KABARBURSA.COM - Berkshire Hathaway Inc melaporkan penurunan kepemilikan saham Apple, yang berujung pada peningkatan dana tunai perusahaan yang dimiliki oleh Warren Buffett. Melalui Berkshire, Buffett menyatakan keinginannya untuk lebih mengamankan uang tunai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Posisi kepemilikan saham Apple oleh Berkshire turun menjadi sekitar USD135,4 miliar (sekitar Rp2.160 triliun). Jumlah ini menurun dari nilai investasi sebelumnya sebesar USD174,3 miliar (sekitar Rp2.788 triliun) pada akhir tahun lalu.
Penjualan saham Apple telah meningkatkan saldo kas Berkshire sebesar USD189 miliar (Rp3.024 triliun), mencatat rekor baru pada akhir Maret.
Dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu, dengan penurunan suku bunga, inflasi yang tinggi, dan risiko geopolitik, Buffett mengungkapkan kesiapannya untuk menyimpan uang tunai.
Buffett memperkirakan bahwa jumlah uang tunai tersebut dapat mencapai US$200 miliar pada akhir kuartal ini. Selain sebagai langkah antisipasi, uang tunai ini juga diuntungkan oleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi, menghasilkan pendapatan bunga yang signifikan.
Menanggapi pertumbuhan dana tunai, Buffett menyatakan bahwa ia belum menemukan peluang investasi yang memadai. Keterbatasan transaksi yang signifikan membuatnya memilih untuk menahan uang tunai, sebuah sikap yang diinterpretasikan oleh beberapa investor sebagai pandangan negatif terhadap pasar saham.
Buffett juga menyoroti kinerja bisnis lain dalam portofolio Berkshire. Pendapatan operasional dari berbagai bisnis dan investasi, termasuk asuransi, manufaktur, dan ritel, meningkat 39 persen dari tahun sebelumnya, menandakan kekuatan ekonomi AS pada awal tahun ini.
Bisnis asuransi, terutama Geico, mencatat peningkatan laba yang signifikan, mencerminkan kinerja yang solid dalam menghadapi tantangan pasar.
Namun, tidak semua bisnis dalam portofolio Berkshire berkembang positif. BNSF melaporkan penurunan pendapatan, sementara PacifiCorp mengalami kerugian akibat kebakaran hutan di beberapa wilayah.
Kemungkinan penggantian Buffett juga menjadi sorotan, dengan Greg Abel yang telah ditunjuk sebagai calon yang potensial untuk mengambil alih peran tersebut. Meskipun demikian, Buffett memastikan para pemegang saham bahwa masa depan Berkshire berada di tangan yang tepat.
Sebagai bagian dari strategi investasi, Berkshire juga menjual posisinya di Paramount Global, sebuah langkah yang mengindikasikan tantangan yang dihadapi oleh industri hiburan tradisional dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen yang beralih ke platform digital.
Dengan penekanan pada pengamatan terhadap pasar dan strategi investasi yang cermat, Warren Buffett terus menjaga ketangguhan portofolio investasi Berkshire Hathaway.