KABARBURSA COM - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ( TPIA) sebuah emiten milik Prajogo Pangestu menyampaikan bahwa terdapat dua direktur menambah porsi kepemilikan saham atau buyback saham.
Kedua direkturnya adalah Edi Riva'i dan Raymond yang telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 23, 26, 27 dan 28 Agustus 2024.
Selain itu, Erri Dewi Riani General Manager of Legal & Corporate Secretary dalam keterangan tertulisnya Jumat 30 Agustus 2024 mengungkapkan bahwa Edi Riva'i secara berturut- turut membeli saham TPIA sebanyak 21.600 lembar saham TPIA dari tanggal 23,26 dan 28 Agustus 2024 mulai dari harga Rp9.300 hingga Rp9.575 per saham.
Sedangkan Raymond membeli lagi saham TPIA sebanyak 10.000 lembar pada 27 Agustus di harga Rp9.300.
Adapun sebelumnya Raymond menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 21 hingga 23 Agustus 2024 sebanyak 110.000 lembar saham TPIA di harga Rp9.550 hingga Rp9.900 per saham.
Selain itu, Raymond juga membeli 30.000 lembar saham TPIA di harga Rp9.175-Rp9.200 per saham pada tanggal 8 Juli 2024, serta 60.000 lembar saham TPIA di harga Rp7.775-Rp8.000 per saham pada tanggal 6 dan 7 Mei 2024.
"Kedua direksi tersebut membeli saham TPIA dengan tujuan untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung,"tutur Erri dalam keterangannya, dikutip Senin 2 September 2024.
Pasca pembelian ini, kepemilikan saham Raymond di TPIA bertambah menjadi 1.900.000 lembar saham atau 0,00219 persen.
Sedangkan Edi Riva'i kepemilikan sahamnya di TPIA menjadi 31.600 lembar saham atau 0,00003 persen.
Sebagi informasi, Edi Riva'i merupakan Warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1963, menjabat sebagai Direktur sejak November 2021. di TPIA. Beliau memperoleh gelar Sarjana Kimia dari Universitas Pakuan, Bogor. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur. Beliau memiliki pengalaman luas di berbagai posisi di Chandra Asri, termasuk sebagai Senior General Manager Layanan Teknis Polimer dan Pengembangan Produk pada tahun 2011-2019 dan sebagai Senior General Manager Hubungan Korporasi dan Keberlanjutan pada tahun 2019-202.
Sedangkan Raymond, merupakan warga negara Indonesia. Lahir pada tahun 1973. Menjabat sebagai Direktur sejak April 2022. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Social Sciences dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Beliau memiliki pengalaman luas di berbagai industri melalui berbagai posisi top level manajemen yang pernah dijabatnya, antara lain Direktur PT Sona Topas Tourism Industry Tbk, PT Inti Dufree Promosindo, PT Arthamulia Indah (1999-2008), Direktur PT Nirmala Kencana Mas (2003- 2008). 2012), Komisaris di PT Arthamulia Indah, PT Inti Dufree Promosindo, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (2008-2012), Presiden Direktur di PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (2009-2012), Wakil Presiden Direktur di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (2012 -2015), Komisaris Utama di PT Topas Multi Finance (2008 - 2021), Direktur Utama di PT Mayapada Properti Indonesia (2016-2021), dan Direktur Utama di PT Maha Propert Indonesia Tbk (2018-2021).
Sedangkan kinerja saham TPIA pada hari ini stagnan di zona merah, mulai dibuka pada level 9975 dan ditutup pada level 9600 atau turun 3,76 persen setara dengan 375 poin.
Namun sayangnya kenaikan harga saham TPIA justru bukan didorong dari sisi kinerja keuangan. Perusahaan sendiri masih mencatatkan kerugian pada kuartal I 2024 sebesar USD32.620 juta atau setara dengan Rp518 miliar, dibandingkan pada kuartal yang sama tahun sebelumnya justru masih mencatatkan keuntungan USD8.535 juta atau setara dengan Rp128 miliar.
Selain itu, turunnya angka pendapatan, ikut membuat beban pokok pendapatan TPIA menurun menjadi USD2,07 miliar pada tahun 2023, dari sebelumnya USD 2,39 miliar di tahun 2022.
Menyusul kondisi yang disebutkan di atas, TPIA mencatat rugi bersih setelah pajak sebesar USD 31,5 juta pada tahun lalu dibandingkan dengan kerugian bersih setelah pajak sebesar USD149,4 juta pada tahun 2022.
Potensi Pertumbuhan Sektor Infrastruktur
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) baru-baru ini mengungkapkan rencana ambisius terkait penawaran umum perdana saham (IPO) untuk anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI). Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengonfirmasi bahwa manajemen tengah menjajaki kemungkinan IPO untuk PT CDI.
PT Chandra Daya Investasi, sebagai salah satu anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk, berfokus pada investasi di sektor infrastruktur. Rencana IPO ini menunjukkan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor infrastruktur yang dinilai menjanjikan. Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk menyebutkan bahwa rencana tersebut masih berada dalam tahap pembahasan internal dan belum final.
“Perseroan memang mulai menjajaki kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun hal ini masih dalam tahap pembahasan internal,” ungkap manajemen pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Manajemen menambahkan bahwa PT CDI memainkan peran penting sebagai motor pertumbuhan dalam Chandra Asri Group. Usaha infrastruktur yang dikelola PT CDI dianggap memiliki prospek yang sangat baik, memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi grup.(*)