Logo
>

ETF Bitcoin Melonjak hingga Rp20,57 Triliun Pekan Lalu

Ditulis oleh KabarBursa.com
ETF Bitcoin Melonjak hingga Rp20,57 Triliun Pekan Lalu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dana investasi dengan instrumen Bitcoin (ETF Spot Bitcoin) melonjak hingga USD1,27 miliar (sekitar Rp20,57 triliun) minggu lalu, memperpanjang arus positif mingguan selama empat periode berturut-turut.

    Pada minggu yang sama, arus dana ini berhasil mendorong harga koin kripto termahal ini ke level tertingginya dalam satu bulan terakhir. Membalikkan situasi dari dua minggu sebelumnya, di mana ETF Bitcoin sempat kehilangan USD1,2 miliar (sekitar Rp19,4 triliun).

    ETF Spot mencatatkan dana baru lebih dari USD3,1 miliar (sekitar Rp50,22 triliun) dalam satu bulan terakhir, berdasarkan data dari CoinShares.

    Produk investasi kripto secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar USD1,35 miliar, menandai arus masuk tiga minggu berturut-turut, menurut CoinShares. Rentetan kenaikan positif ini terjadi di tengah rebound harga Bitcoin setelah mencapai titik terendah di bawah USD54.000 pada 5 Juli, harga terendah sejak Februari.

    Sejak saat itu, mata uang kripto terbesar di dunia ini melonjak sekitar 25 persen menjadi sekitar USD67.300 karena para investor Bitcoin mengincar peluang yang semakin besar bagi Donald Trump untuk kembali menjadi presiden.

    ETF Bitcoin dari BlackRock dan Fidelity mengalami kenaikan terbesar minggu lalu dengan masing-masing menghasilkan USD707 juta dan USD244 juta. Sementara itu, ETF Grayscale melanjutkan rentetan arus keluar dan kehilangan sekitar USD56 juta.

    Produk Ether menghasilkan USD45 juta minggu lalu setelah mendapatkan USD72 juta pada periode sebelumnya. Altcoin seperti Solana, Litecoin, dan Cardano masing-masing membukukan arus masuk sebesar USD9,6 juta, USD2,2 juta, dan USD400.000.

    Sentimen terhadap Bitcoin di bulan Juli 2024 terlihat bercampur aduk, dengan beberapa indikator menunjukkan optimisme dan beberapa lainnya menunjukkan kehati-hatian. Berikut beberapa poin penting:

    Setelah mengalami penurunan di awal bulan Juli, harga Bitcoin mulai menunjukkan tren positif di minggu kedua dan ketiga Juli.

    Terjadi peningkatan arus masuk dana ke Bitcoin ETF, menunjukkan kembali minat investor terhadap Bitcoin. Beberapa analis memprediksi bahwa harga Bitcoin akan terus meningkat dalam jangka panjang.

    Semakin banyak perusahaan dan institusi yang mulai menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran.

    Berbagai perkembangan positif di industri blockchain, seperti peluncuran protokol baru dan aplikasi blockchain yang inovatif, dapat memberikan dampak positif terhadap harga Bitcoin.

    Inflasi yang tinggi dan kekhawatiran resesi global dapat membuat investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi di aset berisiko seperti Bitcoin. Regulasi Bitcoin yang masih belum jelas di beberapa negara dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di Bitcoin.

    Bitcoin masih merupakan aset yang sangat volatile, yang berarti harganya dapat mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan dalam waktu singkat.

    Tren bullish BTC kembali menguat meski dihadapkan dengan beberapa faktor negatif, seperti aksi jual BTC oleh Pemerintahan Jerman senilai USD3,5 miliar, dan pelunasan utang terhadap 65 persen kreditornya oleh bursa crypto Mt Gox.

    Namun, memasuki akhir Juli, permintaan baru terhadap BTC semakin tinggi, didukung oleh arus masuk positif dalam ETF BTC yang mencerminkan kuatnya kepercayaan investor.

    Dari grafik harian BTC, terlihat pemulihan berbentuk V yang kuat dari level support USD53.500. Bullish reversal ini telah meningkatkan nilai BTC sebesar 24,86 persen, dan diperdagangkan di kisaran USD66.597 per tanggal 20 Juli 2024, dengan kapitalisasi pasar mencapai USD1,315 triliun.

    Harga BTC sempat mengalami volatilitas sesaat setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden dan menunjuk Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat penggantinya. BTC sempat turun ke harga USD65.833 dan tak berselang lama pada 22 Juli, harga BTC naik ke kisaran USD68 ribu.

    Harga BTC yang mendorong ke atas Bollinger Band mengindikasikan dominasi pembeli di pasar crypto saat ini. Tren positif ini kemungkinan besar disebabkan oleh arus masuk besar ke ETF BTC. Pada 19 Juli lalu, ETF Bitcoin mencatat arus masuk bersih sebesar USD383,6 juta, menandai 11 hari berturut-turut arus masuk positif.

    Melansir data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik sebesar 0,2 persen di bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya. Secara tahunan, PPI mengalami kenaikan hingga 2,6 persen.

    Laporan PPI ini menyoroti peningkatan biaya layanan sebesar 0,6 persen, dengan hampir seluruh pertumbuhan tersebut terkait dengan kenaikan margin untuk pedagang grosir dan pengecer sebesar 1,9 persen. Di samping itu, jika tidak memperhitungkan makanan, energi, dan jasa perdagangan yang dikenal sebagai komponen volatilitas, indeks ini tetap tidak berubah dari bulan sebelumnya dan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 3,1 persen.

    Lebih lanjut, laporan inflasi grosir ini mengikuti laporan indeks harga konsumen (IHK), yang menunjukkan penurunan pertama sejak pandemi dimulai. Hal ini membuka peluang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga pada awal September. (*)

     

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi