Logo
>

Emas Antam-UBS Semakin Berkilau, Lagi-lagi karena Dolar?

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas Antam-UBS Semakin Berkilau, Lagi-lagi karena Dolar?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas dunia mencapai level tertinggi sepanjang masa di perdagangan intraday karena meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada September dan melemahnya dolar yang mendorong permintaan.

    Menurut data Refinitiv, pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024, harga emas dunia di pasar spot tercatat sebesar USD2.460,61 per troy ons, naik 0,10 persen dibandingkan posisi kemarin.

    Pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2024, harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.483 per troy ons, sebelum akhirnya turun 0,41 persen dan ditutup di USD2.458,39 per troy ons.

    David Meger, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, mengatakan, "Ekspektasi bahwa kita semakin dekat dengan penurunan suku bunga The Fed dan penurunan imbal hasil yang terjadi secara perlahan, bersama dengan melemahnya dolar, adalah faktor utama di balik pergerakan emas ini."

    Semakin banyak pejabat The Fed yang menyatakan keyakinan mereka bahwa laju kenaikan harga sudah berada pada jalurnya, kembali ke tujuan The Fed, setelah angka yang lebih tinggi dari perkiraan pada awal tahun.

    Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan, waktu penurunan suku bunga bank sentral AS "semakin dekat", namun ketidakpastian mengenai arah perekonomian membuat tidak jelas kapan penurunan biaya pinjaman jangka pendek akan terjadi. Data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Juni, berkontribusi pada peningkatan produksi yang solid pada kuartal kedua.

    Pasar sekarang melihat peluang 98 persen penurunan suku bunga AS pada September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dan menekan dolar, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

    Emas Antam, Galeri 24, dan UBS di Pegadaian juga mengalami kenaikan. Untuk jenis emas Antam dengan ukuran 0,5 gram, harganya kini dibanderol sebesar Rp779.000, mengalami kenaikan sebesar Rp8.000 dari hari sebelumnya.

    Tidak hanya emas Antam, harga emas UBS di Pegadaian juga naik. Untuk ukuran 0,5 gram, emas UBS dijual dengan harga Rp 763.000, naik Rp 13.000 dari hari Rabu, 16 Juli 2024. Di Pegadaian, selain emas Antam, terdapat juga jenis emas UBS dan Galeri 24.

    Harga emas Antam ukuran 1 gram di Pegadaian hari ini mencapai Rp1.456.000, naik Rp17.000 dari harga sebelumnya, Rp1.439.000. Sementara itu, emas UBS ukuran 1 gram dijual dengan harga Rp1.410.000, juga naik dari Rp1.386.000 pada Rabu, 16 Juli 2024.

    Untuk kategori Galeri 24, harga emas ukuran 1 gram hari ini dihargai Rp1.407.000, naik Rp18.000 dari harga sebelumnya, Rp1.389.000.

    Pegadaian menawarkan berbagai jenis emas, termasuk emas Antam dan UBS dengan beragam berat, mulai dari 0,5 gram hingga 1000 gram. Selain itu, Pegadaian juga menjual emas batangan Galeri 24.

    Penasaran dengan harga emas Antam dan UBS lainnya di Pegadaian? Berikut daftar harga emas Antam, UBS, dan Galeri 24 yang dilansir dari laman resmi Pegadaian:

    • Emas Antam 0,5 gram: Rp779.000
    • Emas Antam 1 gram: Rp1.456.000
    • Emas UBS 0,5 gram: Rp763.000
    • Emas UBS 1 gram: Rp1.410.000
    • Emas Galeri 24 1 gram: Rp1.407.000

    Untuk informasi lebih lanjut dan harga emas dengan ukuran lainnya, kunjungi laman resmi Pegadaian.

    Analis pasar uang dari PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menjelaskan beberapa katalis utama yang mendorong kenaikan harga emas ini.

    Pertama, perkembangan politik di Amerika Serikat menjadi faktor penting. Presiden Joe Biden mengisyaratkan pengamanan ketat untuk semua calon presiden, termasuk John F Kennedy Jr, yang diprediksi menjadi lawan kuat Donald Trump di Pilpres mendatang.

    “Jika John F. Kennedy Jr. benar-benar maju dan bertarung melawan Trump, harapan kemenangannya cukup besar,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Rabu, 17 Juli 2024.

    Di Timur Tengah, kata Ibrahim, ketegangan meningkat setelah Hamas keluar dari perundingan dengan Israel. Serangan Israel di Jalur Gaza yang menyasar anak-anak mendapat kecaman dari pemimpin dunia dan memanaskan situasi politik.

    “Agustus kemungkinan besar Presiden Iran itu akan dilantik dan akan memberikan statement-statement yang sedikit memanaskan situasi di Timur Tengah,” katanya.

    Faktor ketiga, lanjut dia, adalah kebijakan moneter Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Penurunan suku bunga ini mendorong investor mencari aset aman seperti emas, sehingga harga emas melonjak tajam.

    “Data tenaga kerja yang terus menurun dan inflasi yang terkendali menjadi indikator kuat penurunan suku bunga ini,” ucapnya.

    Kondisi suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan minat terhadap investasi emas, yang tidak memberikan bunga. Meskipun suku bunga masih berada di level tinggi dan inflasi berada jauh di atas target The Fed, harga emas telah menguat sebesar 17 persen sepanjang tahun ini.

    Harga emas sebelumnya mengalami pelemahan pada awal pekan ini, meskipun masih bertahan di atas level USD2.400 per ons troi. Sentimen pasar tercermin dari harapan yang semakin kuat terhadap pemangkasan suku bunga setelah data menunjukkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79