Logo
>

Emiten Cat Raup Cuan Rp808,24 Miliar, Sahamnya Bagus?

Ditulis oleh Syahrianto
Emiten Cat Raup Cuan Rp808,24 Miliar, Sahamnya Bagus?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten produsen dan distributor cat, PT Avia Avian Tbk (AVIA) sukses meraup laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp808,24 miliar sepanjang semester I 2024.

    AVIA, emiten milik konglomerat Hermanto Tanoko, membukukan laba bersih dengan kenaikan tipis 0,20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp806,61 miliar. Laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih yang tercatat sebesar Rp3,62 triliun sepanjang semester I 2024.

    Pendapatan AVIA tumbuh 3,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,50 triliun. Pendapatan tersebut didominasi oleh penjualan distributor sendiri sebesar Rp3,21 triliun, distributor pihak ketiga sebesar Rp382,91 miliar serta penjualan langsung sebesar Rp21,59 miliar.

    Adapun penjualan melalui distributor sendiri merupakan penjualan yang dilakukan oleh PT TKTW dan PT TKBI sebagai entitas usaha. Sejalan dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok penjualan ikut meningkat menjadi sebesar Rp1,99 triliun sepanjang semester I 2024 dibandingkan dengan periode semester I 2024 yang tercatat sebesar Rp1,92 triliun.

    Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp1,62 triliun, meningkat 2,86 persen dibandingkan dengan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp1,58 triliun. Adapun per Juni 2024, AVIA membukukan total liabilitas sebesar Rp1,20 triliun, lebih rendah dibandingkan posisi akhir 2023 yang sebesar Rp1,24 triliun.

    Sementara itu, untuk total ekuitas AVIA tercatat sebesar Rp9,65 triliun dengan total aset mencapai Rp10,85 triliun.

    Pasalnya, pada tahun lalu, AVIA pun berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,64 triliun di tahun 2023, naik 17,3 persen dari tahun 2022 sebesar Rp1,4 triliun. Pendapatannya, mencapai Rp7,01 triliun dengan kenaikan 4,8 persen dari tahun sebelumnya Rp6,69 triliun.

    Jika dirinci, pendapatan neto berdasarkan kategori pelanggan pihak ketiga sebesar Rp6,93 triliun. Sementara, pelanggan pihak berelasi Rp84,32 miliar.

    Lalu, pendapatan neto berdasarkan jaringan distribusi dari distributor sendiri sebesar Rp6,18 triliun. Lalu, distributor pihak ketiga sebesar Rp788,92 miliar dan penjualan langsung Rp41,15 miliar. Hingga akhir tahun 2023, AVIA memiliki 118 pusat distribusi milik sendiri, ditambah dengan 14 pusat distribusi mini dan 40 pusat distribusi pihak ketiga.

    Jika dilihat dari segmen, pendapatan AVIA dari segmen solusi arsitektur sebesar Rp5,61 triliun di tahun 2023, naik sebesar 4,3 persen dari tahun 2022 sebesar Rp5,38 triliun. Sementara, segmen barang dagangan sebesar Rp1,39 triliun, naik 6,8 persen dari tahun 2022 sebesar Rp1,31 triliun.

    Target AVIA 2024

    Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih dan EBITDA dengan angka dobel digit. Untuk mencapai target tersebut, perseroan berencana membuka delapan hingga sembilan pusat distribusi baru sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan penjualan.

    Menurut Head of Investor Relations Avia Avian, Andreas Timothy Hadikrisno, langkah ini bertujuan untuk memperluas penetrasi produk di seluruh Indonesia dengan menawarkan layanan pengiriman yang unggul dibandingkan kompetitor.

    Pembukaan pusat distribusi baru ini sesuai dengan rencana perseroan untuk memperkuat jaringan distribusi menjadi total 140 pusat distribusi pada tahun 2026. Andreas memperkirakan biaya untuk membuka satu pusat distribusi adalah sekitar Rp2 miliar, sehingga total belanja modal (capital expenditure/capex) untuk membuka sembilan pusat distribusi baru tahun ini mencapai Rp18 miliar.

    Capex tersebut terpisah dari belanja modal yang dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan pabrik cat di Cirebon, Jawa Barat, yang bernilai Rp450 miliar dari total Rp750 miliar tahun ini. Andreas juga menjelaskan bahwa penambahan pusat distribusi baru ini terkait dengan inovasi perseroan dalam meningkatkan layanan pengiriman dari one day delivery service ke express delivery service. Hal ini penting untuk memastikan AVIA tetap unggul dibandingkan kompetitor, terutama karena jaringan distribusi perseroan lebih luas dibandingkan dengan pesaingnya.

    Saham AVIA

    Dari lantai bursa, saham AVIA terpantau terkoreksi tipis pada Rp476 per saham pada perdagangan hari ini karena di awal perdagangan dibuka Rp478 per saham. Harga saham ini termasuk rendah jika dibandingkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di harga Rp875 per saham.

    Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Leonardo Lijuwardi, mengatakan saham penguasa pasar cat dan pelapis di Indonesia itu cukup terdiskon dibandingkan perusahaan sejenis di regional. NH Korindo Sekuritas merekomendasikan buy saham AVIA. Target harga saham AVIA dipatok tinggi sebesar Rp730, yang mengimplikasikan forward PE 2024 sebesar 24,1 kali. Potensi cuannya mencapai 65 persen.

    Potensi saham emiten Hermanto Tanoko cs tersebut seiring proyeksi kinerja yang lebih baik. Hal itu telah ditunjukkan melalui performa AVIA yang mencatatkan pertumbuhan kinerja stabil dengan margin profitabilitas yang lebih baik.

    “Kinerja yang lebih efisien yang didukung oleh kekuatan jaringan pusat distribusi dan ekspansi produksi pabrik baru ke depannya akan menjadi nilai tambah bagi AVIA. Ruang tumbuh AVIA cukup luas, di mana rata-rata konsumsi cat per kapita Indonesia masih berada di bawah beberapa negara di Asia Tenggara maupun global,” pungkas Leonardo.

    Risiko utamanya adalah pelemahan rupiah yang dapat memicu kenaikan harga beberapa jenis bahan baku. Selain itu, pelemahan daya beli masyarakat akibat inflasi pangan dan kondisi ekonomi. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.