KABARBURSA.COM - Mantan Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, secara resmi telah mendapatkan tugas baru dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan pada Selasa, 11 Juni 2024, Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 39/M Tahun 2024, yang mengatur pengangkatan Bambang Susantono pada tugas barunya.
Ari menjelaskan beberapa tugas baru Bambang yaitu diminta untuk menggencarkan investasi asing di IKN, dan melakukan market sounding investasi di IKN.
“Dia akan membantu dalam kegiatan market sounding pembangunan IKN dalam pertemuan ekonomi bilateral maupun internasional,” kata Ari, Kamis, 13 Juni 2024.
Selain itu, Bambang juga diberi tugas untuk melaksanakan kerja sama internasional lainnya terkait pembangunan IKN.
Seperti diketahui, Bambang Susantono dan Wakil Otorita IKN, Dhonny Rahajoe telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Sebagai penggantinya, pemerintah menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita IKN, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
Penyebab Investor Ogar Tanamkan Duitnya di IKN
Menteri PUPR yang juga Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama bagi investor yang ingin masuk ke IKN adalah masalah Hak Guna Bangunan (HGB) yang diberikan di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Menurut dia, status HGB di atas HPL tidak menarik bagi investor karena tidak dapat diagunkan ke bank.
Meskipun regulasi Undang-Undang IKN mengatur bahwa investor dapat menerima HGB di atas HPL selama 160 tahun, Basuki menilai hal ini tetap kurang menarik.
“Karena status tanahnya HGB di atas HPL, ini yang tidak menarik bagi investor,” kata Basuki Hadimuljono saat ditemui Kabar Bursa di kantornya, Jumat, 7 Juni 2024.
Ke depan, Basuki berencana untuk mengubah mekanisme kepemilikan lahan di IKN. Investor akan diberikan HGB murni, seperti yang berlaku di kota-kota besar, yang dianggap lebih mudah diagunkan ke lembaga keuangan.
“Untuk investor akan diberikan HGB murni, tapi bukan di atas HPL. Jika di atas HPL, nilainya di bank akan jauh lebih kecil atau mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan, itu yang tidak menarik,” kata Basuki.
Basuki juga menjelaskan bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sedang mempercepat skema penguasaan lahan di IKN oleh Badan Usaha. Kejelasan status lahan menjadi faktor penting bagi badan usaha sebelum menanamkan modalnya ke proyek ibu kota baru.
Selain itu, transaksi pertanahan yang sebelumnya dibekukan oleh Kementerian ATR/BPN akan dibuka kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin membeli lahan di IKN. Pemerintah juga sedang mendiskusikan harga lahan tersebut.
“Jika ada masyarakat yang ingin membeli lahan, kebijakan kepemilikan akan diatur dalam Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah yang akan disusun, sudah ada untuk kepemilikan,” pungkas Menteri Basuki.
Basuki Hadimuljono juga menanggapi rencana Emaar Properties menanamkan modalnya di IKN.
Emaar Properties adalah pengembang terkenal yang dikenal atas pembangunan gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa. Perusahaan ini dimiliki oleh konglomerat Mohamed Rashed Alabbar, yang baru-baru ini mengunjungi IKN.
“Menurut Pak Presiden Jokowi dan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), minat investasi Emaar Properties tertuju pada financial center,” ungkap Basuki.
Dia menjelaskan bahwa financial center yang dimaksud adalah sentra bisnis seperti Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta.
Sejalan dengan itu, Basuki menyebut bahwa Presiden Jokowi segera membentuk tim yang akan dipimpin oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi untuk menindaklanjuti minat investasi dari bos properti asal Uni Emirat Arab tersebut.
“Pak Presiden akan mengirim tim yang dipimpin oleh Kementerian BUMN dan Investasi, dan juga ada anggota dari IKN yang akan dikirim ke Abu Dhabi untuk bertemu lagi dengan Rashed Alabbar,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memberikan sinyal bahwa pemerintah akan segera menandatangani kesepakatan investasi bersama Emaar Properties untuk proyek IKN. Hal ini disampaikan Jokowi dalam seremoni groundbreaking Astra Biz Center dan Botanical Garden oleh PT Astra International Tbk. (ASII) dan Konsorsium Nusantara.
“Kami membawa Alabbar ke Nusa Dua, Mandalika, Labuan Bajo, dan ke Nusantara Di Jakarta untuk bertemu dengan saya,” jelas Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa telah melakukan negosiasi investasi dengan Alabbar sebagai bos Emaar Properties yang menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di IKN. Bahkan, investasi ini diharapkan dapat ditandatangani mulai bulan Juli 2024.
“Alabbar telah memberikan komitmen, tetapi angka pastinya belum disebutkan karena belum ditandatangani. Namun, komitmen investasinya sangat besar, dan kami berharap dapat menandatanganinya pada bulan Juli di Abu Dhabi atau Dubai,” ucap Jokowi.