Logo
>

GEMS Gandeng Bank Mega: Sindikasi Kredit dari Bank Mandiri

Dampak aksi korporasi ini akan mendukung kinerja operasinal perseroan

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
GEMS Gandeng Bank Mega: Sindikasi Kredit dari Bank Mandiri
Warga melintas depan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jln Sudirman. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Golden Energy Mines Tbk. GEMS, entitas tambang batu bara milik Grup Sinar Mas, resmi menggandeng PT Bank Mega Tbk. sebagai kreditur tambahan dalam skema kredit sindikasi yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Langkah strategis ini diumumkan perseroan dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada 21 Maret 2025.

    Dikutip dari keterbukaan informasi Minggu, 30 Maret 2025 berdasarkan dokumen yang dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Mega akan menjadi kreditur tambahan (additional creditor) dalam fasilitas pinjaman dengan skema sindikasi tersebut melalui limit accordion maksimum senilai USD20 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kebutuhan pendanaan operasional dan penguatan struktur keuangan Perseroan beserta anak-anak usahanya, yakni PT Borneo Indobara (BIB), PT Kuansing Inti Makmur (KIM), PT Barasentosa Lestari (BSL), PT Roundhill Capital Indonesia (RCI), dan PT Karya Mining Solutions (KMS).

    Langkah masuknya Bank Mega dalam struktur pembiayaan ini memperkuat kolaborasi antara sektor perbankan dan industri batu bara nasional. Dalam surat resmi dari Agen Fasilitas yang dikirimkan pada 21 Maret 2025, disebutkan bahwa Bank Mandiri tetap menjadi kreditur utama, dengan Bank Mega bergabung untuk memperluas kapasitas pendanaan dalam kerangka sindikasi.

    Corporate Secretary GEMS, Sudin SH, dalam surat resminya menyebutkan bahwa partisipasi Bank Mega diharapkan mendukung kelangsungan operasional, memperkuat posisi keuangan, dan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan usaha perusahaan ke depan.

    “Dampak aksi korporasi ini akan mendukung kinerja operasinal perseroan, memperkuat kondisi keuangan perseroan, dan akan berdampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan,” tulisnya dalam surat tersebut.

    Sinergi Strategis Perbankan dan Tambang

    Kerja sama antara sektor perbankan dan industri ekstraktif seperti batu bara bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri memang aktif mendanai proyek-proyek energi dan infrastruktur. Masuknya Bank Mega sebagai bagian dari sindikasi menunjukkan bahwa sektor perbankan tetap melihat sektor tambang sebagai pilar penting dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di tengah transisi energi dan permintaan global yang tetap tinggi terhadap batu bara termal.

    Menurut data Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), permintaan ekspor batu bara Indonesia masih tinggi terutama dari India, China dan negara-negara ASEAN. Sepanjang 2024, ekspor batu bara Indonesia mencapai lebih dari 500 juta ton, dan diperkirakan masih tumbuh meskipun adanya tekanan dari isu transisi energi hijau.

    Kinerja Keuangan GEMS

    PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data yang dihimpun hingga kuartal IV, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp7,66 triliun atau sedikit terkoreksi dari perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp8 triliun. Meskipun mengalami penurunan, kinerja ini tetap mencerminkan fundamental yang kuat di tengah tantangan global pada sektor energi dan fluktuasi harga komoditas.

    Kinerja positif ini turut didukung oleh konsistensi pembagian dividen kepada pemegang saham. GEMS menetapkan dividen per saham sebesar Rp1.283,63, dengan rasio pembayaran atau payout ratio mencapai 98,63 persen. Dividend yield yang tinggi sebesar 15,56 persen membuat GEMS menjadi salah satu saham batu bara dengan daya tarik dividen terbesar di bursa saat ini.

    Dari sisi valuasi, saham GEMS masih tergolong murah dengan price to earnings ratio (PER) sebesar 6,34 kali dan price to sales (P/S) ratio 1,11. Sementara itu, price to book value (PBV) berada di angka 4,61 kali, yang mencerminkan ekspektasi investor terhadap profitabilitas jangka panjang perusahaan.

    Di perdagangan bursa hari ini, harga saham GEMS menguat 1,23 persen atau naik Rp100 ke posisi Rp8.250 per lembar. Sepanjang sesi perdagangan, saham sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp8.475 sebelum terkoreksi ke kisaran Rp8.150. Pergerakan ini menunjukkan adanya akumulasi investor di tengah pembagian dividen jumbo.

    Bank Mega Ekspansi Portofolio Kredit Korporasi

    Bagi Bank Mega, partisipasi dalam sindikasi ini sejalan dengan strategi ekspansi portofolio kredit korporasi yang lebih terdiversifikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mega aktif meningkatkan eksposurnya ke sektor-sektor strategis seperti pertambangan, manufaktur, dan infrastruktur. Langkah ini diambil untuk memperluas basis pendapatan bunga dan memitigasi risiko konsentrasi kredit.

    Bergabungnya Bank Mega dalam sindikasi Bank Mandiri juga mempertegas tren sinergi antarlembaga keuangan nasional dalam mendukung sektor riil. Selain memberikan pinjaman langsung, keterlibatan bank-bank dalam skema sindikasi juga memperluas kanal pembiayaan korporasi secara lebih efisien.

    Tantangan Industri Tambang

    Meski prospek bisnis tambang batu bara masih terbuka, tantangan tetap membayangi. Volatilitas harga komoditas, kebijakan lingkungan dalam negeri dan internasional, serta dinamika geopolitik menjadi faktor-faktor yang harus diantisipasi. GEMS juga harus menavigasi kebijakan domestik terkait domestic market obligation (DMO) serta rencana pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.

    Dalam konteks ini, kemitraan strategis dengan perbankan nasional menjadi krusial dalam memastikan keberlangsungan operasional sekaligus menjaga fleksibilitas keuangan perusahaan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.