KABARBURSA.COM - Indeks utama Wall Street kembali mencatat penguatan, dengan Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite memperpanjang tren positif selama tiga hari berturut-turut.
Kinerja cemerlang ini ditopang oleh lonjakan saham-saham teknologi unggulan, yang dikenal sebagai Magnificent Seven, di tengah volume perdagangan yang cenderung lesu menjelang libur akhir tahun.
Menurut data Reuters, indeks S&P 500 menguat 43,22 poin atau 0,73 persen ke level 5.974,07. Nasdaq Composite melonjak 192,29 poin atau 0,98 persen ke posisi 19.764,89, sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 66,69 poin atau 0,16 persen menjadi 42.906,95. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 24 Desember 2024.
Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penggerak dominan pasar, terutama di tengah aktivitas investor yang melandai. Volume perdagangan di bursa AS tercatat hanya mencapai 12,76 miliar saham, jauh di bawah rata-rata 20 hari sebelumnya yang sebesar 14,89 miliar saham.
Beberapa saham teknologi seperti Meta Platforms, Nvidia, dan Tesla mencatatkan kenaikan signifikan antara 2,3 persen hingga 3,7 persen. Saham Apple, Amazon.com, dan Alphabet, induk Google, juga ikut menguat.
Penguatan ini membawa Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan selama tiga hari berturut-turut, sementara S&P 500 berhasil mencatatkan penguatan dalam dua dari tiga sesi terakhir.
Tunjukkan Tren Kenaikan
Sebagian besar saham Asia menguat pada Senin, 23 Desember 2024 karena didorong oleh reli Wall Street pada akhir pekan lalu. Meski begitu, indeks acuan S&P 500 tetap mencatat penurunan sebesar 2 persen sepanjang Minggu lalu. Selain itu, harga minyak dan kontrak berjangka Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan tren kenaikan.
Kabar positif lainnya datang dari Washington, di mana kesepakatan anggaran akhirnya disetujui oleh anggota parlemen AS pada Sabtu lalu. Keputusan ini berhasil mencegah potensi penutupan pemerintahan menjelang libur Natal yang sempat menjadi kekhawatiran pasar.
Di Tokyo, indeks Nikkei 225 melonjak 0,9 persen ke 39.039,18, sementara dolar diperdagangkan pada 156,53 yen Jepang, naik dari 156,48 yen. Saham Honda Motor Co. dan Nissan Motor Corp. menjadi sorotan menjelang konferensi pers yang dijadwalkan pada Senin hari ini, di tengah spekulasi kemungkinan merger antara kedua produsen mobil terbesar kedua dan ketiga di Jepang.
Saham Honda naik 0,8 persen setelah sebelumnya melemah akibat kabar negosiasi tersebut pekan lalu, sementara saham Nissan turun 0,9 persen setelah sebelumnya melonjak.
Di tempat lain di Asia, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,7 persen ke 19.857,98, sedangkan indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,2 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 500 melonjak 1,4 persen ke 8.175,80.
Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,5 persen ke 2.440,62, dan indeks Taiex Taiwan melompat 2,5 persen, didukung oleh kenaikan saham TSMC sebesar 3,9 persen. Hon Hai Precision Industry, yang kabarnya tengah berupaya membeli saham besar di Nissan, melonjak 3,8 persen. Di Bangkok, indeks SET naik tipis 0,1 persen.
Sementara itu, di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 64 poin atau meningkat 0,92 persen ke level 7,048 pada perdagangan Senin, 23 Desember 2024. Merujuk data perdagangan RTI Business, sebanyak 206 saham menguat, 55 saham melemah, dan 231 saham mengalami stagnan.
Mengutip dari data Stockbit, AYLS menjadi saham yang menduduki puncak top gainer dengan 20,51 persen. Diikuti ACRO dengan 19,75 persen, dan KPIG dengan 17,97 persen. Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam yakni LIVE sebesar -34,50 persen, PNSE dengan -12,50 persen, dan ISAP dengan -10,00 persen.
Sementara itu Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 6,915 dan resistance pada level 7,050.
“Secara teknikal, meskipun candle terakhir IHSG berbentuk black spinning top namun indikator stochastic mengindikasikan akan golden cross pada area deep oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar mengalami kenaikan (reversal),” tulis Reliance dalam risetnya.
Adapun Reliance menyampaikan sejumlah berpotensi mengalami kenaikan pada beberapa hari mendatang yaitu JPFA, PNLF, MAPA, dan PANI.
IHSG sepekan kemarin atau periode 16-20 Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 4,65 persen menjadi berada pada level 6.983,865 dari 7.324,789.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan selama satu pekan ini rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 39,36 persen menjadi Rp12,25 triliun dari Rp20,19 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata volume transaksi harian Bursa sepekan mengalami perubahan sebesar 17,71 persen menjadi 19,19 miliar lembar saham dari 23,32 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” kata Aulia dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2023.
Wall Street Menguat Didukung Saham Teknologi Besar
Pada Jumat pekan lalu, indeks S&P 500 naik 1,1 persen dan ditutup pada 5.930,85. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,2 persen ke 42.840,26, dan Nasdaq Composite menguat 1 persen ke 19.572,60. Hampir sembilan dari setiap sepuluh saham di S&P 500 mencatatkan kenaikan dengan Nvidia dan perusahaan teknologi besar lainnya memimpin pasar.
Pasar mendapat dorongan dari laporan salah satu ukuran inflasi favorit Federal Reserve atau The Fed sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan bulan lalu. Hal ini menjadi sinyal positif setelah laporan sebelumnya menunjukkan inflasi masih sulit untuk diturunkan ke target The Fed sebesar 2 persen dari puncaknya di atas 9 persen.
Namun, ancaman inflasi yang lebih tinggi tetap menjadi alasan Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu memberi sinyal bank sentral mungkin akan memberikan lebih sedikit pemotongan suku bunga tahun depan dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Peringatan ini mengguncang pasar saham yang tahun ini mencatatkan 57 rekor tertinggi di tengah asumsi luas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga secara agresif hingga 2025. Menurut data CME Group, kini pedagang lebih banyak bertaruh hanya pada satu atau dua pemotongan, atau bahkan tidak sama sekali.
Di perdagangan awal Senin pekan ini, minyak mentah acuan AS naik 40 sen menjadi USD69,86 per barel. Minyak Brent, standar internasional, naik 36 sen ke USD73,30. Sementara itu, euro menguat menjadi USD1,0441 dari USD1,0433.(*)