Logo
>

Dikeroyok Kendaraan China, ASII Pede Penjualan Stabil

Ditulis oleh Yunila Wati
Dikeroyok Kendaraan China, ASII Pede Penjualan Stabil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) atau Grup Astra hingga Juli 2024 menorehkan angka impresif, mencapai 275.559 unit dengan pangsa pasar stabil di angka 57 persen. Ini terjadi meskipun pasar otomotif Indonesia kini dipenuhi dengan kendaraan listrik dari China seperti Wuling dan BYD.

    Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra, mengungkapkan keyakinannya atas pencapaian tersebut.

    "Hingga periode tujuh bulan pertama tahun ini, pangsa pasar kami tetap solid di 57 persen. Dengan berbagai penawaran produk dan layanan prima yang kami berikan, kami berharap Astra terus menjadi mitra terpercaya bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan otomotif mereka di Indonesia," ujar Boy dalam keterangannya, Selasa, 13 Agustus 2024.

    Data terbaru menunjukkan bahwa penjualan mobil LCGC Astra mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 5,52 persen pada Juli 2024, mencapai 12.020 unit dengan pangsa pasar yang mengesankan di angka 81 persen. Namun, jika dilihat secara tahunan, penjualan mobil LCGC Astra turun 13,84 persen menjadi 79.193 unit dari 90.157 unit sebelumnya. Total pangsa pasar LCGC Astra juga mengalami penurunan dari 76 persen menjadi 57 persen.

    Di sisi lain, penjualan mobil Astra di luar kategori LCGC juga mengalami penurunan sebesar 15,61 persen, dari 326.542 unit menjadi 275.559 unit, dengan pangsa pasar yang tetap di 57 persen. Pada Juli 2024, ASII mencatat penjualan sebanyak 43.767 unit dengan pangsa pasar 59 persen, meskipun angka ini sedikit menurun dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 43.908 unit.

    Penurunan penjualan lebih terasa pada beberapa model. Penjualan Daihatsu turun menjadi 13.910 unit dari 14.967 unit di bulan sebelumnya. Isuzu juga mengalami penurunan dari 3.073 unit menjadi 2.371 unit. Begitu pula dengan Peugeot, yang penjualannya menurun menjadi 176 unit dari 216 unit. Namun, penjualan mobil Toyota dan Lexus mengalami lonjakan, naik menjadi 27.310 unit dari 25.652 unit pada bulan sebelumnya.

    Secara nasional, penjualan mobil pada Juli 2024 mencapai 74.160 unit, menunjukkan tren penurunan bulanan. Penurunan ini tidak hanya terjadi pada produk Astra, tetapi juga pada merek-merek lainnya.

    Mobil non-Astra yang mencatat penurunan termasuk Mitsubishi, yang turun dari 8.700 unit pada bulan sebelumnya menjadi 7.809 unit pada Juli 2024. Penjualan mobil Honda, Suzuki, Hyundai, dan Chery juga mengalami penurunan serupa.

    Namun, di tengah penurunan tersebut, Wuling dan BYD menunjukkan tren positif, dengan penjualan Wuling naik menjadi 1.526 unit dari 964 unit, dan BYD naik dari 1.596 unit menjadi 1.925 unit. Penjualan mobil merek lainnya juga meningkat menjadi 4.993 unit pada Juli 2024.

    Respon Mobil Murah Tiongkok

    Direktur PT Astra Internasional Tbk (ASII) Henry Tanoto mengaku antusias dengan hadirnya pemain-pemain baru dari China yang menggempur pasar otomotif di Tanah Air dengan guyuran kendaraan-kendaraan murah.

    “Jadi buat kami ini cukup baik karena berarti market di Indonesia ini sangat atraktif dan juga akan tumbuh ke depannya. Jadi ini merupakan satu sinyal yang baik,” kata Henry Tanoto dalam virtual press conference Public Expose 2024 PT Astra Internasional Tbk, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

    Henry menuturkan bahwa strateginya masih sama dalam menghadapi ancaman serbuan dari brand-brand otomotif asal Tiongkok dan dari negara lain. Menurutnya, strategi paling tepat adalah memberikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan.

    Strategi tersebut, kata Henry, telah diterapkan oleh Astra, yakni dengan menghadirkan kendaraan yang sesuai di berbagai segmen, yakni internal combustion engine (ICE), battery  electric vehicle (BEV). Astra juga menghadirkan line-up kendaraan untuk entry segmen, luxury segmen, kendaraan penumpang dan komersial. Henry mengklaim, penerimaan pasar otomotif di Indonesia kepada produk-produk Astra cukup baik.

    “Sejauh ini kalau kita lihat acceptance-nya cukup baik jadi market share kita sejak Juni kemarin astra itu 57 persen. Jadi kalau kita coba bandingkan dengan 5 tahun lalu pada 2019 itu sekitar 52 persen. Jadi cukup baik. Kita ucapkan terima kasih kepada masyarakat di Indonesia,” ujarnya.

    Strategi di luar produk, lanjut Henry, adalah memberikan layanan yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, Astra memiliki jaringan yang luas di berbagai ekosistem di bisnis otomotif yang dapat digunakan sebagai modal dalam memenangkan persaingan.

    “Kami memiliki jaringan yang sangat banyak, baik penjualan dan after sales dan ada juga ekosistem baik finacing, insurance, kemudian trade-in used car, yang mana ini sangat mendukung untuk memberikan layanan yang lebih baik ke pelanggan. Bahkan juga mendukung untuk sehingga tercipta resale value dari produk astra yang sangat kuat di market,” jelasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79