KABARBURSA.COM-PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memiliki target ambisius untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) pada tahun ini.
Advisor Hubungan Investor ENRG, Herwin W. Hidayat, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 150 juta untuk mendukung upaya tersebut.
"Kami telah memperhitungkan biaya pengembangan pengeboran, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan fasilitas produksi dalam alokasi belanja modal sekitar US$ 150 juta," ujar Herwin dikutip Rabu 13 Maret 2024
Menurut Herwin, ENRG bertekad untuk meningkatkan produksi migas sebesar 10persen hingga 15persen pada tahun ini. Pada tahun 2023, rata-rata produksi harian ENRG mencapai 5.700 barel minyak per hari (BOPD) dan 165 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Langkah-langkah untuk meningkatkan produksi ini didukung oleh penemuan cadangan gas baru di Blok Bentu, yang dioperasikan oleh anak perusahaan ENRG, EMP Bentu Ltd.
EMP Bentu Ltd baru-baru ini mengumumkan temuan gas sebesar 126 miliar kaki kubik (BSCF) di Blok Bentu. Temuan ini merupakan hasil dari aktivitas pengeboran di sumur gas CEN-01.
Dengan adanya temuan ini, EMP Bentu Ltd berencana untuk memulai produksi gas dari sumur CEN-01 dengan volume rata-rata 45 juta kaki kubik gas per hari di masa mendatang.
Pihak ENRG masih menindaklanjuti temuan gas baru tersebut dengan kegiatan pengeboran pengembangan, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas produksi tambahan. Targetnya, produksi gas dari temuan baru ini diharapkan bisa dimulai pada tahun 2025.
Selain itu, upaya akuisisi tetap menjadi fokus perusahaan. ENRG tertarik pada blok migas yang sudah berproduksi atau dalam tahap pengembangan.
"Kami selalu mempertimbangkan potensi akuisisi aset migas yang sudah berproduksi atau dalam tahap pengembangan, asalkan dapat menambah nilai bagi para pemegang saham," tambah Herwin.
Dalam beberapa tahun terakhir, ENRG telah aktif dalam menambah portofolio aset migasnya. Misalnya, akuisisi blok migas South CPP di Riau pada September 2021 dan pengalihan saham PT Energi Maju Abadi (EMA) yang memiliki 49persen kepemilikan di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan pada Februari 2022.
Tak hanya itu, melalui anak usahanya, PT Aceh Energy, ENRG juga telah menandatangani kontrak kerja sama untuk mengoperasikan aset Kontrak Kerja Sama (KKS) Bireun Sigli di Aceh pada Juli 2023.
Aset KKS Bireun Sigli adalah aset migas yang meliputi area seluas 4.845 km2 dan terletak sekitar 70 km dari proyek LNG di Arun. ENRG memiliki 64persen saham di Aceh Energy.
"Kami terus mempertimbangkan potensi akuisisi, termasuk peningkatan kepemilikan atas aset yang sudah ada, seperti aset minyak Malacca di Riau dan aset gas Kangean di Jawa Timur," tegas Herwin.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.