KABARBURSA.COM - Hujan deras di Uni Emirat Arab (UEA) menyebabkan pembatalan penerbangan, penutupan sekolah, dan kemacetan lalu lintas. Penyebabnya sebagian adalah karena penyemaian awan. UEA telah melakukan operasi penyemaian awan sejak 2002 untuk mengatasi kekurangan air, meskipun kurangnya drainase di banyak daerah dapat menyebabkan banjir.
Menurut Ahmed Habib, seorang ahli meteorologi, Pusat Nasional Meteorologi UEA mengirim pesawat penyemai awan dari bandara Al Ain pada Senin 15 April 2024 dan Selasa 16 April 2024 untuk memanfaatkan formasi awan konvektif. Teknik ini melibatkan penanaman bahan kimia dan partikel kecil - seringkali garam alami seperti kalium klorida - ke atmosfer untuk menarik lebih banyak hujan dari awan.
Meskipun hujan tersebut disambut dengan sebutan "hujan kebaikan" oleh kantor media Dubai, karena pemanasan global mengancam lonjakan kematian terkait panas di UEA, namun rumah-rumah terendam dan kolam renang meluap.
Menurut Habib di NCM, badai terbaru ini mengikuti hujan lebat di awal tahun. Pesawat penyemai awan telah melakukan tujuh misi selama dua hari terakhir.
"Operasional terus terganggu secara signifikan di Dubai International karena hujan lebat dan banjir," kata juru bicara bandara kepada Bloomberg. Lebih dari 40 penerbangan dibatalkan dan layanan masuk dialihkan sementara sampai kondisi cuaca membaik.
Pemerintah UEA mengeluarkan peringatan menjelang hujan lebat, meminta orang untuk tinggal di rumah dan hanya keluar "dalam keadaan yang sangat mendesak." Pemerintah kemudian mengimbau semua pegawai federal bekerja di rumah hingga Rabu 17 April 2024.
Orang-orang menggunakan media sosial untuk berbagi informasi terkini tentang dampak cuaca tersebut. Beberapa video menunjukkan mobil tersapu keluar dari jalan raya, sementara video lainnya menunjukkan langit-langit toko runtuh saat air membanjiri salah satu mal terpopuler di Dubai. Metro di emirat pun terganggu.
Warga harus menyedot air dari apartemen dan tempat parkir bawah tanah yang terendam banjir. Beberapa bangunan juga mengalami pemadaman listrik. Jalan-jalan di Abu Dhabi juga banjir.
Menurut laporan AP, mengutip pernyataan dari Komite Nasional untuk Manajemen Darurat di negara tetangga, Oman, sebanyak 18 orang tewas dalam beberapa hari terakhir akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.