Logo
>

Emiten Kabel Serat Optik CCSI Bersiap Right Issue, Cek Fundamentalnya di sini

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Kabel Serat Optik CCSI Bersiap Right Issue, Cek Fundamentalnya di sini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Salah satu emiten kabel serat optik, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI), bersiap untuk melaksanakan aksi korporasi strategis melalui skema rights issue. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 30 Desember 2024, CCSI akan menawarkan hingga 133 juta saham baru.

    Jumlah saham baru tersebut merepresentasikan sekitar 10 persen dari total saham yang akan diterbitkan dan disetor penuh pasca-rights issue. Setiap saham baru tersebut memiliki nilai nominal sebesar Rp100. Aksi korporasi ini bertujuan untuk menguatkan struktur modal perusahaan, dengan proyeksi dana yang akan terkumpul mencapai Rp51 miliar.

    Bagi para pemegang saham lama, hak prioritas dalam rights issue menjadi kesempatan menarik. Setiap pemegang 9 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 8 Januari 2025, pukul 16.00 WIB, akan memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

    Setiap 1 HMETD memungkinkan pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp383. Harga ini dianggap kompetitif, memberikan peluang bagi investor untuk meningkatkan kepemilikan di perusahaan dengan modal yang relatif terjangkau.

    Namun, rights issue ini juga membawa risiko dilusi kepemilikan saham hingga maksimum 12 persen bagi pemegang saham yang memilih untuk tidak menggunakan haknya.

    Pelaksanaan rights issue ini memiliki tenggat waktu yang sudah jelas. Hak para pemegang saham akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2025, dengan periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD berlangsung hingga 16 Januari 2025. Langkah ini memberikan kerangka waktu yang cukup bagi investor untuk mengambil keputusan berdasarkan analisis dan strategi investasi masing-masing.

    Dana yang akan diperoleh dari rights issue tersebut direncanakan untuk digunakan melunasi sebagian utang bank perusahaan. Ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperbaiki neraca keuangan perusahaan, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan kepercayaan pasar terhadap CCSI.

    Penyelesaian utang dapat memberikan ruang gerak lebih luas bagi perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya ke proyek-proyek baru atau ekspansi, sejalan dengan perkembangan industri kabel dan telekomunikasi di Indonesia.

    Rights issue ini mencerminkan komitmen CCSI untuk mempertahankan stabilitas keuangannya sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang. Dengan langkah ini, CCSI memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa mereka serius dalam memperkuat fundamental perusahaan demi menghadapi peluang dan tantangan di sektor yang terus berkembang pesat.

    Pemegang saham dan investor baru yang tertarik pada prospek jangka panjang perusahaan memiliki peluang untuk mengambil bagian dalam proses transformasi ini.

    Tentang CCSI dan Fundamentalnya

    PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) adalah perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur kabel serat optik dan infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam industri kabel di Indonesia, dengan fokus pada produksi dan penyediaan kabel serat optik untuk kebutuhan telekomunikasi dan jaringan data.

    CCSI berperan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang semakin masif, terutama di era digital saat ini. Kabel serat optik yang diproduksi oleh CCSI digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan kapasitas besar, sehingga menjadi komponen vital dalam implementasi jaringan telekomunikasi modern seperti internet broadband, jaringan seluler 4G, 5G, dan berbagai solusi berbasis teknologi lainnya.

    Selain memproduksi kabel serat optik, CCSI juga memberikan solusi terkait instalasi dan pemeliharaan jaringan, menjadikannya mitra strategis bagi operator telekomunikasi, penyedia layanan internet, serta entitas pemerintahan dan swasta yang membutuhkan infrastruktur jaringan berkualitas tinggi.

    Perusahaan ini berkontribusi secara langsung pada upaya mempercepat transformasi digital di Indonesia, termasuk mendukung proyek-proyek strategis seperti pemerataan akses internet di berbagai daerah terpencil.

