Logo
>

Emiten Perlengkapan Kamar SPRE Terpukul 9,82 Persen, Seperti Apa Potensinya di 2025?

Ditulis oleh Yunila Wati
Emiten Perlengkapan Kamar SPRE Terpukul 9,82 Persen, Seperti Apa Potensinya di 2025?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten perlengkapan kamar PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk, dengan kode saham SPRE, pada perdagangan bursa hari ini sangat terpukul. Saham tergerus sebesar 9,82 persen atau setara dengan Rp22 poin dan ditutup di level Rp202.

    Meskipun saham ini dibuka sedikit lebih tinggi di level Rp226, pergerakan harga SPRE sepanjang hari menunjukkan koreksi yang cukup dalam, dengan titik terendah mencapai Rp202, yang merupakan batas bawah Auto Reject Bawah (ARB) untuk saham ini.

    Perdagangan hari ini melibatkan 3 ribu lot saham SPRE, dengan volume transaksi sebesar Rp51,2 juta. Sementara itu, harga saham yang tercatat pada hari ini cenderung bergerak datar di level rendah, dengan rata-rata transaksi saham sebesar Rp205 per lembar saham. Meski sempat mencapai harga tertinggi di Rp226, pasar tampaknya tidak mampu mempertahankan harga tersebut hingga penutupan, dan terjadilah penurunan yang cukup tajam.

    Dengan penurunan ini, SPRE kini menunjukkan level harga yang sangat tertekan, yang dapat menjadi sinyal potensi volatilitas lebih lanjut atau sentimen negatif yang sedang terjadi di pasar atau terhadap emiten tersebut. Pasar tampaknya masih mengapresiasi penurunan kinerja atau ketidakpastian yang terkait dengan kondisi perusahaan tersebut. Tentu saja, sentimen dan perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan pergerakan harga saham SPRE dalam beberapa hari ke depan.

    Namun, jika dilihat secara bulanan atau month to month (MtM), saham SPRE justru menunjukkan kinerja positif yang cukup mencolok. Dengan kenaikan harga saham mencapai 6.88 persen, SPRE mencatatkan peningkatan sebesar 13 poin. Kondisi ini berhasil menarik perhatian investor dengan optimisme yang terjaga di pasar.

    Pergerakan volume saham juga menunjukkan angka yang signifikan, dengan total volume yang tercatat mencapai 249.200 saham, sementara rata-rata volumenya berada di angka 37.07 juta saham.

    Kenaikan ini mencerminkan adanya ketertarikan pasar yang meningkat terhadap saham ini, di tengah berbagai tantangan dan sentimen pasar yang fluktuatif. Kinerja SPRE mungkin mendapat dorongan dari perkembangan yang terjadi di perusahaan, baik dari segi finansial maupun operasional, seperti keberhasilan dalam memperkuat struktur bisnis dan pertumbuhannya. Hal ini memberi keyakinan bagi investor bahwa SPRE berada di jalur yang benar untuk mencapai hasil yang lebih stabil di masa depan.

    Namun, meskipun kinerja sahamnya cukup baik dalam jangka pendek ini, pasar saham yang volatil mengharuskan investor untuk tetap waspada terhadap potensi risiko yang dapat muncul, terutama terkait dengan fluktuasi pasar. Secara keseluruhan, pergerakan saham SPRE di bulan terakhir ini memberi sinyal positif, namun tetap perlu diwaspadai seiring dengan kondisi pasar yang bisa berubah cepat.

    Buffett Melihat Peluang SPRE

    Menganalisis fundamental saham SPRE menggunakan pendekatan Warren Buffett, dapat diawali dengan mengidentifikasi berbagai indikator yang memberikan gambaran umum tentang kesehatan perusahaan dan prospeknya dalam jangka panjang.

    Mulai dari valuasi perusahaan, PE ratio SPRE saat ini berada di angka 71,59 yang menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan pada level yang relatif tinggi dibandingkan dengan median PE ratio IHSG sebesar 6,93. Hal ini menandakan bahwa pasar memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja SPRE di masa depan. Namun, penting untuk dicatat bahwa PE ratio yang tinggi bisa menunjukkan potensi overvaluation, sehingga perlu dipertimbangkan dalam konteks pertumbuhan jangka panjang.

    Dalam hal solvabilitas, SPRE memiliki posisi yang sangat kuat dengan Current Ratio yang tinggi di 10,46 dan Quick Ratio yang menunjukkan angka yang solid yakni 6,92. Rasio-rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa mengandalkan persediaan, yang merupakan sinyal positif tentang likuiditas dan kestabilan keuangan perusahaan.

    Dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah (0,04) serta utang jangka panjang terhadap ekuitas yang sangat kecil (0,03), SPRE tampaknya memiliki struktur modal yang sangat konservatif dan sedikit terpengaruh oleh beban utang.

    Namun, ada perhatian yang perlu dicatat pada laba bersih dan profitabilitas perusahaan. Margin laba kotor SPRE cukup solid di 40,92 persen, menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dari penjualannya.

    Namun, margin laba operasional dan margin laba bersih masing-masing tercatat 7,15 persen dan 4,94 persen, yang memberikan gambaran bahwa meskipun SPRE memiliki potensi penghasilan, pengelolaan biaya dan operasionalnya mungkin perlu perhatian.

    Selain itu, pertumbuhan laba bersih yang menurun -37,32 persen pada kuartal terakhir menggambarkan adanya tantangan dalam mempertahankan profitabilitas jangka pendek.

    Cash flow perusahaan menunjukkan positif, dengan aliran kas operasi mencapai 3 triliun rupiah. Di sisi lain, perusahaan memiliki aliran kas bebas yang signifikan (3 triliun) yang mengindikasikan bahwa SPRE mampu menghasilkan kas setelah pengeluaran untuk investasi dan operasional. Ini adalah indikator positif dari sisi pengelolaan kas yang dapat digunakan untuk membayar utang, menginvestasikan dalam ekspansi, atau membayar dividen di masa depan.

    Dari segi valuasi pasar, SPRE mengalami penurunan yang cukup tajam dalam sepekan terakhir, yakni sekitar -26,28 persen. Namun, performa 3 bulan dan 1 bulan menunjukkan pemulihan, masing-masing meningkat 5,76 persen dan 6,88 persen. Hal ini bisa jadi indikator adanya volatilitas tinggi, namun ada potensi stabilisasi atau rebound dalam harga saham ke depan.

    Rekomendasi Buffett

    Berdasarkan prinsip Warren Buffett yang fokus pada fundamental yang kuat, cash flow yang baik, dan daya tahan perusahaan dalam jangka panjang, rekomendasi untuk SPRE akan bergantung pada potensi jangka panjangnya dibandingkan dengan valuasi saat ini.

    Jika yakin pada prospek SPRE untuk mengatasi tantangan jangka pendek dan menghasilkan pendapatan yang stabil, saham ini bisa menjadi pilihan investasi. Namun, perlu memperhatikan bahwa valuasi yang tinggi mungkin memerlukan kehati-hatian mengingat volatilitasnya dan tantangan profitabilitas yang sedang dihadapi.

    Secara keseluruhan, dengan tingkat utang yang rendah, stabilitas kas yang baik, dan solvabilitas yang sangat kuat, SPRE menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki dasar yang kokoh dari sisi fundamental.

    Namun, investor perlu cermat memperhatikan faktor-faktor eksternal dan pertumbuhan laba bersih yang terkoreksi agar tidak terjebak dalam potensi overvaluation yang bisa memberi dampak negatif pada imbal hasil investasi di jangka pendek.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79