KABARBURSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjamin porsi pasokan gas bumi untuk kebutuhan industri pupuk dalam kondisi normal.
"Tidak pernah ada permasalahan gas ke pupuk. Kami selalu memprioritaskan gas untuk pupuk," kata Arifin dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 21 Maret 2024.
Ia menekankan bahwa Kementerian ESDM meyakini ketersediaan gas sebagai bahan baku pupuk bertujuan atas tiga hal. Pertama, menjamin ketersediaan pupuk bagi petani, menjaga stabilitas harga pupuk, dan ketiga meningkatkan produksi pangan nasional.
Arifin menambahkan bahwa alokasi gas bumi untuk pupuk ini merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
"Saya dulu (bekerja) di industri gas, susah dapat gas. Sekarang saya tidak mau pupuk susah dapat gas," tegasnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari semula 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sudah mendapat persetujuan dari semua pihak, termasuk pada rapat terbatas DPR maupun dari Kementerian Keuangan.
"Ini kabar baik untuk petani dalam ratas (rapat terbatas) dan rakortas (rapat koordinasi terbatas) dinaikkan dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Bapak Presiden sudah setujui, Menteri Keuangan juga sudah setuju. Tinggal menunggu SK-nya saja," kata Amran.
Hanya saja, ujarnya, petani perlu bersabar karena saat ini surat keputusannya belum dikeluarkan.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan total anggaran subsidi pupuk naik menjadi Rp54 triliun untuk alokasi 2024 setelah pemerintah menetapkan tambahan volume dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
“Jadi awalnya ditambah Rp14 triliun, tapi kemudian setelah pemerintah melihat saat Indonesia bisa swasembada pangan, itu berapa pupuk yang dialokasikan? Itu dialokasikan sebesar 9,5 juta ton maka dikembalikan ke angka 9,5 juta ton. Jadi tahun ini anggarannya menjadi Rp 54 triliun,” tukas Rahmad. (ari/prm)