Logo
>

DNET Umumkan Fasilitas Pembiayaan Anak Usaha

Ditulis oleh Pramirvan Datu
DNET Umumkan Fasilitas Pembiayaan Anak Usaha

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melaporkan bahwa entitas anaknya, PT Mega Akses Persada (MAP), telah mendapatkan fasilitas pembiayaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

    Corporate Secretary DNET, Kiki Yanto Gunawan, menyatakan bahwa MAP telah menandatangani perjanjian pembiayaan tersebut pada 20 Januari 2025. Adapun limit pembiayaan terbagi dalam tiga tranche: Tranche A senilai Rp2,75 triliun, Tranche B sebesar Rp1,5 triliun, dan Tranche C mencapai Rp1,65 triliun. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.

    Pembiayaan ini memiliki tujuan spesifik. Tranche A akan digunakan untuk refinancing peralatan jaringan fiber optic, Tranche B dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) periode 2025-2026, dan Tranche C ditujukan untuk belanja modal tahun 2026-2027, ujar Kiki.

    Pembiayaan bersifat non-revolving dengan jangka waktu maksimum 13 tahun sejak perjanjian ditandatangani. Periode tersebut sudah mencakup masa ketersediaan dana (availability period) dengan suku bunga tetap sebesar 7,50 persen.

    Kiki menegaskan, fasilitas ini akan memberikan dukungan langsung terhadap operasional anak usaha DNET. Kendati demikian, perolehan pinjaman ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan perusahaan, selain kewajiban pembayaran bunga dan pokok secara berkala.

    "Selain itu, tidak terdapat dampak material terhadap aspek hukum maupun keberlangsungan usaha Perseroan," tegasnya.

    Alami Penurunan Tipis

    Indoritel Makmur (DNET) mencatatkan laba bersih sebesar Rp444,89 miliar per 30 Juni 2024, mengalami penurunan tipis sebesar 3,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp459,46 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar turun menjadi Rp31,37 dari sebelumnya Rp32,39.

    Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp697,15 miliar, meningkat 4 persen dari Rp670,26 miliar. Bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama juga meningkat menjadi Rp339,29 miliar, naik dari Rp309,29 miliar. Namun, beban penjualan mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp452,16 miliar dibandingkan Rp385,74 miliar tahun lalu, sementara beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp82,15 miliar dari Rp60,68 miliar.

    Pendapatan lainnya melonjak menjadi Rp15,40 miliar dari sebelumnya Rp9,38 miliar, meskipun laba usaha terkumpul turun menjadi Rp517,53 miliar dari Rp542,52 miliar. Penghasilan keuangan naik menjadi Rp258,45 miliar, dibandingkan Rp230,95 miliar, sementara biaya keuangan meningkat menjadi Rp281,81 miliar dari Rp258,10 miliar.

    Laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp494,17 miliar dari Rp515,37 miliar, dan beban pajak penghasilan meningkat menjadi Rp29,70 miliar dibandingkan Rp17,28 miliar. Akibatnya, laba periode berjalan menjadi Rp464,47 miliar, menurun dari Rp498,08 miliar.

    Dari sisi neraca, total ekuitas terakumulasi mencapai Rp13,54 triliun, naik tipis dari Rp13,07 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah ekuitas juga menurun sedikit menjadi Rp7,61 triliun dibandingkan Rp7,63 triliun di akhir 2023. Total aset mengalami kenaikan tipis menjadi Rp21,16 triliun dari Rp20,71 triliun pada akhir tahun sebelumnya.

    Tren Harga Saham Indomaret

    Dalam dunia pasar saham, Indomaret adalah salah satu emiten yang menjadi sorotan banyak investor. Perusahaan ini terus menunjukkan kinerja yang stabil meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi global dan domestik.

    Keberhasilan Indomaret terletak pada kemampuannya memahami kebutuhan konsumen dan beradaptasi dengan perubahan pasar, menjadikannya salah satu saham retail yang paling menarik di Indonesia.

    Investasi di saham retail seperti Indomaret menawarkan potensi keuntungan yang menarik, terutama di tengah pertumbuhan konsumsi domestik yang meningkat.

    Dalam periode 25 Juni sampai 3 Juli 2024, harga saham Indomaret menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 2,47 persen. Rentang harga sahamnya berada di angka Rp4.800 hingga Rp4.980. Meskipun pada 3 Juli harga sahamnya mengalami penurunan tipis menjadi Rp4.970, market capital Indomaret mencapai Rp70,49 triliun dalam sepekan terakhir.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.