Logo
>

DMMX Gandeng Muhammadiyah Digitalisasi Ribuan Amal Usaha

DMMX dan Muhammadiyah bentuk perusahaan patungan digitalisasi ribuan amal usaha dari rumah sakit, sekolah, hingga ritel berbasis AI dan cloud

Ditulis oleh Syahrianto
DMMX Gandeng Muhammadiyah Digitalisasi Ribuan Amal Usaha
PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) resmi menandatangani nota kesepahaman strategis dengan Muhammadiyah melalui entitas Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM). (Foto: Dok. DMMX)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) resmi menandatangani nota kesepahaman strategis dengan Muhammadiyah melalui entitas Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) pada 25 Juni 2025. 

    Kolaborasi ini dijalin untuk mempercepat digitalisasi ribuan unit amal usaha Muhammadiyah yang tersebar di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Penandatanganan dilakukan oleh PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, disaksikan langsung oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna.

    Menurut Dr. Mukhaer Pakkanna, kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi digital Muhammadiyah secara menyeluruh. 

    “Pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture) antara Muhammadiyah dan DMMX akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital,” ujar Mukhaer dalam acara penandatanganan di Jakarta.

    Sinergi ini dinilai krusial untuk memperluas dampak amal usaha Muhammadiyah sekaligus memperkuat daya saingnya di era digital.

    Sebagai organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah mengelola lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta 122 hingga 141 rumah sakit, ditambah sekitar 260 hingga 400 klinik.

    Selain itu, Muhammadiyah aktif di berbagai bidang seperti keuangan syariah, perdagangan, ritel, alat kesehatan, transportasi online, hingga perumahan bersubsidi. Luasnya ekosistem ini menjadi peluang strategis bagi DMMX untuk menerapkan solusi teknologi seperti manajemen konten berbasis cloud, papan informasi digital, dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Direktur Utama PT Surya Ahda Digital, Setiawan Budi Darsono, menyebut kerja sama ini sebagai titik awal penguatan kekuatan digital Muhammadiyah. 

    “Dengan DMMX sebagai mitra strategis, kami optimistis dapat mempercepat digitalisasi sambil tetap menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman. Ini juga memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang besar,” ujarnya.

    Proyek awal yang akan dijalankan meliputi digitalisasi sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah di berbagai daerah.

    Dari sisi industri teknologi, DMMX dikenal sebagai penyedia layanan transformasi digital berbasis cloud dan AI dengan pengalaman di sektor ritel dan korporasi. Co-Founder DMMX, Didik Meiko, menekankan bahwa kerja sama ini bukan sekadar teknologi. 

    “Kami ingin membangun ekosistem digital yang berakar pada nilai kebersamaan dan kemajuan. Komitmen kami mencakup transformasi digital dari edukasi hingga sosial enterprise Muhammadiyah,” katanya.

    Kolaborasi ini juga mencakup bidang pendidikan tinggi, melalui kerja sama antara ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan DMMX. Mahasiswa akan mendapat akses magang di industri teknologi dan berkesempatan mengembangkan riset berbasis teknologi digital dan nilai Islam. 

    Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna, menyambut positif langkah ini. “Kami sangat antusias karena ini memberikan mahasiswa pengalaman langsung di dunia industri. Ini sejalan dengan misi kami mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” katanya.

    Langkah konkret yang disepakati dalam kerja sama ini adalah pembentukan joint venture antara SADIGI dan DMMX untuk mengembangkan teknologi dan menyediakan solusi digital. Fokusnya adalah akselerasi modernisasi di seluruh lingkungan amal usaha Muhammadiyah, termasuk sistem informasi akademik, manajemen rumah sakit, dan optimalisasi unit bisnis berbasis data. 

    Pendekatan ini diyakini akan menciptakan efisiensi dan peningkatan mutu pelayanan di sektor sosial yang dikelola Muhammadiyah.

    Supardi Tan, Direktur DMMX, melihat kerja sama ini sebagai kemitraan jangka panjang yang strategis. “Kami berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan. Kami siapkan solusi adaptif yang dapat mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” jelasnya dalam keterangan resmi.

    Sinergi ini akan difokuskan pada tiga pilar utama: pengembangan bisnis digital, transformasi teknologi di unit amal usaha, serta pemberdayaan sumber daya manusia berbasis AI.

    Penandatanganan nota kesepahaman ini tidak hanya simbolis, tetapi juga mencerminkan komitmen berkelanjutan untuk membangun ekosistem digital inklusif di Indonesia. Dalam sesi penutupan, masing-masing pihak bertukar cenderamata sebagai simbol penghargaan dan kesepahaman strategis jangka panjang. Kolaborasi Muhammadiyah dan DMMX diharapkan menjadi model integrasi nilai sosial, pendidikan, dan bisnis dalam satu kerangka digital nasional yang berkelanjutan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.