Logo
>

EV Tumbuh di China-AS Bikin Permintaan BBM Global Melambat

Ditulis oleh Syahrianto
EV Tumbuh di China-AS Bikin Permintaan BBM Global Melambat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sejumlah analis dan pengamat mengatakan bahwa permintaan global untuk bahan bakar minyak (BBM) dapat berkurang separuhnya pada 2024. Pemicunya, permintaan mobil listrik di China dan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan.

    "Penetrasi kendaraan listrik meningkat di AS dan China," kata Gupta, dikutip Senin, 6 Mei 2024.

    Jika melihat data dari perusahaan konsultan Rystad Energy, permintaan global terhadap BBM diproyeksikan mencapai sekitar 26 juta barel per hari pada 2024, mengalami kenaikan sekitar 300.000 barel per hari dari pertumbuhan sekitar 700.000 barel per hari pada 2023.

    "Namun ini turun dari pertumbuhan sebesar 700.000 bph tahun lalu, karena China mendekati titik puncak permintaan bahan bakar transportasi. Untuk tahun ini permintaan China hanya akan tumbuh sebesar 10.000 barel per hari, karena penggunaan kendaraan listrik yang lebih tinggi," ungkap Gupta.

    Di samping itu, analis Rystad Energy Mukesh Sahdev menyebut bahwa peningkatan ini didorong oleh peningkatan konsumsi BBM setelah pandemi Covid-19. Ia mengutip data Badan Energi Internasional atay IEA, menyatakan, China, yang dahulu menjadi motor utama permintaan bensin di dunia, diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah dari total penjualan kendaraan listrik tahun ini.

    "Diperkirakan bahwa dengan penurunan harga yang mendorong permintaan, pangsa penjualan mobil listrik tahun ini dapat mencapai 45 persen di China, sekitar 25 persen di Eropa, dan lebih dari 11 persen di AS," menurut perkiraan dari IEA.

    Lebih lanjut, menurut perkiraan dari lembaga riset China National Petroleum Corp (CNPC), konsumsi bensin oleh importir minyak mentah terbesar di dunia ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 1,3 persen, atau sekitar 2 juta ton, mencapai 165,1 juta metrik ton (3,8 juta barel per hari) tahun 2024.

    Badan riset Sinopec, perusahaan penyulingan terbesar di China, menyatakan perkiraannya bahwa permintaah terhadap bensin diperkirakan hanya meningkat sebesar 1,7 persen atau sekitar 3 juta ton, menjadi 182 juta ton pada tahun ini.

    Sementara itu, di India dan Indonesia, di mana penjualan mobil meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan adopsi kendaraan listrik yang masih rendah, permintaan BBM diperkirakan akan terus meningkat.

    Konsumsi bensin di India diharapkan mencapai rekor baru sebesar 39,2 juta ton (908.000 barel per hari) pada tahun ini hingga Maret 2025, naik sekitar 5 persen dari 37,2 juta ton pada tahun ini hingga Maret 2024.

    Sementara itu, menurut Administrasi Informasi Energi AS, konsumsi bensin di AS menurun menjadi sekitar 376 juta galon per hari (8,94 juta barel per hari) pada 2023 setelah mencapai rekor 392 juta galon pada tahun 2018. Para analis memperkirakan permintaan akan tetap stabil pada tahun 2024.

    Sebagai hasilnya, margin penyulingan di AS diperkirakan akan tetap di bawah tekanan setelah mencapai puncak musim mengemudi di musim panas, menurut analis dari Woodmac dan Rystad.

    Di Eropa, permintaan bensin diperkirakan akan tumbuh sebesar 50.000 barel per hari atau 2,3 persen pada tahun 2024 menjadi 2,19 juta barel per hari, sejalan dengan tren beberapa tahun terakhir. Namun, stagnasi permintaan bensin di Eropa dan peningkatan persaingan dari kilang Dangote baru di Nigeria, yang merupakan yang terbesar di Afrika dan Eropa dan mampu menambah 280.000-300.000 barel per hari bensin ke keseimbangan global, akan menekan margin pengilangan di Eropa, menurut Woodmac.

    Menurut data dari LSEG, margin bensin di seluruh AS dan Asia telah meningkat sebesar 85 persen tahun ini, masing-masing mencapai sekitar USD29 per barel minyak mentah WTI pada tanggal 1 Mei dan sekitar 29 persen mencapai sekitar USD13 per barel minyak mentah Brent pada tanggal 30 April, sejalan dengan ekspektasi permintaan yang kuat pada musim panas.

    Penguatan margin tersebut terjadi karena terhentinya produksi kilang di Asia dan AS, sementara biaya pengangkutan yang lebih tinggi akibat serangan terhadap pelayaran Laut Merah dan infrastruktur energi Rusia memberikan dukungan bagi pasar bensin di Eropa.

    Bensin Eurobob diperdagangkan sekitar USD23 per barel minyak mentah Brent pada 1 Mei, naik dari rata-rata USD19,67 pada April tahun sebelumnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.