“Sungguh mengejutkan melihat penurunan metrik ini untuk semua ETF Bitcoin spot sejak Maret lalu. Ini menandakan penurunan likuiditas ETF Bitcoin spot secara keseluruhan selama enam bulan terakhir,” ujar tim JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou, dikutip pada 2 September 2024.
Volume transaksi ETF Bitcoin Spot mengalami penurunan drastis. Volume perdagangan harian gabungan untuk ETF Bitcoin di AS kini menyusut menjadi kurang dari USD 2 miliar, jauh dari puncaknya yang pernah melebihi USD 10 miliar pada bulan Maret.
Meski demikian, kinerja ETF Bitcoin masih menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan nilai Bitcoin itu sendiri. Menjelang akhir Agustus, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 10 persen. Dana yang diperdagangkan di bursa tradisional tercatat sekitar USD 1,6 miliar dalam 24 jam terakhir, meskipun sebagian besar produk ETF mengalami penurunan.
Sementara itu, harga Bitcoin berada di kisaran USD 59.159 pada perdagangan Sabtu (31/8/2024) siang waktu Indonesia. Kemarin, harga Bitcoin sempat terjun ke level USD 58.261 sebelum mengalami sedikit kenaikan. Bitcoin mencatat penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan hari Jumat dan 7,4 persen lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya.
Bitcoin belum berhasil menembus level USD 60.000, terhambat oleh penurunan likuiditas serta kekhawatiran terkait kemungkinan penjualan stok mata uang kripto oleh pemerintah.
Pasar kripto menunjukkan tren penguatan pada hari ini, Senin 15 Juli 2024, berkat besarnya arus dana yang mengalir ke ETF Bitcoin Spot pada Jumat lalu, 12 Juli 2024.
Berdasarkan data CoinMarketCap pada Senin pagi pukul 05:56 WIB, Bitcoin mengalami lonjakan 3,01 persen menjadi USD 60.918,55, dengan performa mingguan yang solid di zona positif sebesar 7,94 persen.
Ethereum turut mencatatkan kenaikan 2,05 persen dalam 24 jam terakhir dan mengalami apresiasi 10,45 persen dalam sepekan terakhir. Sementara itu, BNB mencatatkan kenaikan 2,44 persen, dengan penguatan harian mencapai 10,62 persen.
XRP juga mengalami kenaikan 0,51 persen dalam 24 jam terakhir, dan melesat 25,47 persen dalam tujuh hari terakhir.
Indeks CoinDesk Market Index (CMI), yang mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar aset digital, naik 3,11 persen menjadi 2.399,88. Open interest juga meningkat 3,18 persen menjadi USD 58,17 miliar.
Fear & Greed Index yang dirilis oleh CoinMarketCap menunjukkan angka 45, menandakan bahwa pasar berada dalam fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Menurut Crypto Intelligence, pada 12 Juli 2024, ETF Bitcoin Spot mengalami aliran dana yang sangat kuat, mengumpulkan lebih dari USD 310 juta (sekitar Rp 5 triliun), menjadikannya kinerja terbaik sejak 5 Juni.
Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa BlackRock's iShares Bitcoin Trust memimpin dengan aliran dana sebesar USD 120 juta, diikuti oleh Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund yang menarik USD 115,1 juta. Bitwise Bitcoin ETF berada di posisi ketiga dengan aliran dana sebesar USD 28,4 juta, sementara Grayscale Bitcoin Trust mencatatkan aliran dana langka sebesar USD 23 juta.
VanEck Bitcoin Trust ETF dan Invesco Galaxy Bitcoin ETF juga menarik aliran dana masing-masing sebesar USD 6 juta dan USD 4 juta. Namun, ETF yang diterbitkan oleh Hashdex, Franklin Templeton, Valkyrie, dan WisdomTree gagal mencatatkan aliran dana pada hari tersebut.
Kenaikan ini merupakan aliran masuk harian terbesar sejak 5 Juni, ketika ETF tersebut mengumpulkan total USD 488,1 juta. Dari Senin, 8 Juli hingga Jumat, dana-dana ini secara kolektif mengumpulkan USD 1,04 miliar dalam investasi baru.
Sejak diluncurkan lebih dari enam bulan lalu, ETF Bitcoin spot telah mengumpulkan aliran masuk bersih sebesar USD 15,8 miliar, meskipun mengalami aliran keluar lebih dari USD 18,6 miliar dari produk Bitcoin unggulan Grayscale yang beralih ke bentuk spot setelah mendapatkan persetujuan SEC pada Januari.
Sentimen positif tercermin dalam kinerja harga Bitcoin dan ETF terkait. Bitcoin mengalami lonjakan harga, dan ETF Bitcoin juga mencatat kenaikan nilai yang signifikan. Metrik seperti CoinDesk Market Index (CMI) menunjukkan kenaikan dalam kapitalisasi pasar aset digital, sementara open interest juga meningkat, menandakan minat yang terus tumbuh di pasar.
Namun, meskipun terdapat kenaikan yang kuat dalam aliran dana, sentimen pasar juga mencerminkan beberapa tantangan. Misalnya, ETF yang diterbitkan oleh beberapa institusi besar menunjukkan variasi dalam menarik aliran dana, dengan beberapa gagal mencatatkan inflow pada periode tertentu. Hal ini mungkin mencerminkan ketidakpastian atau penyesuaian strategi investasi di pasar kripto yang volatil.
Sentimen juga dipengaruhi oleh perkembangan regulasi dan kebijakan terkait kripto. Persetujuan dan pengawasan dari lembaga regulasi seperti SEC dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap ETF Bitcoin. Keterbukaan pasar dan regulasi yang lebih jelas cenderung meningkatkan kepercayaan investor.
Inovasi dalam sistem pembayaran dan adopsi teknologi baru juga mempengaruhi sentimen. Ekspansi penggunaan Kartu Multi Trip (KMT) untuk pembayaran tiket dan layanan lainnya, serta integrasi teknologi terbaru dalam transaksi kripto, dapat meningkatkan kenyamanan dan minat investor terhadap ETF Bitcoin.
Secara keseluruhan, sentimen terhadap ETF Bitcoin di tahun 2024 mencerminkan campuran optimisme yang didorong oleh kenaikan harga dan aliran dana, serta tantangan yang timbul dari ketidakpastian pasar dan penyesuaian regulasi. Ke depan, perkembangan lebih lanjut dalam regulasi, inovasi teknologi, dan dinamika pasar kripto akan terus membentuk sentimen ini. (*)