KABARBURSA.COM - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali tengah mempersiapkan objek wisata yang akan dikunjungi oleh delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 pada bulan Mei 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan hingga saat ini sudah ada lima lokasi yang dipilih, dengan fokus pada dua jenis karyawisata.
“Terdapat dua jenis karyawisata baru yang diusung oleh program panitia nasional. Salah satunya adalah menuju Museum Subak, dan tentunya Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mengusulkan kegiatan melukat atau kegiatan pemurnian. Saya ditugaskan untuk menyusun program tersebut,” ujar Tjok Pemayun.
Dari dua jenis karyawisata tersebut, Tjok Pemayun sedang memeriksa kesiapan tiga lokasi melukat, yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal, dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan.
“Delegasi memiliki dua pilihan dari Nusa Dua menuju Jatiluwih, yakni rombongan yang menuju Mumbul Abiansemal atau langsung ke Jatiluwih. Hari ini, saya akan melakukan pengecekan lokasi tempat melukat selain Tirta Empul,” tambahnya.
Selain karyawisata melukat, jenis kedua adalah kunjungan museum. Dinas Pariwisata Bali telah menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, yang mudah diakses dan berada dekat di Kota Denpasar.
“Museum ini berada di dekat pantai campuhan atau pantai yang menghubungkan air tawar dengan air laut, sehingga sesuai dengan agenda forum air dunia,” lanjut Tjok Pemayun.
Kelima lokasi tersebut mampu menampung rata-rata 100 orang dengan 20 unit bus. Pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pengelola objek wisata untuk memastikan efektivitas kunjungan delegasi.
Meskipun rencana waktu kunjungan delegasi WWF belum dipastikan, namun kegiatan ini akan diselipkan di tengah pertemuan padat 193 negara peserta.
“Kami berencana menerapkan sistem first come first serve untuk karyawisata ini, agar kapasitasnya terjaga. Kami juga akan memberikan informasi terkait kebijakan dan persyaratan bagi pengunjung umum,” jelas Tjok Pemayun.
Pendaftaran untuk puluhan ribu delegasi belum dibuka, namun diprediksi bahwa kunjungan melukat akan menjadi pilihan favorit.
“Melukat menjadi pilihan favorit bagi delegasi, terutama dari Eropa, yang mencari kesegaran dan ketenangan di Pulau Dewata dengan sumber air yang luar biasa,” tambahnya.
Setelah lokasi kunjungan dipastikan, akan dibuat kebijakan sementara terkait pengunjung umum, termasuk kemungkinan sterilisasi area pada waktu-waktu tertentu seperti pada pertemuan internasional lainnya.