Logo
>

Emiten Tekstil ini Minta Restu Go Private, Mengapa?

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
Emiten Tekstil ini Minta Restu Go Private, Mengapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) berencana untuk mengubah status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup alias go private. Rencana tersebut akan dilakikan dengan harga tender sebesar Rp400 per saham.

    Direktur Century Textile Industry Tomoaki Nakajima menyampaikan ada beberapa alasan yang akhirnya membuat CNTX untuk go private.

    Secara rinci yakni, pertama, kinerja keuangan CNTX merugi yang berpengaruh pada kinerja harga saham.

    Kedua, CNTX tidak memberikan dividen kepada pemegang saham setelah tahun buku 2005. Tomoaki menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh posisi saldo laba yang negatif.

    Ketiga, setelah terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada 2001, CNTX tidak melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana melakukan penggalangan dana di pasar modal di masa depan.

    Keempat saham perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan free float di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan saham kami tidak aktif diperdagangkan.

    Tomoki menjelaskan sejalan dengan alasan terakhir, tidak mudah bagi pemegang saham publik di CNTX untuk melakukan transaksi di BEI.

    Dengan rencana delisting ini, diharapkan investor publik memiliki kesempatan untuk menjual. "Dengan rencana go private, pemegang saham publik akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham mereka dengan harga yang wajar dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum," jelasnya.

    Berhad selaku pengendali CNTX akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham yang dimiliki oleh para pemegang saham publik di harga Rp 400 per saham.

    "Harga penawaran CNTX sebesar Rp 400, di mana harga penawaran ini 181,7 persen lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka 90 terakhir," kata Tomoaki.

    Untuk bisa go private, CNTX akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 September 2024.

    Jika tidak ada aral melintang, pembatalan pencatatan efek di BEI akan dilakukan pada 12 Maret 2025.

    Sebelumnya, dua petinggi PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) kompak mengundurkan diri usai perseroan mengajukan penghapusan pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Manajemen Century Textile telah menerima surat pengunduran diri Muljadi Budiman selaku Wakil Presiden Direktur dan Kazuhiko Shiomura selaku Komisaris pada 12 Agustus 2024.

    "Perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Muljadi Budiman dan Kazuhiko Shiomura dari jabatan mereka masing-masing sebagai Wakil Presiden Direktur dan Komisaris Perseroan," tulis manajemen CNTX dalam keterbukaan informasi BEI.

    Perdagangan saham CNTX dan saham seri B (CNTB) telah digembok Bursa sejak 7 Agustus 2024 seiring dengan rencana perseroan untuk mengubah status perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup atau go private.

    Menunjuk surat PT Century Textile Industry Tbk Nomor 045/CT/TN/VIII/2024 pada tanggal 5 Agustus 2024 perihal pemberitahuan rencana delisting dan permohonan suspensi perdagangan saham PT Century Textile Industry Tbk, perseroan menyampaikan rencana untuk voluntary delisting dari Bursa Efek Indonesia dan go private.

    Selanjutnya, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek perseroan (CNTX dan CNTB) di semua pasar, mulai sesi I perdagangan efek tanggal 7 Agustus 2024.

    “Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” pungkas pengumuman BEI.

    Saat disuspensi saham CNTX ada di posisi Rp142. Sedangkan CNTB merupakan kode saham seri B dari Century Textile.

    Sebagai informasi, PT Century Textile Industry yang core business-nya adalah memroduksi kain tenun polos dan dobby. Sedangkan aktivitas regulernya adalah mengekspor kain kemeja dan seragam ke seluruh dunia.

    Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 3 bulan yang berakhir 30 Juni 2024, perseroan membukukan omzet USD1,4 juta. Dengan asumsi kurs Rp16.000/USD, angka itu setara Rp22,4 miliar. Capaian itu naik ketimbang periode dama di tahun lalu sebesar USD 1,08 juta atau Rp17,28 miliar.

    Per 31 Desember 2023, perseroan mencatatkan rugi USD4,04 juta atau setara Rp64,6 miliar. Melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya USD1,55 juta atau setara Rp24,8 miliar. Jumlah pemegang sahamnya per 31 Juli 2024 sebesar 499 pihak.

    CNTX Disuspen BEI

    Terhitung sejak sesi I perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024, saham CNTX disuspensi alias disetop penjualannya oleh Bursa efek Indonesia (BEI). Alasannya itu tadi, harganya ngedrop terus-terusan.

    Mau tak mau, perusahaan produk tekstil itu mengajukan rencana voluntary delisting dari BEI dan go private.

    “Menunjuk surat PT Century Textile Industry Tbk Nomor 045/CT/TN/VIII/2024 pada tanggal 5 Agustus 2024 perihal pemberitahuan rencana delisting dan permohonan suspensi perdagangan saham PT Century Textile Industry Tbk, perseroan menyampaikan rencana untuk voluntary delisting dari Bursa Efek Indonesia dan go private,” jelas pengumuman BEI, dikutip Kamis (8/8/2024).

    Selanjutnya, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek perseroan (kode: CNTX dan CNTB) di semua pasar, mulai sesi I perdagangan efek tanggal 7 Agustus 2024. “Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” pungkas pengumuman BEI.

    Saat disuspensi saham CNTX ada di posisi Rp142. Sedangkan CNTB merupakan kode saham seri B dari Century Textile.

    Asal tahu saja, PT Century Textile Industry yang core business-nya adalah memroduksi kain tenun polos dan dobby. Sedangkan aktivitas regulernya adalah mengekspor kain kemeja dan seragam ke seluruh dunia. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.