KABARBURSA.COM - Empat emiten kompak menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Kamis 15 Agustus 2024.
Keempat emiten tersebut adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Dari keterbukaan informasi BEI, RUPSLB GIAA akan digelar pukul 14.00 WIB di Ruang Auditorium, Gedung Garuda, Lantai Dasar, Garuda City, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Mata acara tunggal yang siap dimintai persetujuan pemegang saham GIAA, yakni perubahan pengurus perseroan.
Mata Acara tersebut merupakan usulan Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A melalui Surat Nomor : S-347/ MBU/06/2024 tanggal 28 Juni 2024.
Sesuai ketentuan Pasal 11 ayat 10 dan Pasal 14 ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan serta Pasal 94 dan Pasal 111 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mata
acara ini diwajibkan untuk diputuskan dalam RUPS.
Sedangkan dengan RUPSLB PORT juga akan meminta restu perubahan susunan Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan. RUPSLB PORT dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 WIB di Double Tree by Hilton Jakarta-Kemayoran.
Berdasarkan peraturan POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan akan mengajukan usulan kepada RUPS Luar Biasa untuk permohonan perubahan susunan Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan.
Sementara IBST menyelenggarakan RUPSLB pukul 09.00 WIB di Function Room, Plaza Timor Building, Jl. Timor No. 2, Menteng, Jakarta Pusat.
Empat mata acara RUPLSB IBST, yaitu pertama, Persetujuan atas perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kedua, Penegasan kembali susunan pemegang saham Perseroan.
Mata acara ketiga, Persetujuan atas perubahan tempat kedudukan Perseroan. Dan keempat, Persetujuan atas perubahan anggaran dasar Perseroan.
Sedangkan RUPSLB GTSI yang dijadwalkan di Mangkulhut ity Office Tower One, Ruang Meeting Lantai 26 pada pukul 10.00 WIB memiliki tiga mata acara.
Pertama, Persetujuan Perubahan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Di mana perseroan bermaksud untuk melakukan perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum yang sebelumnya digunakan untuk pembelian kapal LNG menjadi untuk pembelian kapal secara umum.
Kedua, Persetujuan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham (Buyback), dan terakhir, Persetujuan Perubahan Pengurus Perseroan.
Sebelumnya, GTS Internasional (GTSI) per 30 Juni 2024 membukukan laba bersih USD2,76 juta, turun 60 persen dari periode yang sama tahun lalu USD6,91 juta.
Dengan begitu, laba per saham dasar menurun ke posisi USD0,00017 dari periode sebelumnya USD0,00044.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan USD15,27 juta, melejit 13 persen dari edisi sama tahun lalu USD13,50 juta.
Beban pokok pendapatan USD10 juta, meningkat dari periode sama tahun lalu USD6,90 juta. Sementara,laba kotor USD5,26 juta, menurun dari periode sama tahun lalu USD6,60 juta.
Sedangkan GIAA, secara grup berhasil membukukan kinerja dengan jumlah penumpang sebesar 6,11 juta penumpang atau tumbuh sebesar 34,99 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar 4,52 juta penumpang.
Dengan demikian, hingga akhir semester I-2024, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan kinerja dengan mengangkut 11,53 juta penumpang
Pertumbuhan jumlah penumpang tersebut turut terefleksikan pada pertumbuhan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia Group sebesar 18,90 persen hingga akhir semester I-2024 lalu jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, Garuda Indonesia secara konsolidasi pada periode kuartal II02024 turut berhasil membukukan pertumbuhan jumlah angkutan kargo sebesar 37,80 perswn atau menjadi 53.326 ton kargo secara year on year (YoY). Peningkatan tersebut salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan komoditas general cargo, utamanya trafik kargo internasional Garuda Indonesia, yang tumbuh hingga 54,01 persen.
Kenaikan Harga Saham
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) buka suara terkait kenaikan harga saham yang signifikan. Kenaikan kinerja keuangan dan operasional disebut menjadi latar belakang kepercayaan investor.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan kenaikan harga saham Garuda Indonesia sebesar 23,08 persen pada periode 18 Juli 2024 hingga 23 Juli 2024 disebabkan oleh kenaikan kinerja operasional dan kinerja keuangan.
“Berdasarkan analisis internal kami, kenaikan saham GIAA merupakan cerminan dari perbaikan kinerja operasional dan keuangan,” kata Irfan dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 27 Juli 2024.
Irfan melanjutkan kinerja keuangan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang secara rutin disampaikan oleh Perseroan. Fokus outlook kinerja positif tersebut, turut ditunjang oleh fundamental kinerja yang terus menunjukan performa positif.
Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah penumpang, peningkatan trafik kargo, hingga peningkatan tingkat utilisasi pesawat. Kinerja operasional dan kinerja keuangan yang membaik, kata Irfan, telah memberikan kepercayaan kepada investor dan berkontribusi terhadap kenaikan harga saham.
Meski demikian, kenaikan harga saham ini tidak mempengaruhi daftar kepemilikan saham yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017. Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GIAA saat ini berada di level Rp62 per saham.(*)