Logo
>

Emiten Pakan Ternak ini Bagikan Dividen, Pantau Tanggalnya!

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Pakan Ternak ini Bagikan Dividen, Pantau Tanggalnya!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten pakan ternak terkemuka, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku 2024 dengan total sebesar Rp813,93 miliar. Pengumuman ini merupakan kabar baik bagi para pemegang saham, mengingat performa perusahaan yang mencatatkan hasil luar biasa pada semester pertama tahun ini.

    Manajemen JPFA mengungkapkan dalam keterangan resmi yang dirilis pada 12 Oktober 2024, bahwa dividen interim akan dibagikan sesuai dengan keputusan yang diambil oleh direksi perseroan dan disetujui oleh dewan komisaris pada 9 Oktober 2024. Dividen yang akan dibagikan sebesar Rp70 per saham, yang menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang sahamnya.

    Berikut adalah jadwal pembagian dividen interim JPFA:

    • Cum Dividen Interim:

      • Pasar Reguler dan Negosiasi: 21 Oktober 2024
      • Pasar Tunai: 23 Oktober 2024

    • Ex Dividen Interim: 22 Oktober 2024
    • Tanggal Pencatatan (Recording Date): 23 Oktober 2024
    • Pembayaran Dividen Interim: 29 Oktober 2024

    Kinerja Keuangan yang Mengesankan

    Kinerja keuangan JPFA pada semester I/2024 menunjukkan hasil yang sangat positif, dengan laba bersih perusahaan melesat 1.704 persen menjadi Rp1,47 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat hanya Rp81,97 miliar. Pertumbuhan laba yang signifikan ini mencerminkan efisiensi operasional dan permintaan yang kuat terhadap produk pakan ternak dari JPFA.

    Dividen interim ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk memperkuat hubungan dengan pemegang saham serta menunjukkan kepercayaan diri manajemen dalam menghadapi tantangan di industri pakan ternak.

    Dengan pembagian dividen yang menarik, JPFA diharapkan dapat mempertahankan daya tariknya sebagai pilihan investasi yang menguntungkan di pasar modal Indonesia. Para investor akan sangat memperhatikan jadwal dividen ini, terutama menjelang tanggal ex dividen yang dijadwalkan pada 22 Oktober 2024.

    Kinerja keuangan yang kuat dan pembagian dividen yang menguntungkan menegaskan posisi JPFA sebagai pemain utama di industri pakan ternak Indonesia, yang terus berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi para pemegang saham.

    Kinerja Saham Anjlok

    Pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 11 Oktober 2024, pergerakan saham JPFA anjlok, turun Rp15 atau setara dengan 1 persen dari harga sebelumnya. Meskipun pada harga pembukaan Rp1.505, harga saham sempat mencapai yang tertinggi di Rp1.520 sebelum akhirnya kembali turun ke harga penutupan saat ini.

    Pergerakan tersebut menunjukkan adanya tekanan jual yang lebih kuat dibandingkan dengan pembelian pada sesi perdagangan tersebut dengan volatilitas harga yang cukup tinggi.

    Volume transaksi perdagangan JPFA pada hari itu cukup besar, yaitu 110 ribu lot dengan nilai total transaksi mencapai Rp16,5 miliar. Namun, perbandingan antara F Buy (Rp6,5 miliar) dan F Sell (Rp6,9 miliar), menunjukkan bahwa ada banyak penjualan dibandingkan pembelian. Inilah yang mungkin memberikan kontribusi pada penurunan harga.

    Selanjutnya adalah ARA atau Automatic Rejection Above di Rp1,880 menunjukkan bahwa saham ini memiliki potensi untuk bergerak naik hingga level tersebut sebelum dikenakan batasan oleh otoritas pasar. Di sisi lain, ARB di Rp 1,130 menjadi batas bawah yang perlu diperhatikan jika tekanan jual terus berlanjut.

    Rata-rata harga saham selama sesi perdagangan adalah Rp1,498 yang artinya harga penutupan berada sedikit di bawah rata-rata, menandakan bahwa tekanan jual mungkin lebih mendominasi.

