KABARBURSA.COM-Prediksi dari Bank Central Asia (BCA) menunjukkan kemungkinan adanya kenaikan inflasi pada bulan Februari 2024, jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024.
Menurut Kepala Ekonom BCA, David Sumual, proyeksi inflasi bulan Februari 2024 akan mencapai 0,36 persen secara bulanan alias month on month (Mo), naik dari 0,04 persen MoM pada Januari 2024. "Sementara jika dilihat dari perspektif tahunan atau year on year (YoY), David memperkirakan tingkat inflasi akan berada dalam kisaran 2,74 persen YoY, naik dari 2,62 persen YoY pada Januari 2024," jelasnya dikutip Rabu 28 Februari 2024.
David menjelaskan bahwa lonjakan inflasi pada bulan Februari 2024 akan didorong oleh kenaikan harga makanan pokok, terutama beras, daging ayam, dan cabai merah. "Terkait dengan harga beras, David menyarankan pemerintah untuk mewaspadai kendala-kendala produksi yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, serta tren kenaikan harga internasional," katanya.
Selain kenaikan harga pangan, David juga menyoroti kemungkinan adanya peningkatan inflasi inti pada bulan Februari 2024, yang disebabkan oleh kenaikan harga sandang, perlengkapan rumah tangga, perawatan pribadi, dan sektor perumahan. "Terdapat faktor basis rendah (low base effect) yang perlu diperhitungkan, terutama mengingat kondisi pada Februari 2022," pungkasnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.