pesat Paywatch memvalidasi kesuksesan pendekatan kami," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 24 Juni 2024.

    Sejauh ini, Paywatch telah memproses gaji sebesar lebih dari Rp949 miliar dan telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan seperti Park Hyatt, DFI Retail Group, CGV Cinemas, Gunung Madu Plantations, KB Bukopin, KreditPlus, PT Dreamwear (manufaktur H&M dan Abercrombie & Fitch), serta pusat BPO (Business Process Outsourcing).

    Pencairan gaji oleh Paywatch telah meningkat menjadi hampir Rp130 miliar per bulan, dengan pertumbuhan sebesar 15 persen dari bulan ke bulan.

    Untuk proyeksi ke depan, Paywatch memperkirakan bahwa pada akhir tahun ini, total layanan gaji yang diproses akan mencapai lebih dari Rp1,9 triliun, atau setara dua kali lipat dari volume yang telah diproses sejak awal perusahaan beroperasi.

    Target 100.000 Pengguna

    Perusahaan keuangan anyar, Paywatch Indonesia, menargetkan 100.000 pengguna sepanjang tahun ini.

    Secara sederhana, Paywatch Indonesia menawarkan solusi baru melalui layanan Earned Wage Access (EWA). EWA adalah solusi yang memberikan pekerja akses ke sebagian gaji mereka sebelum hari gajian untuk memenuhi kebutuhan mendesak ataupun tak terduga.

    Meskipun baru sekitar enam bulan hadir di Indonesia, Alex Kim, Co-Founder dan Presiden Paywatch, menyebut telah bermitra dengan sejumlah perusahaan, yaitu PT Wilmar, KB Bukopin, KreditPlus, perkebunan gula PSMI dan GMP, Accentuates, Daenong Global, dan lainnya.

    "EWA mengubah sistem penggajian tradisional menjadi sistem penggajian fleksibel yang dapat diakses kapan saja oleh karyawan perusahaan," ujar Alex saat ditemui Kontan, Rabu (5/6).

    Alex menjelaskan bahwa hadirnya EWA bisa menjadi alternatif bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Program ini juga bisa meminimalisir penggunaan pinjaman online ilegal karena sistem EWA tetap menggunakan gaji pokok karyawan, hanya saja bisa digunakan sebelum tanggal gajian.

    "EWA bukanlah pinjaman, tetapi menawarkan opsi yang lebih aman dan nyaman, memungkinkan karyawan untuk menghindari hutang sambil menunggu hari gajian," lanjut Alex.

    Hadirnya layanan EWA ini juga berkaca pada data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai total utang publik di fintech yang mencapai Rp61,1 triliun pada Februari 2024.

    Dalam upaya pencapaian tersebut, perusahaan berkomitmen untuk tetap menggunakan strategi yang telah berjalan dengan baik hingga saat ini. "Dengan pendanaan yang baru saja dicairkan, kami siap untuk ekspansi ke pasar baru dan mengembangkan metode keuangan yang lebih inklusif bagi pengguna kami," kata Alex Kim.

    Selain di Indonesia, layanan EWA juga telah digunakan di sejumlah negara di Asia, seperti Malaysia, Korea Selatan, Filipina dan Indonesia, Ke depannya, Paywatch Indonesia berharap bisa membangun tenaga kerja yang berkelanjutan dengan memberikan akses keuanganyang adil, terutama di industri manufaktur Indonesia.

    Adapun untuk penjajakan perusahaan, Paywatch menyesuaikan pendekatannya untuk setiap sektor bisnis, termasuk makanan dan minuman, perhotelan, ritel, layanan pusat informasi, dan manufaktur.

    Saat ini, Paywatch membantu para karyawan untuk mendapatkan pendanaan sebelum tanggal gajian tiba. Dengan kucuran dana yang sangat besar ini, Paywatch berjanji akan meningkatkan mutu pelayanan untuk membantu semua karyawan mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya.

    Paywatch juga terus berupaya untuk mencapai target 100.000 pengguna. Tidak hanya di Indonesia, Paywatch juga hadir di beberapa negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.

    Platform ini mengaku bukanlah berbentuk pinjaman online (pinjol), tetapi lebih kepada membantu para karyawan untuk mendapatkan gajinya sesuai tanggal dibutuhkan. Paywatch juga sudah terdaftar di OJK dan aman.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79