Logo
>

ENRG Bergerak Mendatar, Ke Mana Arah Reboundnya?

ENRG kembali bergerak mendatar di area 900–930, mencerminkan tarik-menarik kuat antara buyer dan seller. Pasar kini menunggu apakah saham ini siap rebound atau justru kehilangan tenaga.

Ditulis oleh Yunila Wati
ENRG Bergerak Mendatar, Ke Mana Arah Reboundnya?
PT Energi Mega Persada Tbk. Foto: Dok ENRG.

KABARBURSA.COM – Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) kembali menunjukkan pola pergerakan yang cenderung datar. Bahkan, aktivitasnya meninggalkan tanda tanya besar soal arah rebound berikutnya. 

Setelah reli cepat di awal November yang sempat membawa harga mendekati 1.010, momentum penguatan kini justru terlihat mereda. Pasar sedang memasuki fase tarik-menarik yang kuat di rentang 900–930.

Dari fakta ini, investor bertanya, apakah ENRG sedang mengumpulkan tenaga, atau justru bersiap melemah lebih jauh?

Pada perdagangan Senin pagi, 17 November 2025, saham ENRG berada di level 925 dengan volume 154 ribu lot. Di sini, pergerakannya telah kehilangan daya dorong jangka pendek. Orderbook bahkan menggambarkan dinamika yang janggal. Lapisan bid tebal terlihat di area 905–915, tetapi dinding offer yang sama kerasnya muncul di 930–950, terutama pada 940 dan 945. 

Kombinasi ini menjelaskan mengapa harga bergerak mendatar, yaitu pembeli masih bertahan, tetapi penjual tidak memberi ruang untuk kenaikan lebih tinggi.

Di sisi frekuensi, saham ini hanya 2.862 kali mencatatkan transaksi pada hari ini. Angka ini kontras tajam dibanding transaksi pada 11 November 2025 yang mencapai 37.000 frekuensi. Kala itu, minat spekulatif tampak memuncak.

Normalisasi volume dan frekuensi menunjukkan bahwa pasar kini memasuki fase pendinginan, bukan lagi fase agresif seperti sebelumnya.

Broker summary menguatkan gambaran tersebut. BY, ZP, YU, II, dan CC memang mencatat nilai beli cukup besar, tetapi tidak menunjukkan pola akumulasi yang konsisten. Tidak ada entitas yang terlihat “menyedot” likuiditas seperti pada periode 3–11 November. Artinya, sinyal akumulasi bandar belum muncul kembali. 

Distribusi kecil di beberapa broker ritel pun tidak cukup menekan harga, sehingga menjadikan zona 900–920 sebagai support sementara yang dipertahankan oleh pelaku besar.

Sementara itu, melihat price action sepekan terakhir, setiap upaya menembus 935–950 selalu mentok oleh tekanan jual. Sementara penurunan ke 880–900 selalu direspons dengan buyback. Ini menciptakan pola range-bound dengan bias naik yang belum mampu menembus resistensi kritis. 

Rata-rata harga harian di 929, yang mendekati harga penutupan, menunjukkan pasar dalam kondisi balance. Ini menjadi ciri klasik saham yang sedang menunggu arah baru.

Buy On Support di Area 870?

Dalam konteks teknikal, rekomendasi “BUY on Support 870” masih relevan selama struktur harga tidak pecah ke bawah 865. Zona tersebut menjadi titik krusial yang menahan penurunan dua pekan terakhir. 

Selama area ini bertahan, struktur higher low jangka menengah tetap utuh, sehingga peluang rebound ke 935 masih sangat terbuka, bahkan menuju 980 jika ada lonjakan volume.

Dari perspektif fundamental, pendekatan yang lazim digunakan analis RHB Sekuritas untuk sektor migas upstream juga mendukung potensi rebound jangka menengah. 

Stabilitas produksi dari blok Kangean dan Malacca Strait, struktur utang yang semakin sehat, serta eksposur ENRG terhadap harga minyak dan gas global yang berada dalam tren moderat, membuat valuasinya tetap defensif. 

Dalam kerangka RHB, ENRG dinilai undervalued, meskipun tetap sensitif terhadap sentimen energi global.

Dengan seluruh dinamika tersebut, arah ENRG kini berada di tangan dua kekuatan, yaitu konsistensi buyer mempertahankan zona 900–870 dan kemampuan pasar menembus dinding offer di 930–950. 

Selama support tidak patah, peluang rebound masih lebih besar daripada risiko penurunan. Namun tanpa katalis baru, ENRG berpotensi tetap terjebak dalam pola mendatar.

Untuk saat ini, pertanyaannya bukan siapa yang menguasai pasar ENRG, tetapi kapan momentum baru akan muncul. Karena di rentang harga sekarang, semua pihak sedang menunggu langkah berikutnya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79