KABARBURSA.COM - Dua perusahaan telekomunikasi akan membagikan dividen pada bulan Mei 2024. Mereka adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
TLKM dan EXCL telah menetapkan tanggal cum date atau batas pembelian saham untuk mendapatkan dividen pada pekan depan, yaitu 15 Mei 2024.
Untuk mendapatkan keuntungan dari dividen, investor harus memiliki saham sebelum tanggal cum dividen.
Berikut jadwal cum dividen untuk TLKM dan EXCL:P
1. T XL Axiata Tbk (EXCL):
- Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 15 Mei 2024
- Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 16 Mei 2024
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 17 Mei 2024
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 Mei 2024
- Pencatatan (Recording Date): 17 Mei 2024
- Pembayaran Dividen Tunai: 31 Mei 2024
EXCL akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp635,55 miliar. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024 pada Jumat, 3 Mei 2024. Dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham adalah 50 persen dari hasil bersih perseroan di tahun 2023, setara dengan Rp48,6 per saham.P
2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM):
- Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 15 Mei 2024
- Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 16 Mei 2024
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 17 Mei 2024
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 Mei 2024
- Pencatatan (Recording Date): 17 Mei 2024
- Pembayaran Dividen Tunai: 6 Juni 2024
TLKM berencana membagikan dividen sebesar Rp17,68 triliun. Keputusan ini diambil dalam RUPST Telkom Indonesia yang diadakan di Four Season Hotel Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. Jumlah dividen yang akan dibagikan sekitar 72 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2023, setara dengan Rp178,5 per lembar saham.
5 Saham Paling Boncos di Pekan Ini
Sementara itu, dalam rentang perdagangan dalam sepekan ini, antara tanggal 6 hingga 8 Mei 2024, lima saham dari indeks LQ45 mencatatkan penurunan harga paling signifikan.
Kelima saham tersebut meliputi United Tractors (UNTR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Bank Central Asia (BBCA), Kalbe Farma (KLBF), dan Bank Syariah Indonesia (BRIS).
Penurunan harga saham ini terjadi seiring dengan perubahan rata-rata nilai transaksi harian sebesar 20,74 persen, turun menjadi Rp11.851 triliun dari Rp14.952 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,81 persen, mencapai Rp11,92 triliun dari Rp12,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tipis sebesar 0,64 persen, berada pada level 7.088,79 dari 7.134,72 pada penutupan pekan sebelumnya.
Saham UNTR turun sebesar 10,5 persen atau 2.625 poin menjadi Rp22.250 per saham. Volume transaksi UNTR mencapai 33,7 juta saham dengan nilai Rp796,6 miliar.
Saham INTP juga mengalami penurunan sebesar 7,2 persen atau 550 poin menjadi Rp7.075 per saham. Volume transaksi INTP sebesar 22,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp164,3 miliar.
Emiten besar BBCA turun 4,34 persen menjadi Rp9.375 per saham dengan volume transaksi mencapai 431,3 miliar saham dan nilai Rp4,2 triliun.
Saham KLBF turun 2,4 persen menjadi Rp1.420 per saham dengan volume transaksi 228,3 juta saham dan nilai transaksi Rp336,3 miliar.
Saham BRIS juga turun 3,7 persen menjadi Rp2.540 per saham dengan volume transaksi mencapai 240,4 juta saham dan nilai transaksi Rp646,6 miliar.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.