Logo
>

Dirut Garuda Tolak Tourism Fund Disisip ke Tiket Maskapai

Ditulis oleh KabarBursa.com
Dirut Garuda Tolak Tourism Fund Disisip ke Tiket Maskapai

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rencana pemerintah untuk memungut iuran dana abadi pariwisata (tourism fund) dengan cara menambahkannya pada harga tiket pesawat. Menurutnya, hal ini akan membuat bisnis maskapai penerbangan semakin sulit, dan maskapai akan menjadi sasaran kritik dari masyarakat.

    Irfan mengemukakan bahwa jika komponen iuran tourism fund tersebut disertakan dalam harga tiket, maka maskapai akan dipandang sebagai penyebab kenaikan harga oleh masyarakat. Ia mencontohkan kasus penyesuaian tarif passenger service charge (PSC) yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (AP II) pada Agustus 2022. Menurut Irfan, kebijakan tersebut membuat kesulitan bagi maskapai penerbangan, sementara kemarahan masyarakat cenderung ditujukan kepada maskapai, padahal yang menaikkan tarif adalah Angkasa Pura.

    Dengan demikian, Irfan menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika iuran tourism fund disertakan dalam harga tiket pesawat, maka maskapai akan menghadapi kesulitan tambahan dalam menjalankan bisnisnya serta mendapat tekanan dari masyarakat.

    Untuk itu, Irfan menilai kebijakan tourism fund ini masih belum tepat diberlakukan, terlebih jika sampai harus menyasar pada penyesuaian harga tiket maskapai.

    "Ya kita minta dikeluarkan dari harga tiket lah. Cari cara lain [untuk menggalang iuran tourism fund]."

    Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai rencana tourism fund tersebut tidak seharusnya membuat masyarakat khawatir. Dia memastikan wacana dana abadi pariwisata itu tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang memang masih dikeluhkan mahal.

    "Bahwa ini masih dalam kajian, tentunya kita masih sadari masukan masyarakat bahwa tiket ini masih mahal, oleh karena kita tidak akan menambah beban," katanya dalam Weekly Brief Sandi Uno, Senin 21 April 2024.

    "Belum ada keputusan kita harap besar dan tentunya belum ada besaran atau pertimbangan ini masih tahap diskusi dan pembahasan," sambungnya,

    Untuk sumber dananya nanti, Sandi mengungkapkan bahwa pemerintah masih akan melakukan pengkajian secara komprehensif.

    "Tentunya awal ini adalah anggaran dari pemerintah membentuk dana abadi, hingga bisa mendukung Indonesia branding wisata berkualitas dan berkelanjutan skala internasional dan dunia dan promosi wisata kita," lanjutnya.

    Sandi pun mengeklaim bahwa perencanaan iuran dana pariwisata ini akan berjalan dengan transparan dan tidak ada nantinya yang ditutup-tutupi.

    Sebelumnya, pakar industri Alvin Lie menuding bahwa pemerintah memiliki rencana untuk memungut iuran dana abadi pariwisata melalui penyesuaian harga tiket maskapai penerbangan.

    Pernyataan itu dilontarkan dengan melampirkan gambar undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden Dana Pariwisata Berkelanjutan pada Rabu 24 April 2024.

    Undangan yang diunggah melalui akun sosial media X pribadi milik Alvin menampilkan bahwa rakor tersebut bakal membahas soal pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.

    “Ada menteri yang gemar teriak bahwa harga tiket pesawat mahal, menghambat pariwisata. Sekarang pemerintah malah akan bebankan iuran pariwisata untuk dititipkan pada harga tiket pesawat,” tulis Alvin melalui unggahan di X.

    “Konsumen tahunya harga tiket yang naik, padahal uangnya bukan ke airline [maskapai], piye tho iki?”

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi