KABARBURSA.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengindikasikan bahwa proses rekonstruksi Gaza mungkin akan berlangsung hingga tahun 2040, bahkan lebih.
Dalam laporan yang dirilis pada Kamis 2 Mei 2024, PBB menyatakan bahwa serangan Israel selama tujuh bulan terakhir telah menyebabkan kerugian finansial yang mencapai miliaran dolar, mengakibatkan gedung-gedung beton bertingkat tinggi di daerah padat penduduk itu runtuh menjadi puing.
"Dalam skenario terbaik di mana material konstruksi dikirimkan lima kali lebih cepat dibandingkan krisis Gaza terakhir pada tahun 2021, pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur dapat dilakukan pada tahun 2040," demikian pernyataan Program Pembangunan PBB (UNDP) yang dikutip oleh Reuters.
UNDP juga mengungkapkan bahwa Gaza akan membutuhkan waktu sekitar 80 tahun untuk memperbaiki seluruh rumah yang rusak, didasarkan pada laju rekonstruksi dari konflik Gaza sebelumnya.
Penilaian UNDP memberikan gambaran mengenai dampak sosial dan ekonomi perang berdasarkan durasi konflik saat ini. Mereka juga mengantisipasi penderitaan yang akan terus berlanjut dalam beberapa dekade ke depan.
Dalam analisis terpisah, citra satelit yang dianalisis oleh PBB menunjukkan bahwa 85,8 persen sekolah di Gaza telah mengalami kerusakan pada tingkat tertentu sejak 7 Oktober. Lebih dari 70 persen sekolah memerlukan rekonstruksi besar-besaran atau total.
Administrator UNDP, Achim Steiner, menyatakan bahwa situasi yang terjadi di Gaza saat ini belum pernah dialami sebelumnya, terutama dengan meningkatnya angka kemiskinan dalam waktu singkat.
"Jumlah korban jiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, kerusakan infrastruktur, dan peningkatan kemiskinan secara drastis dalam waktu singkat akan menyebabkan krisis pembangunan yang serius dan mengancam masa depan generasi mendatang," ujar Steiner.
Jika perang berlanjut hingga sembilan bulan, UNDP memproyeksikan bahwa tingkat kemiskinan di Gaza akan meningkat dari 38,8 persen pada tahun 2023 menjadi 60,7 persen. Hal ini kemungkinan besar akan menarik sebagian besar dari kelas menengah ke bawah garis kemiskinan.
Data terbaru dari otoritas Gaza menunjukkan bahwa sedikitnya 34.500 jiwa tewas dalam perang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi, sementara seluruh lingkungan telah hancur akibat serangan bom dan invasi darat oleh Israel.