KABARBURSA.COM - Raksasa-raksasa teknologi bergabung dalam kritik terhadap Apple atas ketidakpatuhan terhadap keputusan pengadilan yang mewajibkan iPhone menyediakan opsi pembayaran alternatif di dalam aplikasi. Meta, yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, dan X, kepunyaan Elon Musk, ikut mengecam kebijakan Apple.
Protes terhadap Apple dipicu oleh Epic Games, pengembang permainan video Fortnite. Epic mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk menyatakan bahwa Apple telah menghina keputusan pengadilan dengan tidak mengikuti perintah hakim.
Dalam laporan yang diajukan oleh Epic ke pengadilan, perusahaan-perusahaan besar seperti Meta (induk usaha WhatsApp, Instagram, dan Facebook), Microsoft, X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), dan Match Group (induk usaha Tinder) turut mengajukan gugatan terhadap Apple.
Menurut perusahaan-perusahaan tersebut, Apple jelas melanggar perintah pengadilan yang meminta pembukaan sistem pembayaran di iPhone. Pengadilan telah memerintahkan Apple untuk memungkinkan pengembang aplikasi untuk memasang tautan atau tombol yang mengarahkan pengguna ke opsi pembayaran alternatif di luar App Store.
Keputusan yang dikeluarkan pada tahun 2021 ini berasal dari gugatan Epic terhadap kebijakan Apple yang mengharuskan pengguna iPhone untuk mengunduh aplikasi melalui App Store dan menarik biaya komisi sebesar 30 persen untuk setiap transaksi.
Apple dituduh mempersulit konsumen dalam melakukan pembayaran digital melalui iPhone.
Meskipun Apple telah memberikan izin kepada pengembang aplikasi untuk menyertakan informasi dan tautan pembayaran alternatif di luar App Store dalam aplikasi mereka, Epic menyatakan bahwa aturan baru yang diterapkan oleh Apple dan biaya komisi sebesar 27 persen yang dikenakan kepada pengembang membuat tautan pembayaran di aplikasi mereka menjadi tidak berguna.
Dalam laporan kepada pengadilan, Epic, Microsoft, Meta, Match, dan X menyatakan bahwa tindakan Apple merupakan praktik anti-steering, yaitu membatasi opsi bagi pengguna, yang dilarang oleh hukum.
Pembatasan yang diterapkan oleh Apple mengenai kapan dan bagaimana pengembang aplikasi dapat berkomunikasi dengan pengguna mereka tentang opsi pembelian konten di dalam aplikasi menciptakan hambatan bagi persaingan dan dapat meningkatkan harga, tulis gugatan yang diajukan terhadap Apple.
Ketika merilis kebijakan baru terkait biaya untuk pengembang, Apple menyatakan bahwa aturan baru diperlukan untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas ekosistem Apple.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.