    Dengan fokus ini, CCSI tidak hanya mencerminkan potensi bisnis yang kuat, tetapi juga memperlihatkan perannya yang penting dalam ekosistem teknologi dan telekomunikasi Indonesia.

    Sementara, CCSI menghadirkan profil fundamental yang menarik untuk dianalisis dengan pendekatan investasi ala Warren Buffett. Pendekatan ini menitikberatkan pada analisis kekuatan fundamental perusahaan, meliputi profitabilitas, solvabilitas, valuasi, serta potensi pertumbuhan jangka panjang yang mendukung investasi berbasis nilai.

    Dari sisi profitabilitas, data terkini menunjukkan bahwa CCSI mencatatkan margin laba bersih sebesar 16,08 persen pada kuartal terakhir. Ini merupakan angka yang sehat, mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari pendapatannya.

    Namun, tekanan terhadap laba tahunan terlihat dengan kerugian Rp16 miliar (TTM), yang menunjukkan potensi tantangan operasional. Meski demikian, pertumbuhan laba kuartalan mencapai 237,14 persen secara YoY, mengindikasikan potensi pemulihan signifikan jika manajemen mampu mempertahankan momentum ini.

    Dalam hal valuasi, CCSI diperdagangkan pada Price to Book Value (PBV) sebesar 0,84 kali, jauh di bawah nilai 1 yang sering dianggap wajar oleh investor konservatif seperti Buffett. Angka ini menandakan bahwa saham diperdagangkan dengan diskon terhadap nilai buku perusahaan, memberikan margin of safety yang substansial.

    Price to Sales (P/S) yang hanya 1,19 kali juga menunjukkan harga yang relatif murah dibandingkan pendapatan. Meskipun demikian, Price to Earnings Ratio (PE) tahunan berada di angka negatif karena rugi bersih, menyoroti perlunya kehati-hatian dalam mengevaluasi potensi keuntungan jangka pendek.

    Solvabilitas CCSI mencerminkan struktur keuangan yang solid. Rasio utang terhadap ekuitas hanya 0,32 kali, dengan beban utang jangka panjang yang relatif ringan sebesar Rp45 miliar. Kondisi ini memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan menjaga stabilitas keuangan meskipun berada dalam situasi operasional yang menantang.

    Lebih jauh, Altman Z-Score sebesar 3,45 menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kategori sehat secara finansial, sehingga risiko kebangkrutan dalam waktu dekat relatif rendah.

    Pada aspek manajemen modal kerja, rasio lancar sebesar 1,77 mengindikasikan likuiditas yang cukup baik. Namun, rasio cepat hanya 0,58 kali menunjukkan ketergantungan besar terhadap persediaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

    Sementara itu, Cash Conversion Cycle (CCC) yang mencapai 289,16 hari menunjukkan perlunya efisiensi dalam pengelolaan arus kas operasional untuk mengurangi waktu konversi aset menjadi uang tunai.

    Untuk pandangan jangka panjang, CCSI beroperasi di sektor strategis—kabel serat optik—yang mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Sektor ini diharapkan terus tumbuh seiring dengan peningkatan digitalisasi nasional dan permintaan tinggi untuk konektivitas internet yang lebih baik.

    Jika perusahaan mampu memanfaatkan peluang ini dengan optimal, potensi pertumbuhan jangka panjang sangat besar.

    Meskipun terdapat tantangan signifikan, valuasi CCSI yang rendah dan potensi pemulihan profitabilitas memberikan peluang menarik bagi investor yang memiliki toleransi risiko tinggi. Saham ini layak untuk dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio investasi jangka panjang, tetapi sebaiknya tetap dipantau secara ketat mengingat volatilitas dan tantangan fundamental yang masih ada.

    Penilaian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja operasional dalam beberapa kuartal mendatang, terutama dalam memanfaatkan momentum pemulihan laba dan pertumbuhan pendapatan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79