KABARBURSA.COM - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah mendirikan anak perusahaan baru bernama PT Katalis Investama Mandiri (KIM). Olga Oktavia Patuwo selaku Corporate Secretary DOID menyebutkan, KIM didirikan sebagai perusahaan subholding.
KIM didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 55 tanggal 16 Juli 2024, yang dibuat di hadapan Ungke Mulawanti, S.H., M.Kn. Pendirian ini juga telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: AHU 0052935.AH.01.01.TAHUN 2024 tanggal 17 Juli 2024.
Pendirian KIM ini bertujuan untuk menunjang strategi jangka panjang perseroan di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG.
"Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk memperkuat posisinya di sektor pertambangan batubara. Selain itu, perusahaan juga ingin memastikan bahwa aspek lingkungan dan sosial tetap terjaga dengan baik,” tulis Olga dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 21 Juli 2024.
Lebih lanjut disampaikan, pendirian KIM tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Didukung Kinerja Positif
Lebih jauh, langkah strategis DOID sepertinya sejalan dengan kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk pada sepanjang 2023 lalu. Soalnya, pendapatan dan laba bersih DOID melonjak hingga double digit. Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD36,01 juta pada 2023.
Adapun sepanjang 2022, DOID membukukan laba bersih sebesar USD28,63 juta. Artinya, capaian DOID di 2023 tumbuh 25,74 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Dari sisi top line, DOID berhasil mengantongi pendapatan bersih sebesar USD1,83 miliar. Ini tumbuh 17,99 persen secara tahunan dari realisasi sepanjang 2023 yang mencapai USD1,55 miliar.
Rinciannya pendapatan dari pihak ketiga berkontribusi sebesar USD1,83 miliar atau tumbuh 18,38 persen. Kemudian pendapatan dari pihak berelasi menyumbang pendapatan USD2,14 juta yang turun 69,20 persen yoy.
Sementara itu, beban pokok pendapatan induk usaha PT Bumi Makmur Mandiri Utama ini terpantau naik 17,55 persen secara tahunan dari USD1,34 miliar di 2022 menjadi USD1,58 miliar di 2023.
Di sisi lain, total aset DOID terpantau naik 19,31 persen secara tahunan menjadi USD1,87 miliar per 31 Desember 2023 dari posisi per 31 Desember 2023 yang berada di level USD1,57 miliar.
Jumlah liabilitas DOID juga ikut meningkat sebesar 21,83 persen yoy menjadi USD1,60 miliar per 31 Desember 2023. Kemudian ekuitas DOID juga terpantau naik 6,39 persen secara tahunan menjadi USD272,60 juta.
Lebih jauh pada kuartal I 2024, Grup mencatatkan pendapatan sebesar USD426 juta atau setara Rp6,9 triliun, meningkat sebesar 4 persen yoy. Adapun EBITDA Grup tumbuh 8 persen yoy menjadi USD80 juta yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.
Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8 persen pada kuartal I 2023 menjadi 21,6 persen di kuartal I 2024. Grup juga berhasil mempertahankan manajemen keuangan yang bijaksana, mencapai penurunan biaya operasional sebesar 9 persen dari USD24 juta pada kuartal I 2023 menjadi USD22 juta pada kuartal I 2024.
Demikian pula, laba operasional mencapai USD16 juta, menunjukkan peningkatan 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri menjelaskan belanja modal (capex) meningkat 80 persen yoy menjadi USD40 juta, didorong oleh peningkatan produksi (ramp-up) untuk pelanggan yang sedang berjalan serta biaya capex untuk perbaikan dan pemeliharaan (repair & maintenance).
Dengan demikian, DOID mengalihkan 1,06 miliar saham treasuri hasil buyback dengan harga Rp399,5 miliar. Emiten ini membukukan hasil penjualan saham itu Rp427,03 miliar.
Olga Oktavia Patuwo, Sekretaris Perusahaan DOID menyampaikan jumlah saham treasuri hasil saham buyback sebanyak 1,28 miliar. "Saham yang belum dialihkan sebanyak 215,56 juta," katanya.
Saham yang dialihkan untuk program Management Employee Stock Option Plan (MESOP) 646,55 juta dan untuk pengurangan modal sebanyak 422,38 juta saham.
Per Juni 2024, jumlah saham emiten ini tercatat 8,19 miliar dengan struktur pemiliknya yakni, Northstar Tambang 39,81 persen, Ronald Sutardja 2,72 persen, Six Sis Ltd 5,29 persen, Ashish Gupta 2,44 persen, Dian Sofia Andyasuri 0,43 persen, Iwan Fuad Salim 0,12 persen, masyarakat 43,54 persen, dan saham treasuri 5,64 persen.
Kinerja Saham DOID
Dari lantai bursa, ternyata DOID mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang perdagangan Jumat, 19 Juli 2024 kemarin. Di awal, saham DOID dibuka Rp655 dengan penutupan bertahan di level Rp675 per saham. Terjadi kenaikan 3,05 persen atau tumbuh sebanyak 20 poin.
Dalam setahun terakhir atau sejak 17 Juli 2023 sampai dengan 19 Juli 2024, saham DOID meroket 67,91 persen. Naik sebanyak 273 poin dari Rp408 per saham pada 2023 itu. Adapun sejak awal tahun hingga perdagangan terakhir, sahamnya melesat 84,43 persen atau tumbuh 309 poin.
Valuasi Saham DOID
- Rasio PE Saat Ini (Tahun Bergulir): -4,57
- Rasio PE Saat Ini (TTM): 21,10
- Rasio Harga terhadap Penjualan Saat Ini (TTM): 0,19
- Rasio Harga terhadap Nilai Buku Saat Ini: 1,38
- EV terhadap EBIT (TTM): 6,79
- EV terhadap EBITDA (TTM): 2,53 (*)