KABARBURSA.COM - PT XL Axiata Tbk (EXCL), salah satu emiten telekomunikasi, melaporkan kinerja keuangan yang solid untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Perusahaan mencatat peningkatan baik dalam pendapatan maupun laba bersih, meski harus menghadapi beban operasional yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis, 7 November 2024, EXCL mencatat total pendapatan sebesar Rp25,36 triliun pada kuartal ketiga 2024, mengalami kenaikan 6,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp23,86 triliun.
Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam segmen layanan telekomunikasi dan digital. Kenaikan pendapatan ini mencerminkan peningkatan permintaan konsumen dan efisiensi layanan data yang semakin kuat di era digital saat ini.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap akses data, EXCL mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi pilihan, dengan terus meningkatkan jangkauan dan kualitas jaringan. Hal ini terlihat dari strategi perusahaan dalam memperluas infrastruktur jaringan dan investasi di teknologi baru, meskipun menghadapi persaingan ketat di industri telekomunikasi.
Tidak hanya pendapatan, laba bersih EXCL juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga September 2024, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,33 triliun, meningkat 32,47 persen dibandingkan laba bersih sebesar Rp1,00 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola beban dan memaksimalkan efisiensi operasional.
Laba bersih yang lebih tinggi ini juga menunjukkan bahwa EXCL mampu mempertahankan profitabilitas meski biaya operasional, terutama beban infrastruktur dan penyusutan, terus mengalami kenaikan.
Beban penyusutan misalnya, tercatat sebesar Rp9,07 triliun pada kuartal ketiga 2024, atau meningkat sekitar 7,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, beban infrastruktur mencapai Rp6,62 triliun, sedikit menurun dari Rp6,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan infrastruktur.
Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp85,17 triliun pada akhir September 2024, turun tipis dibandingkan dengan Rp87,69 triliun pada akhir 2023. Aset lancar perusahaan mencapai Rp6,11 triliun, sementara aset tetap yang dimiliki EXCL, termasuk infrastruktur jaringan dan aset tak berwujud seperti lisensi, mendominasi portofolio aset dengan nilai mencapai Rp62,39 triliun.
Di sisi liabilitas, total liabilitas EXCL tercatat sebesar Rp59,47 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan posisi akhir 2023. Penurunan liabilitas ini menunjukkan upaya perusahaan dalam mengelola beban utang jangka panjang dan jangka pendek. Utang usaha kepada pihak ketiga, misalnya, turun menjadi Rp7,20 triliun dibandingkan dengan Rp9,13 triliun pada akhir tahun 2023, yang merupakan tanda dari peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kas dan kewajiban.
Kinerja keuangan EXCL untuk kuartal ketiga 2024 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola pertumbuhan pendapatan yang stabil di tengah tantangan operasional yang cukup besar. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,26 persen dan laba bersih yang meningkat hingga 32,47 persen, EXCL telah menunjukkan kekuatan dalam mengelola efisiensi biaya sekaligus memaksimalkan profitabilitas.
Namun, EXCL masih perlu memperhatikan beberapa tantangan ke depan, terutama dalam hal pengelolaan beban infrastruktur dan penyusutan. Keseimbangan yang efektif antara investasi dalam infrastruktur digital dan manajemen beban keuangan akan menjadi kunci bagi EXCL untuk terus tumbuh dan mempertahankan posisinya di industri telekomunikasi Indonesia yang kompetitif.
Dengan pencapaian ini, EXCL menunjukkan optimisme untuk mencapai kinerja yang lebih baik di akhir tahun, seiring dengan komitmen untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang pesat di era digital.
Harga Saham EXCL
Saham EXCL mencatatkan kenaikan sebesar 0,90 persen pada perdagangan hari ini, Kamis, 7 November 2024, dengan harga saham ditutup pada level Rp2.240 per lembar. Kenaikan harga saham ini terjadi setelah dibuka pada level Rp2.220 dan sempat menyentuh harga tertinggi hari ini di Rp2.240.
Pergerakan harga saham EXCL tercatat dengan volume transaksi sebanyak 15,94 juta saham, sementara volume rata-rata perdagangan harian saham perusahaan ini adalah sekitar 26,55 juta saham. Dengan demikian, meski volume transaksi hari ini lebih rendah dari rata-rata, kenaikan harga tetap mencerminkan antusiasme investor terhadap kinerja perusahaan.
Saham EXCL bergerak dalam kisaran harga yang relatif stabil sepanjang hari ini, dengan harga terendah tercatat di Rp2.200. Sebagai informasi, harga saham EXCL memiliki batas atas (ARA) di Rp2.770 dan batas bawah (ARB) di Rp1.665, yang memberikan ruang bagi fluktuasi harga lebih lanjut dalam periode yang akan datang.
Dengan nilai transaksi mencapai Rp35,4 miliar, saham EXCL kini masih menarik perhatian pelaku pasar. Secara keseluruhan, pergerakan harga saham ini menggambarkan respons positif investor terhadap kinerja PT XL Axiata, yang terus berkembang di pasar telekomunikasi Indonesia. (*)