Logo
>

Empat Bank Besar ini Diprediksi Punya Kinerja Bagus hingga Kuartal IV 2024

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Empat Bank Besar ini Diprediksi Punya Kinerja Bagus hingga Kuartal IV 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mirae Asset Sekuritas memprediksi terdapat empat bank besar Indonesia yang memiliki kinerja bagus hingga kuartal IV 2024 karena disebabkan oleh isu penurunan suku bunga acuan.

    Head of Invesment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, mengatakan pada kuartal II 2024 kinerja empat bank tersebut, yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BCA mengalami kenaikan dibanding kuartal I.

    "Data net interest margin dari keempat bank ini rata-rata membukukan penurunan net interest margin (kuartal I) . Tapi kemudian di kuartal II kita melihat angka yang lebih baik," ujar dia dalam acara 'Media Day' yang diselenggarakan Mirae Asset Sekuritas, di Jakarta, Kamis, 12 September 2024.

    Martha memandang kuartal II merupakan momentum yang bagus bagi sektor perbankan. Menurutnya, catatan apik ini akan terus berlanjut terlebih adanya isu penurunan suku bunga acuan.

    Kemudian dari sisi Non Performing Loan (NPL), kata Martha, keempat bank besar ini juga memiliki catatan apik pada kuartal II 2024.

    "Padahal di kuartal I itu banyak bank yang menemukan NPL itu naik," ungkap dia.

    Pindah ke perbaikan rasio keuangan, Martha menilai Bank Mandiri memiliki progres yang paling bagus, diikuti Bank BNI, BCA dan terakhir  BRI.

    "Dan kinerja keuangan dari perusahaan ini masih sejalan dengan kinerja di enam bulan pertama tahun ini,  jadi kinerjanya tujuh bulan kurang lebih masih sama," ungkap dia.

    Saham Perbankan Menarik Dikoleksi 

    Saham perbankan dinilai cukup menarik untuk dikoleksi meski di tengah ketidakpastian perekonomian global maupun domestik.

    Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada mengatakan, saham perbankan menarik dikarenakan industri ini melekat dengan transaksi masyarakat.

    “Hampir sebagian besar dari masyarakat itu bermuaranya ke bank, bahkan kita mau pake e-toll atau lain sebagainya, itu pasti bermuaranya ke bank.  Jadi sektor ini menarik karena perputaran dana di masyarakat bermuaranya ke perbankan,” ujar dia dalam acara webinar ‘Untung Buntung Saham Perbankan, Gen Z Harus Tahu’ yang diselenggarakan Kabar Bursa, Kamis, 5 September 2024.

    Bahkan, Reza menyatakan saham perbankan tetap menarik di tengah ketidakpastian  perekonomian dalam negeri.

    “Anggap masyarakat banyak menabung, dana yang disimpan masyarakat itu menjadi pendapatan buat bank,” tambah dia.

    Kata Reza, meski masyarakat hanya menabung dan tidak melakukan transaksi, itu menjadi pendapatan untuk perbankan.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Head of Investment Nawasena Abhipraya Investa, Kiswoyo. Dia mengakui jika saham perbankan menarik karena pembagian deviden di sektor ini yang terbesar di bursa saham Indonesia.

    Menurut Kiswoyo, Indonesia memiliki 10 bang dengan aset besar yang kini menjadi dana pihak ketiga (DPK) atau tempat orang menabung.

    “Dana pihak ketiga, orang yang menaruh uang berupa tabungan atau deposito, 90 persen itu ada di 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia,” ungkap dia dalam kesempatan yang sama.

    Akan tetapi dari 10 bank tersebut, Kiswoyo menilai hanya ada 4 saham perbankan yang terbilang menarik. Di antaranya ialah BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA.

    “Karena mereka (4 bank) menguasai aset DPK terbesar di Indonesia mereka juga bisa dapat dana murah artinya mereka memberikan bunga murah pun masyarakat masih tetap percaya,” jelasnya.

    Karenanya, Kiswoyo melihat profit margin dan net profit 4 bank tersebut selalu tinggi. Selain itu, mereka juga sering membagikan deviden yang besar.

    Prospek Penurunan Suku Bunga

    Sebelumnya diberitakan, peluang penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) semakin besar seiring dengan laju inflasi Amerika Serikat (AS) yang moderat pada Juli 2024 dan penurunan inflasi tahunan.

    Namun, apa dampaknya bagi saham perbankan di tengah kemungkinan penurunan suku bunga ini? Tim analis JP Morgan Sekuritas dalam riset terbaru mereka mencatat beberapa saham bank sebagai pilihan utama, terutama dengan semakin terbukanya ruang untuk penurunan suku bunga.

    JP Morgan berpendapat bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara emerging market yang paling diuntungkan oleh pemangkasan suku bunga The Fed. “JP Morgan memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada bulan September dan tambahan 50 bps lagi pada bulan November,” demikian dinyatakan dalam riset yang dipublikasikan pada Rabu, 21 Agustus 2024.

    Selanjutnya, BI diprediksi akan mengikuti langkah ini dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps antara September hingga Desember tahun ini, dan kemungkinan tambahan 50 bps lagi pada semester pertama tahun 2025.

    Menanggapi situasi ini, JP Morgan lebih memilih sektor perbankan dan properti sebagai sektor unggulan di tengah prospek penurunan suku bunga acuan. Hal ini mengingat bahwa sektor otomotif dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat di pasar kendaraan roda empat.

    Beberapa saham perbankan yang menjadi pilihan utama JP Morgan mencakup PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

    Walaupun diperkirakan bahwa net interest margin (NIM) dari sebagian besar bank di Indonesia tidak akan meningkat secara signifikan saat terjadi pemangkasan suku bunga, perbaikan kondisi likuiditas dan peningkatan arus modal diharapkan tetap memberikan keuntungan bagi sektor perbankan.

    JP Morgan juga menilai bahwa BBRI memiliki potensi untuk mengalami peningkatan margin, terutama karena tingginya porsi komposisi fixed loan yield yang berasal dari segmen mikro, yang akan diuntungkan oleh penurunan biaya dana (cost of fund).(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.