Logo
>

Emas Naik Lagi! Sentimen The Fed & Dolar AS Jadi Kunci

Harga emas dunia naik dipicu ekspektasi suku bunga The Fed dan pelemahan dolar AS. Investor menanti sinyal dari FOMC dan data ekonomi terbaru AS.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Emas Naik Lagi! Sentimen The Fed & Dolar AS Jadi Kunci
Ilustrasi: Setumpuk emas batangan (Foto: Unsplash/Jingming Pan)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas dunia tetap menguat pada perdagangan awal pekan ini, Jumat, 4 Juli 2025. Penguatan ini didorong oleh ekspektasi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Sentimen lain yang mendorong penguatan harga emas adalah pelemahan terbatas dolar AS.

    Investor global masih mencermati arah moneter Amerika Serikat, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan pembelian emas oleh bank sentral.

    Sebelumnya harga emas spot tercatat berada di level USD 3.336 per ons pada Selasa 2 Juli 2025 setelah sebelumnya menyentuh rekor USD 3.500 per ons pada akhir April.

    Emas berjangka AS juga bergerak menguat, diperdagangkan di kisaran USD 3.325 per ons. Penguatan ini tercatat sebagai reli kuartalan kedua berturut-turut di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter global.

    Salah satu penopang harga emas datang dari data tenaga kerja AS terbaru. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa perekonomian menciptakan 150.000 lapangan kerja pada Juni, lebih tinggi dari proyeksi 110.000.

    Kendati demikian, pertumbuhan upah masih melambat dan tingkat pengangguran tetap bertahan di 4,0 persen.

    Analis logam mulia dari HSBC, James Steel menyebut, momentum kenaikan emas mulai menunjukkan tanda-tanda konsolidasi.

    “Pasar mulai memperhitungkan bahwa The Fed tidak akan agresif menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Dalam skenario ini, harga emas kemungkinan rata-rata akan berada di sekitar USD 3.215 per ons sepanjang 2025,” jelasnya, seperti dikutip dari MarketWatch.

    Di sisi lain, permintaan emas fisik dari bank sentral global terus meningkat. Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa beberapa negara, terutama di Asia dan Timur Tengah, memperbesar cadangan emas mereka dalam upaya diversifikasi dari dolar AS.

    Pembelian neto oleh bank sentral global pada paruh pertama 2025 naik sekitar 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Sementara itu, Aakash Doshi, Kepala Strategi Komoditas di Citi, menyampaikan bahwa dukungan terhadap harga emas datang dari faktor geopolitik.

    “Ketegangan di Timur Tengah, ditambah kekhawatiran inflasi global dan defisit anggaran AS, membuat emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai,” ujarnya dalam laporan riset terbaru.

    Dari sisi teknikal, harga emas diperkirakan akan bergerak dalam rentang konsolidasi USD 3.200 hingga USD 3.400 dalam beberapa pekan ke depan, sebelum ada sinyal jelas dari pertemuan FOMC mendatang.

    Sementara di dalam negeri, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik ke level Rp1.896.000 per gram pada Kamis, 4 Juli 2025, mengikuti tren global. Harga buyback juga menguat menjadi Rp1.795.000 per gram.

    Ke depan, pasar akan memantau rilis data ADP Employment Change dan klaim pengangguran mingguan AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat, yang berpotensi memengaruhi spekulasi arah suku bunga The Fed.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.