    Penurunan harga ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti profit taking oleh investor setelah kinerja keuangan yang sangat baik sebelumnya, atau respons terhadap berita terkait industri pakan ternak.

    Jika JPFA terus menunjukkan pertumbuhan laba yang signifikan seperti yang dilaporkan sebelumnya, penurunan harga saat ini mungkin dapat dimanfaatkan sebagai peluang beli oleh investor yang optimis.

    EPS Japfa Comfeed

    Earnings per Share (EPS) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja perusahaan. EPS mencerminkan profitabilitas perusahaan per lembar saham yang beredar.

    Mengutip data yang ditampilkan Stockbit, 11 Oktober 2024, dapat dianalisis menggunakan metodologi Warren Buffett untuk mengevaluasi EPS PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan, valuasi, dan stabilitas keuangan perusahaan.

    Dari data yang ditampilkan terlihat bahwa EPS annualised JPFA menunjukkan nilai yang lebih tinggi, yaitu Rp252.30 dibandingkan dengan EPS TTM Rp 198.44. Dalam catatan Buffett, ini menandakan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan laba yang baik. Pertumbuhan EPS yang konsisten adalah indikasi positif bagi investor, karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan profitabilitas seiring berjalannya waktu.

    Sementara itu, revenue TTM JPFA tercatat sebesar Rp54,669 miliar dan pertumbuhan laba bersih yang signifikan, yang tercatat pada kuartal terbaru (145.39 persen YoY), yang diartikan sebagai kemampuan Japfa untuk menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan. Dalam arti, perusahaan tidak hanya bergantung pada penjualan tetapi juga efisiensi operasional yang meningkat.

    Data juga menunjukkan bahwa P/E Ratio (Current TTM) berada di 7.51 dan Forward P/E Ratio ada di angka 7.79. Kondisi ini menunjukkan bahwa saham JPFA diperdagangkan dengan valuasi yang relatif rendah dibandingkan dengan banyak perusahaan lain di pasar. P/E yang rendah dapat menunjukkan bahwa saham tersebut undervalued, menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.

    Earnings Yield 13.32 persen menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang cukup baik dibandingkan dengan harga sahamnya. Ini merupakan sinyal positif bagi investor yang mencari return yang lebih tinggi.

    Stabilitas keuangan Japfa ditunjukkan dari data Payout Ratio sebesar 19.82 persen menunjukkan bahwa perusahaan memilih untuk menyimpan sebagian besar laba untuk reinvestasi daripada membagikannya kepada pemegang saham. Ini adalah indikasi positif, terutama bagi investor jangka panjang, karena memungkinkan JPFA untuk terus tumbuh dan meningkatkan EPS di masa mendatang.

    Begitu pula dengan Current Ratiodan Quick Ratio yang masing-masing berada di angka 1.67 dan 0.69, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, meskipun quick ratio sedikit di bawah 1. Ini memberikan keyakinan bahwa perusahaan mampu menjaga operasionalnya dalam situasi pasar yang tidak menentu.

    Bagaimana dengan risiko dan utang?

    Debt to Equity Ratio 0.92 dan Total Debt/Total Assets 0.37, menunjukkan bahwa perusahaan relatif konservatif dalam penggunaan utangnya. Hal ini menandakan stabilitas finansial yang lebih baik, yang penting dalam penilaian jangka panjang terhadap risiko investasi.

    Dan Altman Z-Score 3.99 menunjukkan bahwa JPFA berada dalam zona aman dari kebangkrutan, menambah kepercayaan bagi investor.

    Dapat disimpulkan bahwa Japfa menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat, valuasi yang menarik, dan stabilitas finansial yang baik. Pertumbuhan EPS yang signifikan, dikombinasikan dengan struktur utang yang konservatif dan payout ratio yang rendah, menunjukkan bahwa JPFA adalah kandidat yang baik untuk investasi jangka panjang. Investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan yang solid dan fundamental yang kuat mungkin mempertimbangkan JPFA sebagai salah satu opsi di portofolio mereka.

    Meskipun ada risiko di pasar, hasil kinerja JPFA menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang baik untuk terus tumbuh dan memberikan nilai kepada pemegang sahamnya.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79