Logo
>

Dua Sentimen ini bikin BRIS Catatkan Laba Rp3,93 Triliun

Ditulis oleh Yunila Wati
Dua Sentimen ini bikin BRIS Catatkan Laba Rp3,93 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk dengan kode saham BRIS, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,93 triliun. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dua sentimen pendukung.

    Kinerja keuangan yang solid hingga Juli 2024 tumbuh sebesar 21,14 persen year on year (yoy). Pertumbuhan laba ini terutama didorong oleh peningkatan pembiayaan yang signifikan, yang naik 14,21 persen menjadi Rp257,72 triliun. Peningkatan tersebut terlihat dari beberapa lini, seperti piutang pembiayaan yang naik 7,50 persen, pembiayaan bagi hasil yang melonjak 25,26 persen, dan pembiayaan sewa yang meningkat 31,31 persen.

    Pendapatan dari penyaluran dana mencapai Rp14,78 triliun, tumbuh 11,76 persen. Namun, bagi hasil kepada pemilik dana juga meningkat tajam sebesar 37,87 persen menjadi Rp4,51 triliun, yang menunjukkan adanya pertumbuhan dalam distribusi keuntungan kepada investor.

    Net imbal (NI) BSI, atau pendapatan setelah distribusi bagi hasil, tercatat sebesar Rp10,26 triliun, meski hanya tumbuh tipis 3,16 persen yoy. Namun, peningkatan pendapatan komisi sebesar 18,51 persen menjadi Rp1,12 triliun, serta penurunan kerugian penurunan nilai aset keuangan (provisi) sebesar -33,97 persen menjadi Rp1,24 triliun, turut memperkuat profitabilitas bank ini.

    Secara keseluruhan, BSI membukukan laba operasional sebesar Rp5,21 triliun, tumbuh 21,22 persen yoy. Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) juga signifikan, naik 15,40 persen menjadi Rp299,13 triliun, didorong oleh peningkatan dalam instrumen dana murah (CASA) yang naik 21,83 persen menjadi Rp188,33 triliun, meningkatkan rasio CASA menjadi 62,96 persen.

    Dengan total aset mencapai Rp358,03 triliun, yang tumbuh 14,08 persen, serta liabilitas yang meningkat 13,87 persen menjadi Rp315,91 triliun, BSI menunjukkan pertumbuhan yang sehat, didukung oleh ekuitas yang naik 15,68 persen menjadi Rp42,11 triliun hingga Juli 2024.

    Kinerja Positif Segmen Retail

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga berhasil mencatatkan kinerja positif pada segmen retail, khususnya dalam sektor perumahan melalui produk BSI Griya. Hingga Juni 2024, pembiayaan BSI Griya mencapai Rp54,34 triliun, menunjukkan peningkatan signifikan serta perbaikan kualitas pembiayaan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Menurut Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution BSI, produk pembiayaan BSI Griya mendapat sambutan positif dari nasabah, terutama dalam segmen pembelian rumah baru. Tingginya minat masyarakat terhadap pembelian rumah baru di kisaran harga Rp500 juta hingga Rp2 miliar menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Rentang harga tersebut sesuai dengan kemampuan finansial rata-rata pegawai, menjadikannya pilihan utama bagi banyak nasabah BSI.

    Selain fokus pada pembelian rumah baru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga melihat permintaan yang tinggi untuk pembiayaan terkait renovasi rumah, pembelian rumah second, dan takeover rumah. Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution BSI, menjelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan ini mendorong BSI untuk menawarkan berbagai alternatif solusi pembiayaan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan tenor yang panjang dan angsuran tetap. Hal ini diharapkan dapat menjadi pilihan menarik bagi kalangan muda yang baru mulai berinvestasi dalam properti.

    Anton juga menyatakan keyakinannya bahwa tren pembelian rumah akan terus meningkat. Optimisme ini didukung oleh kebijakan pemerintah melalui program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang tertuang dalam PMK 007/2024. Program ini memungkinkan individu untuk memiliki rumah baru tanpa harus membayar PPN, yang dapat dimanfaatkan untuk pembelian satu rumah tapak atau satu rumah susun per orang.

    Bagi individu yang telah memanfaatkan insentif PPN DTP sebelumnya, mereka masih dapat kembali memanfaatkan insentif ini di bawah ketentuan PMK terbaru. Dukungan pemerintah ini diharapkan akan semakin mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi dalam properti, sekaligus memperkuat kinerja BSI dalam segmen pembiayaan perumahan.

    Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), mengungkapkan bahwa selain dukungan kebijakan pemerintah, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki hunian yang layak dan sesuai dengan prinsip syariah juga menjadi faktor utama dalam pertumbuhan pembiayaan perumahan. Pada Juni 2024, lebih dari 200 ribu nasabah telah menikmati fasilitas BSI Griya, menunjukkan tingginya minat terhadap pembiayaan perumahan syariah.

    BSI, dengan kode saham BRIS, juga berpartisipasi dalam Program Pemerintah untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mendapatkan hunian melalui produk BSI Griya Subsidi. Menurut Anton, permintaan terhadap pembiayaan syariah terus meningkat, terutama di segmen perumahan, dan BSI berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan yang tidak hanya kompetitif dari sisi harga tetapi juga memberikan keberlanjutan bagi nasabah.

    Keberlanjutan yang dimaksud mencakup beberapa aspek, antara lain, rumah yang dibeli dilakukan melalui transaksi yang halal, berada di lokasi strategis, menjaga kelestarian lingkungan, dan memberikan keberkahan bagi pembelinya. Selain itu, BSI menawarkan angsuran tetap yang tidak mengganggu cashflow nasabah dan memastikan keamanan transaksi dengan bekerjasama dengan notaris-notaris yang berkompeten. Ini memberikan rasa aman bagi nasabah dalam setiap transaksi yang dilakukan.(*)

     

    Disclaimer:  Kabarbursa.com dan semua informasi, konten, materi, dan layanan yang disediakan di situs web ini atau melalui situs web ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak merupakan nasihat investasi, keuangan, hukum, akuntansi, atau profesional lainnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79