KABARBURSA.COM - PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) bergerak cepat menggandeng KHK Holding Company untuk membangun sebuah peternakan unggas modern. DEWI yakin kerja sama ini bisa mendukung upaya perusahaan menopang program makan bergizi gratis pemerintah.
DEWI adalah perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia. Sementara KHK merupakan perusahaan besar asal Bahrain yang memiliki portofolio bisnis di berbagai sektor seperti olahraga, media, keuangan, teknologi, komoditas, dan real estate.
Kolaborasi keduanya ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang diadakan di Manama, Bahrain, Kamis, 19 Desember 2024. Acara tersebut dihadiri oleh para eksekutif senior dari kedua perusahaan, beserta pemangku kepentingan dari sektor peternakan dan pangan.
Kemitraan strategis ini bertujuan untuk membangun fasilitas peternakan unggas modern yang didukung teknologi canggih sekaligus menerapkan sistem pengawasan mutu yang lebih ketat. Langkah ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan di Bahrain tetapi juga sebagai wujud komitmen DEWI dalam memperluas pasar dan menciptakan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional.
Bahrain, yang memiliki permintaan tinggi akan produk unggas berkualitas, dipandang sebagai pasar strategis di kawasan Timur Tengah, dengan populasi yang terus berkembang.
Dalam rilis resminya yang dikutip Kabarbursa.com di Jakarta, hari ini, Direktur PT Dewi Shri Farmindo Tbk Henry Saputra, mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi besar kolaborasi ini.
"Melalui pembangunan fasilitas peternakan unggas modern di Bahrain, kami dapat memanfaatkan potensi pasar yang besar sambil memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik. Dengan menggunakan sistem quality control yang terintegrasi, kami yakin dapat memenuhi standar internasional yang ketat," kata Henry.
Fasilitas peternakan unggas yang dirancang untuk dibangun di Bahrain akan mengadopsi teknologi mutakhir dalam pengelolaan pakan, kesehatan ternak, serta sistem pemeliharaan unggas. Proses produksi akan diawasi secara ketat melalui penerapan sistem quality control yang mencakup seluruh rantai nilai, mulai dari pemilihan bibit unggas, pemeliharaan, pengolahan, hingga distribusi.
Langkah ini dirancang untuk menjamin bahwa produk unggas yang dihasilkan tidak hanya berkualitas tetapi juga memenuhi standar keamanan pangan global.
Selain memberikan manfaat bagi DEWI, kolaborasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif pada ekonomi lokal Bahrain. Proyek ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, memperkenalkan praktik peternakan ramah lingkungan, dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi berkelanjutan di Bahrain.
Komitmen DEWI terhadap kualitas, keberlanjutan, dan inovasi diprediksi akan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri pangan, sekaligus memberikan keuntungan jangka panjang bagi kedua pihak yang terlibat.
Kabar positif mengenai kemitraan ini juga berdampak pada performa saham DEWI di pasar modal.
Pada perdagangan Kamis ini, saham DEWI melesat sebesar 23 persen atau naik Rp21 menjadi Rp111 per lembar saham. Lonjakan ini mencerminkan optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan bisnis perusahaan di kawasan Timur Tengah melalui kemitraan strategis tersebut.
Dengan langkah berani dan inovatif ini, PT Dewi Shri Farmindo Tbk menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan global sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
Ekspansi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan perusahaan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pesanan Jumbo DEWI
DEWI baru saja dengan menerima pesanan perdana dari salah satu mitra perusahaan, sebuah pemain besar dalam industri makanan olahan dengan jaringan distribusi yang luas di Jawa Barat. Pesanan ini menjadi tonggak penting, sekaligus mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kualitas produk olahan makanan yang ditawarkan oleh DEWI.
Direktur Utama DEWI Aditiya Fajar Junus, menyatakan kebanggaannya atas respons positif dari mitra usaha tersebut. Menurutnya, kepercayaan ini tidak hanya sekadar tercermin dalam angka pesanan, tetapi juga menjadi simbol penerimaan pasar terhadap produk-produk berkualitas yang diproduksi dengan bahan baku pilihan dan teknologi modern.
Aditiya menegaskan, semua produk DEWI dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengutamakan kepraktisan, kesehatan, dan cita rasa dalam penyajian makanan.
Pesanan perdana ini, menurut Aditiya, menandai awal yang cerah bagi perjalanan DEWI dalam mengokohkan posisinya di industri makanan olahan. Dengan target penjualan makanan olahan sebesar 15 ton hingga akhir tahun 2024, DEWI optimis kontribusi dari segmen ini akan semakin memperkuat kinerja keuangan perusahaan.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, DEWI mencatatkan penjualan sebesar Rp37,375 miliar dengan laba bersih mencapai Rp1,511 miliar. Pesanan baru ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pendapatan di kuartal terakhir 2024.
DEWI juga telah mempersiapkan strategi diversifikasi produk dan ekspansi yang telah dirancang sejak awal tahun. Langkah ini mencakup peningkatan kapasitas produksi dan perluasan jaringan distribusi guna memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Dengan pasar yang semakin menerima inovasi dalam produk makanan olahan, DEWI bertekad untuk menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengutamakan kualitas dan kemudahan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.