KABARBURSA.COM - Emiten produsen komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) bertekad untuk meningkatkan volume ekspor di tahun 2025.
Direktur BOLT Anthony Wijaya mengatakan, ekspansi pasar global akan terus dilakukan perusahaan sepanjang tahun ini dengan melanjutkan progres yang telah dirintis dalam beberapa tahun terakhir.
Anthony menyampaikan, perusahaan saat ini menargetkan peningkatan volume ekspor ke beberapa kawasan seperti Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Asia.
"Pasar AS dan Eropa menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, seiring dengan terjadinya pergeseran rantai pasok global dari Tiongkok dan Taiwan ke negara-negara alternatif, termasuk Indonesia," ujar dia dalam agenda public expose, dikutip Senin, 23 Juni 2025.
Di sisi lain, Anthony menyebut BOLT juga akan terus menjalankan berbagai inisiatif untuk mendiversifikasi produk sebagai upaya memperluas jangkauan bisnis ke sektor non-otomotif.
Menurut dia, langkah itu memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan guna mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.
"Iini tercermin dari meningkatnya permintaan yang kuat di sektor pertambangan, manufaktur, serta minyak dan gas, yang menunjukkan peningkatan adopsi pasar terhadap produk-produk Perusahaan di luar ekosistem otomotif," ujarnya.
Selain itu, kata Anthony, perusahaan juga melihat potensi besar pada sektor lainnya, seperti industri alat berat dan pasar ekspor, yang diyakini dapat menjadi motor pertumbuhan baru.
"Sekaligus menjadi pilar penting dalam memperkuat ketahanan dan daya saing bisnis jangka panjang," katanya.
Sejak diterbitkannya Instruksi Presiden dan Peraturan Pemerintah yang mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai sektor usaha, Anthony melihat peluang yang cukup besar untuk mendorong pertumbuhan penjualan domestik.
Ia mengklaim perusahaan menerima banyak permintaan pengembangan produk melalui jalur lokalisasi dari produsen otomotif maupun produsen komponen yang sebelumnya masih menggunakan fastener impor.
"Sebagian besar dari permintaan tersebut diperkirakan akan mulai terealisasi sebagai penjualan pada tahun 2025 dan berpotensi terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya," jelasnya.
Dengan memanfaatkan momentum positif dan berbagai peluang strategis yang ada, Anthony menyatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan BOLT sebesar 5–10 persen YoY.
"Serta pertumbuhan laba bersih sebesar 10–20 persen YoY pada tahun 2025," pungkasnya.
Tantangan di 2025 dan Alokasikan Capex Rp40 Miliar
BOLT sebelumnya mengakui memiliki sejumlah tantangan pada 2025. Di samping itu, perusahaan juga telah mengalokasikan mengalokasikan capital expenditure (capex) untuk tahun ini.
Anthony mengatakan, capex yang dianggarkan perusahaan tahun ini sebesar Rp40 miliar. Menurutnya, belanja modal ini bakal digunakan untuk beberapa hal, salah satunya penambahan mesin baru.
"Selain itu, capex juga untuk peremajaan mesin-mesin yang sudah ada dan juga untuk perbaikan factory serta fasilitas kami," ujar dia dalam acara public expose pada Jumat, 20 Juni 2025.
Anthony mengaku perusahaan sedang dihadapkan oleh ketidakpastian dikarenakan adanya dinamika global, salah satunya terkait perang dagang. Akan tetapi, ia melihat pihaknya masih memiliki peluang di tengah gejolak ini.
"Pada kenyataannya, kami sedang banyak menerima inquiry dari Eropa, mereka lagi cukup terganggu terhadap supply chain dunia yang sedang mengalami gejolak. Jadi kami malah mendapatkan opportunity dari challenge tersebut," jelasnya.
Namun, Anthony tidak mengelak terkait adanya tantangan yang bakal dihadapi oleh perusahaan. Ia membeberkan rintangan datang dari pasar domestik yang masih tidak menentu.
Kendati demikian, ia tetap optimis bisa mencatat capaian positif dikarenakan perusahaan masih mendapatkan proyek lokalisasi yang bisa dimanfaatkan.
Manajemen BOLT menyampaikan, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil (whole sales) sampai dengan kuartal I 2025 hanya mencapai 205.163 unit, sedikit menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 215.069 unit.
Sedangkan penjualan sepeda motor, merujuk dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sampai dengan kuartal pertama tahun 2025 hanya mencapai 1,82 juta unit dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 sebanyak 1,85 juta unit.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.