Logo
>

Dividen Interim TSPC Sebesar Rp112,7 Miliar Dibagikan Desember 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Dividen Interim TSPC Sebesar Rp112,7 Miliar Dibagikan Desember 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2024, yang telah disetujui melalui keputusan sirkuler Direksi Perseroan pada 20 November 2024.

    Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat (22/11), manajemen TSPC mengungkapkan bahwa daftar pemegang saham (DPS) yang berhak menerima dividen interim akan ditetapkan pada 4 Desember 2024. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Jumat 22 November 2024.

    Cum dan Ex Dividen di pasar reguler serta negosiasi akan dilaksanakan pada 2 Desember dan 3 Desember 2024. Sementara itu, untuk pasar tunai, Cum dan Ex Dividen akan dilakukan pada 4 Desember dan 5 Desember 2024.

    Pembayaran dividen interim yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris, dengan total sebesar Rp112.746.607.500 atau setara dengan Rp25 per saham, akan dilakukan pada 19 Desember 2024.

    Divisi Produk Farmasi dan Konsumer

    PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) berhasil mencatatkan peningkatan penjualan dan laba bersih hingga periode sembilan bulan tahun 2024, yang berakhir pada 30 September. Analis melihat keuntungan inti (core profit) berhasil melampaui ekspektasi.

    Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, total penjualan dan pendapatan usaha TSPC naik 3,89 persen dari Rp9,77 triliun menjadi Rp10,15 triliun di triwulan III 2024. Hasil ini ditopang oleh Divisi Farmasi dan Divisi Produk Konsumer dan Kosmetik (consumer products and cosmetics/CPC) yang masing-masing tumbuh 19,2 persen dan 10,5 persen. Di sisi lain, Divisi Distribusi mengalami penurunan signifikan sebesar 13,3 persen per kuartal III 2024.

    Divisi Farmasi mampu mencatat pertumbuhan penjualan bersih yang signifikan, meningkat hingga dua digit sebesar 19,2 persen, mencapai Rp3,54 triliun. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 12,1 persen.

    Kelompok produk kesehatan konsumen menjadi pendorong utama pertumbuhan penjualan bersih divisi ini, dengan peningkatan sebesar 19,6 persen mencapai Rp3,48 triliun. Peningkatan yang luar biasa ini terutama berasal dari penjualan produk nutrisi yang melonjak tajam sebesar 40,8 persen dari tahun ke tahun. Pertumbuhan pesat produk nutrisi ini terjadi secara nasional seiring dengan lonjakan permintaan konsumen di seluruh saluran penjualan dan wilayah geografis.

    Selain itu, kelompok Produk Kesehatan Konsumen juga mencatatkan performa positif dengan peningkatan penjualan Over the Counter (OTC) dan produk vitamin sebesar 3,6 persen, meskipun kondisi pasar OTC penuh tantangan.

    Direktur Keuangan TSPC Liza Prasodjo menjelaskan, Tempo Scan terus memantau perlambatan permintaan konsumen yang sejalan dengan menurunnya daya beli mereka, karena kondisi ini berpotensi memicu diskon harga yang drastis atau bahkan penurunan harga permanen dalam kategori produk farmasi dan nutrisi, di tengah tekanan persaingan yang semakin intens menuju akhir tahun.

    Di sisi lain, penjualan bersih produk obat resep dari Divisi Farmasi mengalami penurunan sebesar 0,4 persen, mencapai Rp58,2 miliar. Dengan demikian, hingga September 2024 kontribusi penjualan bersih kelompok produk kesehatan konsumen dan kelompok obat resep terhadap total penjualan bersih divisi Farmasi masing-masing sebesar 98,4 persen dan 1,6 persen.

    Selain itu, penjualan bersih bisnis internasional Divisi Farmasi meningkat sebesar 7,4 persen, mencapai Rp202,8 miliar. “Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang meningkat sebesar 9,2 persen. Kontribusi penjualan bersih internasional ini terhadap total penjualan bersih divisi Farmasi sebesar 5,7 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,4 persen,” jelas Liza.

    Lebih lanjut, Divisi Produk Konsumen & Kosmetik (CPC) juga berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih yang signifikan, meningkat sebesar 10,5 persen mencapai Rp3,33 triliun.

    Kelompok produk konsumen menjadi penyumbang utama dengan peningkatan penjualan bersih sebesar 11,6 persen, mencapai Rp2,70 triliun. Sementara itu, kelompok kosmetik mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,1 persen, mencapai Rp629,5 miliar.

    Kelompok produk konsumen, ujar Liza, memiliki merek-merek inti yang sudah mapan di pasar, yang membuat produk dari merek-merek ini siap menghadapi tantangan di pasar barang konsumen cepat saji (FMCG) terkait kelemahan pasar yang berkelanjutan.

    “Beberapa perusahaan FMCG besar bahkan terpaksa terlibat dalam perang diskon dan menurunkan harga produknya untuk mempertahankan pangsa pasar yang terus menurun,” papar dia.

    Total Penjualan Bersih

    Selanjutnya, kontribusi penjualan bersih kelompok produk konsumen dan kelompok kosmetik terhadap total penjualan bersih divisi CPC masing-masing sebesar 81,1 persen dan 18,9 persen hingga September 2024. Kontribusi ini hanya sedikit berubah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masing-masing sebesar 80,3 persen dan 19,7 persen.

    Untuk bisnis internasional Divisi CPC, penjualan bersih berhasil mempertahankan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan sebesar 19,0 persen. Kinerja penjualan bersih yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan penjualan masing-masing sebesar 31,2 persen untuk Produk Konsumen dan 16,0 persen untuk Kosmetik.

    Akibatnya, kontribusi penjualan bersih bisnis internasional divisi CPC terhadap total penjualan bersih divisi ini meningkat menjadi 4,2 persen, dibandingkan kontribusi sebesar 3,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Rincian lainnya, Divisi Distribusi mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 13,3 persen, menjadi Rp3,27 triliun. Produk dari prinsipal nonfarmasi menjadi penyumbang utama penurunan ini, dengan penurunan penjualan bersih sebesar 15,2 persen, mencapai Rp2,95 triliun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.