KABARBURSA - Ekspor Indonesia naik tetapi dengan susah payah imbas ekonomi China yang melambat. Wakil Direktur, Indef, Eko Listyanto mengungkapkan ada hal yang menarik dalam neraca perdagangan indonesia. Dalam hal ini terkait kecenderungan ekspor yang merangkak naik, Eko mengidentifikasi itu sebagai im,bas dari ekonomi China yang juga ikut melambat. .
"Ini juga menarik untuk kita lihat terutama awal tahun, kemudian menuju kepada hajatan besar lebaran," katanya dalam siaran langsung IDX Channel, Jumat 16 Februari 2024. Menurutnya, pada saat menjelang lebaran biasanya, Indonesia bakal meminta impor lebih akseleratif.
Mengingat banyak prodak-prodak yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas lebaran agar bisa berjalan dengan lancar. "Ya, terutama pangan, BBM, dan berbagai macam untuk support (lebaran) agar tetap bisa menjalankan lebaran dengan baik memang mesti impor," jelas dia.
Lebih lanjut, hal ini bukanlah siklus yang biasa terjadi disetiap awal tahun. Pasalnya permintaan diawal tahun biasanya tidak terlalu besar. "Karena, dalam dunia bisnis, aktivitas awal tahun yang dilakukan sifatnya adalah perencanaan," ungkap dia.
Kendati demikian, dia melihat meningkatnya nilai ekspor Indonesia pda 2024 ini dipengaruhi oleh faktor fundamental lainnya. Dia menyoroti beberapa negara, khususnya yang menjadi pembeli utama produk Indonesia. Dalam hal ini China yang tengah mengalami perlambatan ekonomi.
"Tapi 2024 ini ada faktor fundamental lain, Khususnya pembeli utama prodak Indonesia, yaitu China sedang mengalami perlambatan ekonomi," terang dia. Jadi menurutnya ada dua kombinasi. Dalam hal ini faktor secara musiman, yang mana di awal tahun tingkat permintaan yang biasanya tidak terlalu tinggi.
Namun, disisi lain ada faktor dari sebagian negara mitra dagang indonesia yang tengah mengalami penurunan dan perlambatan ekonomi yang berpengaruh pada ekspor indonesia.
"Beberapa negara lain menuju pada situasi resesi ya dan itu tentu berimplikasi pada ekspor kita kepada negara-negara tersebut," tutur dia. (yubi/pram)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.